Konten dari Pengguna

Budaya Asing Memengaruhi Gaya Hidup

Adinda Fahrani
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta
18 Juni 2022 16:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adinda Fahrani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Ilustrasi makanan. Sumber foto: Adinda Fahrani)
zoom-in-whitePerbesar
(Ilustrasi makanan. Sumber foto: Adinda Fahrani)
ADVERTISEMENT
Saat ini, banyak sekali perubahan yang terjadi. Salah satu penyebab terjadinya perubahan tersebut karena faktor globalisasi. Masuknya segala informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh dunia, memberikan peluang terhubungnya segala aspek kehidupan yang ada.
ADVERTISEMENT
Proses globalisasi terasa semakin cepat penyebarannya dikarenakan adanya kemajuan teknologi yang semakin canggih. Jaringan internet menyebar di seluruh dunia dapat dengan mudah mengakses informasi dari negara lain tanpa adanya batasan.
Globalisasi tentu akan masuk dengan leluasa, membuat segala kebudayaan asing menyebar di Indonesia. Masuknya budaya asing akan berpengaruh pada gaya hidup dan perilaku masyarakat Indonesia. Terutama pada generasi muda yang biasa disebut dengan Gen Z atau generasi z.
Pengaruh budaya asing terhadap gaya hidup masyarakat Indonesia bisa dilihat dalam beberapa hal.
Gaya Berpakaian
Kemajuan teknologi dan alat komunikasi yang semakin canggih membuat segala inovasi muncul di media sosial. Media sosial sebagai salah satu platform yang paling cepat dalam menyebarkan informasi terutama tentang gaya berpakaian. Kebanyakan masyarakat Indonesia melihat dan meniru gaya berpakaian orang barat yang terlalu terbuka. Mereka beranggapan dengan mengikuti tren fashion kekinian agar tidak tertinggal dan mengikuti perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT
Selain berpakaian seperti orang barat, brand baju juga menjadi pola konsumtif masyarakat. Membeli baju bermerek yang terkenal akan menjadi kepuasan tersendiri untuk seseorang dalam menjaga gengsinya.
Gaya Makan
Pada dasarnya, makan menggunakan tangan sudah menjadi cara makan asli orang Indonesia. Konon katanya, makan menggunakan tangan dapat meningkatkan hawa nafsu saat makan dan membuat makanan terasa lebih nikmat dan sedap.
Semakin banyaknya budaya asing yang masuk, semakin berkembang pula makanan luar negeri yang didatangkan ke Indonesia, seperti steak, sushi, sandwich, dan lain-lain. Hal tersebut juga memberikan pengaruh pada gaya makan seseorang. Banyak orang yang sudah mengikuti gaya kehidupan orang barat dengan menggunakan garpu, pisau, ataupun sumpit ketika makan. Hal ini tentu sangat berbeda dengan ciri khas makan di Indonesia yang menggunakan tangan.
ADVERTISEMENT
Gaya Bahasa untuk Komunikasi
Zaman sekarang kalangan muda sering kali berkomunikasi menggunakan bahasa gaul atau bahasa Inggris. Bahasa Indonesia dan bahasa daerah menjadi dikesampingkan, padahal bahasa Indonesia menjadi ciri budaya bangsa Indonesia.
Tak sedikit remaja Indonesia telah menggunakan bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari, telah muncul pula bahasa “Jaksel” yaitu percampuran bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia.
Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif merupakan gaya hidup masyarakat yang terlalu berlebihan dalam membeli sesuatu. Gaya hidup yang suka mempergunakan uangnya tanpa suatu perencanaan yang matang atau membeli secara tidak terencana.
Dengan kata lain, perilaku konsumtif ini sering terjadi pada masyarakat Indonesia khususnya pada Gen Z. Membeli barang yang belum tentu sesuai dengan kebutuhannya dan hanya mengikuti tren-tren pada waktu tertentu saja.
ADVERTISEMENT
Sebagai generasi penerus bangsa, kalangan muda harus tetap melestarikan dan menjaga nilai-nilai kebudayaan Indonesia. Mengadopsi budaya asing diperbolehkan, tetapi harus sadar akan batasan-batasan budaya sendiri dan tidak menghilangkan budaya asli yang ada di Indonesia. Hal ini bertujuan agar budaya Indonesia tidak luntur dan tetap berlanjut pada generasi berikutnya.
(Adinda Fahrani/Politeknik Negeri Jakarta)