Konten dari Pengguna

Mengenal Tari Ratoh Jaroe yang Memukau

Adinda Fahrani
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta
20 Juni 2022 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adinda Fahrani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Ilustrasi Menari. Sumber Foto: Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
(Ilustrasi Menari. Sumber Foto: Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
Indonesia dikenal dengan berbagai macam suku, ras, bahasa, dan agama. Keberagaman ini menciptakan kebudayaan yang berbeda-beda, hal ini disebabkan karena setiap suku mempunyai pandangan hidup yang berbeda juga. Salah satu unsurnya berupa tarian adat yang memiliki sejarah dan makna tersendiri.
ADVERTISEMENT
Satu di antara berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia dan cukup terkenal adalah Tari Ratoh Jaroe. Tarian ini berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam, kebanyakan orang mengira Tari Ratoh Jaroe sama dengan Tari Saman. Meskipun berasal dari daerah yang sama kedua tarian ini memiliki perbedaan.
Sanggar Buana merupakan tempat terbentuknya Tari Ratoh Jaroe yang berada di Nanggroe Aceh Darussalam. Tari ini diciptakan oleh Yusri Saleh dan nama “Ratoh Jaroe” diberikan oleh Khairul Anwar, seseorang yang bekerja sama dengan Yusri Saleh. Ratoh yang artinya berkata atau berbincang dan Jaroe berarti jari tangan. Dengan begitu, tarian ini menceritakan kisah tentang iringan petikan jari tangan.
Gerakan Tari Ratoh Jaroe
Sebenarnya, tari ini disebut sebagai salah satu jenis tarian kreasi karena menggabungkan beberapa tarian lain dari Aceh. Lazimnya Tari Ratoh Jaroe dibawakan secara berkelompok oleh penari perempuan dengan anggota berjumlah genap. Tarian ini sangat mengutamakan kekompakan dan keselarasan gerakan tangan sesama anggota lain. Selain itu, gerakan tangan juga harus cepat dan tegas. Satu orang saja salah gerakan maka akan terlihat tidak serasi.
ADVERTISEMENT
Tari Ratoh Jaroe membutuhkan fisik yang kuat dikarenakan setiap gerakan berpindah posisi dan dilakukan secara terus-menerus dengan cepat. Selain itu, tarian ini lebih banyak duduk atau berlutut di tempat, bergerak sambil mengikuti tempo syair yang dimainkan.
Syair Pengiring Gerakan Tari Ratoh Jaroe
Alunan syair yang mengiringi setiap gerakan berasal dari alat musik rapai. Rapai dimainkan dengan cara dipukul, bentuk rapai menyerupai rebana yang terbuat dari kayu dan kulit binatang. Orang Aceh menyebut penyanyi syair dengan sebutan Syahi. Biasanya, Syahi berada di sisi kanan atau kiri penari saat pertunjukkan. Alunan syair yang dinyanyikan berisi petuah-petuah sesuai ajaran Islam.
Kostum dan Tata Rias Penari Ratoh Jaroe
Kostum Tari Ratoh Jaroe memiliki beberapa warna seperti biru, kuning, merah, hijau, ungu, dan lain-lain. Kostum ini menggunakan bahan satin yang dikombinasikan dengan kain songket Aceh. Pada umumnya, jilbab yang digunakan berwarna hitam dilengkapi dengan hiasan ikat di kepala. Sementara itu, tata rias untuk tarian ini biasanya menyesuaikan warna baju yang dipakai. Tak terlalu mencolok, tetapi terlihat natural dan cantik.
ADVERTISEMENT
Perkembangan Tari Ratoh Jaroe
Tarian Ratoh Jaroe sudah dikenal oleh masyarakat luas, dan telah eksis di kalangan anak sekolah. Tari ini menjadi salah satu pilihan ekstrakurikuler yang cukup populer. Biasanya, dibawakan saat acara sekolah seperti class meeting.
Perkembangan tari ini memuncak saat pembukaan Asian Games yang diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Karno pada beberapa tahun silam. Persembahan ini sebagai salah satu usaha dalam memperkenalkan budaya Indonesia dan berhasil membuat penonton terpukau dan kagum.
Dengan demikian, Tari Ratoh Jaroe yang berasal dari Aceh ini sebagai sebuah kebanggaan budaya Indonesia. Tari ini sudah mencapai skala internasional melalui perlombaan dan juga pertukaran penari ke luar negeri dan tentunya dapat mengharumkan Tanah Air.
ADVERTISEMENT
(Adinda Fahrani/Politeknik Negeri Jakarta )