Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Gen Z Melek Finansial: Persiapkan Masa Depan Sejak Dini
10 Februari 2025 14:24 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Adinda Gita Aprilia Armin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, seringkali kita temukan banyaknya kasus bunuh diri akibat pinjaman online yang menimpa generasi muda negeri kita. Fenomena pinjaman online atau yang sering kita sebut pinjol ini sudah hampir menyerang seluruh anak muda di negeri ini. Seperti yang terjadi belum lama ini, yakin sekitar pertengahan bulan Desember 2023, seorang pria di Kediri ditemukan tewas dengan cara gantung diri. Polisi menyebutkan alasan korban melakukan tindakan tersebut ialah karena korban memiliki hutang pinjol dengan nominal yang cukup besar.
ADVERTISEMENT
Jika ditotalkan, sudah ada sekitar 25 korban bunuh diri akibat terjerat pinjaman online sepanjang tahun 2023 kemarin, ini merupakan kasus dengan jumlah tertinggi sepanjang 5 tahun terakhir. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan bagi negara ini, terlebih lagi, pengguna pinjaman online yang mayoritasnya merupakan anak muda atau gen-z yang merupakan harapan bangsa untuk masa tua nanti.
Penyebab mereka melakukan pinjaman online pun bermacam-macam, diantaranya faktor ekonomi yang rendah, gaya hidup yang cenderung konsumtif, serta maraknya anak muda dengan tingkat literasi keuangan yang rendah. Dilansir dari detik.com, bahwa kasus pinjol yang akhir-akhir ini menjerat mahasiswa membuktikan bahwa masih banyak anak muda di negara ini yang amat sangat minim literasi keuangannya. Pengetahuan mengenai literasi finansial ini dinilai sangat penting untuk semua kalangan, khususnya para generasi muda. Dimana literasi finansial ini mengacu pada pengetahuan serta kecakapan untuk mengaplikasikan berbagai pemahaman mengenai konsep dan risiko dalam bidang keuangan, juga keterampilan agar orang tersebut dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial.
ADVERTISEMENT
Literasi finansial merupakan kebutuhan dasar yang harus dimiliki bagi setiap orang agar terhindar dari masalah keuangan guna mencapai kesejahteraan. Beberapa unsur dalam literasi keuangan mencakup pemahaman dan pengetahuan tentang konsep keuangan pribadi, yaitu kemampuan dalam menggunakan Fintech seperti e wallet, mbanking, dan investasi online. Hal ini tentunya sangat menguntungkan, apabila setiap orang sudah memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi. Namun yang sangat disayangkan, Indonesia belum bisa mencapainya. Dikutip dari Jurnal Proceedings UIN Sunan Gunung Jati Bandung, bahwa berdasarkan informasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan Generasi Z hanya sebesar 44,04%. Tingkat literasi keuangan yang rendah dapat dilihat dari jumlah hutang yang ditanggung Generasi Z cenderung lebih banyak dibandingkan generasi yang lain. Hal ini juga diakibatkan karena maraknya Generasi Z memiliki prinsip bahwa “Hidup Hanya Sekali”, yang artinya hidup harus dinikmati tanpa harus memikirkan bagaimana masa depan nanti. Hal ini dapat dilihat dari pilihan mereka yang cenderung memilih liburan atau healing sebagai self-reward, daripada menabung atau menginvestasikan keuangan demi masa depannya.
ADVERTISEMENT
Investasi yang seharusnya selalu menjadi bagian dari keuangan, masih amat sangat minim di kalangan Generasi Z. Hal ini didukung oleh sebuah hasil penelitian dari Future of Money oleh Lino yang bekerja sama dengan Dahlia Research, sebanyak 69% Generasi Z tidak memiliki strategi investasi sama sekali. Padahal, di era digital yang sudah serba canggih ini, sudah banyak produk dan jasa finansial yang dapat dicari tahu informasinya melalui media sosial. Hal ini mengakibatkan semakin banyaknya kalangan masyarakat yang kesulitan dalam membedakan layanan keuangan resmi dengan layanan keuangan yang tidak resmi. Oleh karena itu, edukasi literasi keuangan di kalangan Generasi Z sangat penting untuk diterapkan, agar dapat membentuk karakter seseorang dalam mengambil keputusan finansial.
ADVERTISEMENT
Generasi Z, sebagai generasi yang tumbuh di era digital dan informasi yang cepat, memiliki peluang besar untuk melek finansial lebih awal dibandingkan generasi sebelumnya. Dengan akses ke berbagai sumber informasi melalui internet, Gen Z memiliki kesempatan untuk mempelajari manajemen keuangan pribadi, investasi, dan perencanaan keuangan sejak dini. Pentingnya melek finansial bagi Gen Z tidak hanya terletak pada kemampuan mereka untuk mengelola uang secara efektif, tetapi juga pada kesiapan mereka menghadapi tantangan ekonomi di masa depan. Ketika mereka memahami konsep seperti anggaran, tabungan, dan investasi, mereka bisa membuat keputusan finansial yang bijaksana yang akan memberikan keamanan dan stabilitas dalam jangka panjang.
Lebih jauh lagi, melek finansial memungkinkan Gen Z untuk menghindari kesalahan keuangan yang sering dilakukan oleh generasi sebelumnya, seperti utang yang tidak terkendali atau investasi yang kurang tepat. Dengan pengetahuan yang cukup tentang keuangan, Gen Z bisa memanfaatkan peluang untuk berinvestasi di pasar saham, properti, atau bahkan memulai bisnis mereka sendiri. Selain itu, melek finansial juga membantu mereka untuk lebih memahami risiko dan manfaat dari setiap keputusan keuangan yang mereka buat, sehingga mereka bisa merencanakan masa depan yang lebih cerah dan aman. Oleh karena itu, penting bagi Gen Z untuk terus mengedukasi diri mereka tentang keuangan dan mempraktikkan kebiasaan keuangan yang sehat sejak dini.
ADVERTISEMENT