Konten dari Pengguna

Volunteering: Membangun Kemanusiaan di Era Digital

Adinda Gita Aprilia Armin
Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Pamulang
10 Februari 2025 13:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adinda Gita Aprilia Armin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Gambar: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Gambar: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Di era digital yang serba cepat ini, banyak orang lebih fokus pada kehidupan pribadi dan pencapaian individu, sering kali melupakan esensi kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama. Namun, di tengah kesibukan dunia modern, kegiatan volunteer menjadi salah satu wadah yang efektif untuk membangun kembali nilai-nilai kemanusiaan. Dari membantu korban bencana, mengajar anak-anak kurang mampu, hingga menjadi bagian dari gerakan lingkungan, relawan dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak nyata bagi masyarakat.  
ADVERTISEMENT
Tren volunteer saat ini juga semakin berkembang dengan dukungan teknologi. Banyak organisasi kemanusiaan memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk menggalang dana, menyebarkan informasi, serta mengajak lebih banyak orang untuk berkontribusi. Contohnya, konsep virtual volunteering memungkinkan seseorang membantu tanpa harus hadir secara fisik, seperti dengan menerjemahkan dokumen untuk pengungsi atau mengajar anak-anak melalui kelas daring. Kemajuan ini membuktikan bahwa teknologi tidak hanya mempercepat komunikasi tetapi juga memperluas peluang untuk berbuat baik.
Melalui kegiatan volunteer, seseorang dapat mengasah empati, kepemimpinan, serta keterampilan sosial yang tidak diajarkan secara langsung di sekolah atau tempat kerja. Selain itu, banyak perusahaan mulai mengapresiasi pengalaman menjadi relawan dalam proses rekrutmen karena mencerminkan karakter yang peduli dan bertanggung jawab. Hal ini menunjukkan bahwa menjadi relawan bukan hanya tentang membantu orang lain, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan pribadi. 
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, ada anggapan bahwa kegiatan volunteer hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki waktu luang atau kelebihan finansial. Padahal, ada banyak bentuk kontribusi yang tidak memerlukan sumber daya besar, seperti menyebarkan informasi positif, mendukung gerakan sosial, atau sekadar menjadi pendengar bagi mereka yang membutuhkan. Dengan kata lain, kepedulian bukanlah soal seberapa besar kita memberi, tetapi seberapa tulus kita peduli.
Jika kita melihat lebih luas, kegiatan volunteer juga memiliki dampak sosial yang besar. Dengan semakin banyak orang yang terlibat, budaya tolong-menolong dan solidaritas akan tumbuh lebih kuat. Ini penting di zaman di mana individualisme semakin meningkat dan kesenjangan sosial semakin terasa. Dengan berkontribusi dalam kegiatan sosial, kita bisa menjadi bagian dari solusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis.  
ADVERTISEMENT
Maka, sudah saatnya kita berhenti berpikir bahwa kepedulian hanya milik segelintir orang. Setiap orang, tak peduli latar belakangnya, memiliki potensi untuk berkontribusi. Jika kita ingin hidup di dunia yang lebih baik, maka langkah pertama adalah dengan menjadi bagian dari perubahan itu sendiri. Mari mulai dari hal kecil, karena sekecil apa pun tindakan baik yang kita lakukan, itu tetap berarti bagi mereka yang membutuhkan.