Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Enam Puluh Lima Hari Tanpamu, Aku Bisa!
28 Juli 2018 13:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari Lala Kapita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Malam ini 65 hari aku mampu hidup tanpamu, hebat bukan? Entah mengapa rasanya aku ingin sekali menuliskan segala tentangmu. Bukan, bukan karena rindu.
ADVERTISEMENT
Entah mengapa setiap jalan yang aku lewati selalu teringat tentangmu. Ingin sekali aku katakan sekali lagi jika di sini bukan aku yang salah, tapi kita.
Aku ingat betul bagaimana kita dulu, aku ingat saat kamu mangkir dari kantormu dan lebih memilih untuk menemani aku liputan. Ingin sekali aku bercerita 'minggu ini aku terakhir di lapangan' kamu pasti senang bukan mendengarnya. Terlebih saat dulu sering kali aku mengeluh, saat aku sakit kamu yang paling semangat 'kalo ga kuat jangan diterusin, udah gausah masuk. Katanya lagi sakit, kok kerja?'
Banyak sekali yang ingin aku ceritakan selama 1560 jam tanpamu. Dari mulai aku yang memilih ga mandi karena kesiangan sampai bagaimana aku menjalani hari. Oiya, aku juga sudah jarang menggunakan flatshoes. Kamu tahu aku gabisa menggunakan flatshoes karena kakiku selalu lecet.
ADVERTISEMENT
Saat itu, aku mengeluh kesakitan karena kakiku lecet "kalau aku gapake sepatu malu ga?" Kataku. "Pake" katamu singkat. Ah aku sebal sekali saat itu. "Mau dilepas? Bilang lagi dong yg bener" katamu saat aku sudah mulai marah. "Enggak" kataku lagi. "Yah padahal mau dibolehin" katamu sambil mengenakan helm.
Nyatanya sampai saat ini, 93600 menit tanpamu aku masih bisa mengingat betul bagaimana kita dulu. Bagaimana kabarmu kini? Apakah kamu masih suka tidur di masjid saat jam kerja?