Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Anak Sulung: Pundak Kami Terlalu Berat
17 Juni 2023 11:50 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Adinda Nurtopani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Anak sulung adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada anak pertama dalam keluarga. Mereka adalah anak yang lahir sebelum adik-adik mereka. Anak sulung sering kali memiliki peran khusus dalam keluarga dan sering ditemukan dalam banyak budaya di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Sebagai anak sulung, mereka sering dianggap sebagai yang paling tua, memiliki lebih banyak pengalaman, dan diharapkan untuk menjadi contoh bagi adik-adik mereka. Mereka dapat mengambil peran kepemimpinan dan memiliki tanggung jawab dalam membantu menjaga dan mengurus adik-adik mereka.
Anak sulung juga sering menghadapi harapan yang tinggi dari orang tua dan masyarakat sekitar. Dalam beberapa budaya, mereka mungkin diharapkan untuk melanjutkan warisan keluarga, mengambil peran tanggung jawab dalam menjaga orang tua saat mereka menua, atau menjadi pencari nafkah utama keluarga di masa depan.
Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh forum pengasuhan anak, Mumsnet, hampir seperempat dari orang tua mengakui bahwa mereka memiliki anak favorit. 56 persen mengatakan bahwa itu adalah anak bungsu mereka, dengan alasan paling umum di belakangnya adalah bahwa anak terkecil mengingatkan mereka pada diri mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana dengan nasib anak sulung? Peran sebagai anak sulung memaksa mereka untuk menerima fakta bahwa perhatian orang tua lebih berfokus kepada adik-adiknya. Anak sulung seringkali dianggap lebih mandiri sehingga tidak terlalu diperhatikan orang tuanya.
Menjadi anak sulung dalam keluarga dapat membawa tanggung jawab yang lebih besar dan beban emosional yang lebih tinggi. Peran sebagai contoh dan pemimpin bagi adik-adik, membuat anak sulung mau tak mau bersikap lebih dewasa.
Menjadi anak sulung dalam keluarga dapat membawa tanggung jawab yang lebih besar dan beban emosional yang lebih tinggi. Peran sebagai contoh dan pemimpin bagi adik-adik, membuat anak sulung mau tak mau bersikap lebih dewasa.
Namun, tidak jarang peran sebagai anak sulung ini terasa seperti beban yang sangat berat. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak sulung merasa beban yang berat adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk tidak terlalu membebani anak sulungnya dalam banyak hal. Cukup berikan dukungan dan perhatian yang setara dengan adik-adiknya.
ADVERTISEMENT
Tentang anak sulung yang selalu dipaksa mengalah akan semua hal, yang dibilang egois setiap tidak mau melakukan apa yang orang lain minta, selalu dituntut untuk menghadapi semuanya sendirian, dan sering disalahkan sekalipun itu bukan kesalahannya sendiri.
Karena sesungguhnya, sosok anak sulung yang kalian anggap dewasa dan mandiri itu juga butuh pelukan. Beberapa mungkin beruntung bisa mengatakan pada keluarganya kalau dirinya lelah, tapi sisanya hanya bisa bungkam dan tertekan sendirian.
Untuk kalian sebagai anak sulung yang merasa bahwa pundakmu terlalu berat, penting untuk berbicara dengan orang tua atau anggota keluarga yang dapat memberikan dukungan dan pemahaman.
Komunikasikan dengan jujur tentang perasaanmu dan bagaimana kamu merasa terbebani mungkin dapat membantu mengurangi tekanan yang kamu rasakan.
ADVERTISEMENT
Juga, jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman, kerabat, atau profesional jika kamu merasa kesulitan mengelola beban tersebut sendiri.
Tentu saja, pengalaman menjadi anak sulung bisa berbeda-beda untuk setiap individu dan keluarga. Beban dan tanggung jawab dapat beragam tergantung pada dinamika keluarga, budaya, dan lingkungan.
Penting untuk diingat bahwa menjadi anak sulung juga dapat membawa keuntungan, seperti kemampuan kepemimpinan yang kuat, kemandirian, dan keterampilan pengelolaan waktu yang baik.
Intinya, untuk kalian para anak sulung, aku tahu pundakmu berat. Tapi, terima kasih ya, sudah bertahan sampai saat ini! Kalian hebat! I'm proud of you.