Konten dari Pengguna

Dunia yang Keras atau Mentalmu yang Lembek?

Adinda Nurtopani
Mahasiswi Universitas Pamulang, Jurusan Sastra Indonesia.
18 Juni 2023 14:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adinda Nurtopani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seseorang yang sedang stres. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seseorang yang sedang stres. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap orang memiliki keunikan dan perbedaan dalam cara mereka menghadapi dan merespons dunia di sekitar mereka. Namun tidak dapat dipungkiri saat ini dunia memang terasa semakin keras.
ADVERTISEMENT
Pandangan bahwa dunia semakin keras adalah pemahaman yang dapat dipertimbangkan mengingat kompleksitas tantangan dan tekanan yang dihadapi oleh banyak orang dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap persepsi ini termasuk:
Ilustrasi seorang wanita yang mengalami stres. Foto: Shutterstock
Tidak jarang, banyak orang yang stres, depresi, atau bahkan bunuh diri karena tekanan hidup yang terasa begitu berat. Menurut WHO, 2019, sekitar 800.000 orang meninggal akibat bunuh diri per tahun, di dunia.
ADVERTISEMENT
Apalagi kebanyakan remaja sekarang menurut saya memiliki mental yang lembek. Contohnya, dibentak sedikit tersinggung, dinasihati sedikit merasa tidak adil, diberikan sedikit tugas mengeluh, dan setiap ada sedikit masalah dibesar-besarkan.
Bukannya saya menghina dan tidak mau mengerti kalian, saya pun salah satu orang yang pernah mengalami mental lembek seperti itu. Menjadi orang yang belum bisa menjalani kehidupan. Mental yang terlalu lembek untuk menerima berbagai tekanan hidup.
Ada banyak faktor yang memengaruhi bagaimana seseorang menghadapi kehidupan dan tantangan yang dihadapinya, termasuk faktor genetik, lingkungan, pengalaman masa lalu, dan kesehatan mental.
Saya tahu, kondisi mental setiap orang berbeda-beda. Tapi, mau sampai kapan kamu punya mental seperti itu? Karena dunia ini tidak peduli mentalmu lembek atau tidak.
ADVERTISEMENT
Yang dunia butuhkan adalah kesiapanmu menghadapi semua. Yang kuat adalah mereka yang bertahan, yang bisa adalah mereka yang mau mencoba, dan yang berhasil adalah mereka yang berani.
Ilustrasi foto seorang wanita yang mendapat banyak tekanan. Foto: Shutterstock
Karena orang yang sukses itu adalah mereka yang berhasil menelan berbagai macam tekanan hidup, bukan mengeluh. Mengeluh terus-menerus tidak akan membuat masalahmu berkurang. Diam pun tidak akan mengubah keadaan. Menyerah akan hidup juga bukan sebuah solusi yang baik.
Jadi, meskipun dunia mungkin terasa keras, penting untuk menemukan cara-cara untuk menghadapinya dan menjaga kesehatan mental serta kesejahteraan kita. Beberapa langkah yang mungkin dapat membantumu meliputi:
Ilustrasi wanita yang sedang memanjat. Foto: Shutterstock
Menghadapi dunia yang keras bisa menjadi tantangan, tetapi dengan kesadaran diri, dukungan sosial, dan strategi penanggulangan yang efektif, kita dapat menavigasi tantangan tersebut dan menciptakan kehidupan yang seimbang dan bermakna.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, ubahlah kebiasaan mental lembekmu yang sering mengeluh itu menjadi mental baja yang siap menghadapi kerasnya dunia.