Hubungan Antara Weton dengan Pseudosains

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan budaya. Mulai dari Sabang sampai Merauke pasti memiliki budaya yang merupakan warisan dari nenek moyang dan lestari hingga saat ini. Begitu pula di suku Jawa, terdapat salah satu budaya peninggalan nenek moyang yang sampai sekarang masih lestari dan masih dipercaya oleh masyarakatnya yaitu weton.

Sumber gambar: Dokumen Pribadi

Apa itu weton?

Kalian semua pasti pernah mendengar dan tidak asing lagi dengan kata weton, terlebih lagi kalian yang tinggal di Pulau Jawa. Weton merupakan perhitungan dengan menggunakan tanggal lahir. Perhitungan tersebut dilakukan dengan cara penggabungan antara hari dan pasaran. Hari terdiri dari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Sedangkan pasaran terdiri dari Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Urutan dari pasaran tersebut harus sesuai urutan dan tidak bisa dipindah atau diubah. Semisal ada seseorang yang lahir pada hari Senin dengan pasaran Pahing, maka weton dari orang tersebut adalah Senin Pahing.

Weton ini masih sering digunakan oleh masyarakat Jawa hingga saat ini. Banyak masyarakat Jawa yang memercayai bahwa weton dapat digunakan untuk mengetahui watak atau karakter seseorang. Misalnya orang yang lahir pada Senin Pahing memiliki watak tertutup dan suka menyendiri sedangkan orang yang lahir pada Selasa Legi memiliki watak mudah marah. Watak tersebut telah diketahui oleh nenek moyang dengan cara memerhatikan kejadian dan nasib yang telah dilalui oleh seseorang yang lahir dengan weton tersebut.

Weton termasuk pseudosains?

Sebelum kita membahas hubungan antara weton dengan pseudosains, kita perlu membahas pseudosains terlebih dahulu. Mungkin beberapa dari kalian masih asing dengan kata pseudosains. Pseudosains merupakan sebuah pengetahuan yang terlihat seperti ilmiah namun belum teruji secara ilmiah. Pseudosains ini juga biasa disebut dengan istilah ilmu semu.

Nah, apa, sih, hubungan antara weton dengan pseudosains atau ilmu semu ini? Ternyata weton merupakan salah satu dari sekian banyak ilmu semu yang masih banyak dipercaya oleh masyarakat terutama masyarakat suku Jawa. Weton dapat dikatakan sebagai pseudosains karena sampai sekarang masih belum ada ilmuwan yang membuktikan secara ilmiah bahwa weton dapat memengaruhi karakter dan masa depan seseorang. Hasil penelitiannya juga masih belum jelas baik itu secara validitas maupun reliabilitasnya. Jadi, apabila kita merasa bahwa karakter kita cocok dengan weton kita maka bisa jadi itu hanya sebuah sugesti atau manipulasi psikologis kita sendiri.

Referensi:

Satria. (2022). Bagaimana Sains Memandang Weton? Universitas Gadjah Mada. https://www.ugm.ac.id/id/berita/22702-bagaimana-sains-memandang-weton

Hardi, M. (2022, October 25). Apa Itu Weton? Fungsi, Beserta Arti Dan Hasil Perhitungannya. Best Seller Gramedia. https://www.gramedia.com/best-seller/apa-itu-weton/