Malam 1 Suro di Pantai Parangkusumo

Adinda Putri Surya Kencana
A graduate majoring in Communication Studies with a concentration in Public Relations - Assistant Lecturer and Research Asssistant at Muhammadiyah Yogyakarta University
Konten dari Pengguna
3 Agustus 2022 16:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adinda Putri Surya Kencana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Antusiasme warga pada Malam 1 Suro di Pantai Parangkusumo. Foto: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Antusiasme warga pada Malam 1 Suro di Pantai Parangkusumo. Foto: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Malam 1 Suro identik dengan makna filosofis didalamnya, terbukti pada Jumat, 29/7 banyak warga yang datang ke Pantai Parangkusumo Bantul Yogyakarta. Tak hanya masyarakat lokal, tapi dari seluruh daerahpun turut hadir disini. Masyarakat meyakini bahwa malam 1 Suro adalah malam yang sakral, sehingga tak heran banyak yang membawa persembahan untuk dilarungkan di Pantai.
ADVERTISEMENT
"Saya dari Temanggung mba, memang sengaja datang kesini untuk merayakan malam 1 Suro. Jadi ya begini rombongan 1 desa," ucap Lisma (bukan nama asli)
Biasanya 1 Suro bertepatan pada tanggal 1 Muharram dalam kalender Hijriyah, dan menjadi bulan pertama dalam kalender Jawa. Terlihat dimulai pada sore hari warga silih berganti datang, karena 1 Suro dimulai setelah azan Magrib berkumandang pada hari sebelum 1 Suro. Banyak warga yang datang sambil membawa berbagai macam bunga, wewangian, dan makanan.
Warga mencari benda pada larungan bunga. Foto: Dokumentasi Pribadi
Tradisi ini memaknai apa yang telah dilakukan 1 tahun kebelakang, dengan merenungi apa yang telah diperbuat sehingga dapat menjadi manusia yang lebih baik kedepannya. Banyak warga yang datang dengan tujuan yang berbeda-beda, ada yang mencari benda yang dilarungkan, mencari bunga kantil untuk disimpan, berdiam sambil berdoa, sampai dengan yang berdiri dipinggir pantai untuk merasakan ketenangan yang dibawakan oleh ombak pantai.
ADVERTISEMENT
"Saya kesini untuk mencari ketentraman batin saja mba, bunga-bunga ini juga sebagai bentuk syukur sehingga nanti setelah berdoa saya bisa larungkan di Pantai," pungkas Joko (bukan nama asli)
Walaupun masih ada beberapa yang menyalahgunakan makna dari malam 1 Suro untuk hal-hal yang kurang baik, tapi masih banyak masyarakat yang memaknainya dengan sesuatu hal sebagai lembaran baru dalam mengarungi kehidupan. Dalam hidup ini kita harus saling berdampingan satu sama lain, tidak ada yang berhak untuk membeda-bedakan sesama manusia.