Konten dari Pengguna

Negatif atau Positif Dampak K-POP Pada Kesehatan Mental Remaja

Adinda Septiany Ekaputri
Mahasiswa Universitas Negeri Makassar
19 Oktober 2024 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adinda Septiany Ekaputri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Korean Pop atau yang lebih dikenal dengan sebutan K-Pop, telah menjadi fenomena global yang sangat populer di berbagai negara, salah satunya negara Indonesia. K-Pop merupakan jenis musik dari Korea Selatan yang identik dengan girlgroup dan boygroup yang memiliki berbagai genre musik, seperti pop, hip hop, R&B, jazz, dll. K-Pop saat ini sangat berpengaruh dan semakin diminati dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.
ADVERTISEMENT
Perkembangan musik K-Pop menyebabkan munculnya komunitas penggemar yang biasa disebut Kpopers. Besarnya K-Pop di Indonesia dimulai dengan lagu girband Wondergirl yang berjudul Nobody yang dirilis pada 22 September 2008. Banyak remaja saat itu mulai terjun ke dunia K-Pop dan mulai fanatik dengan hal-hal yang berbau K-Pop. Salah satu contoh idol K-Pop yang memiliki banyak penggemar di Indonesia, seperti BTS, ENHYPEN, TXT, EXO, BLACPINK, LE SSERAFIM, SEVENTEEN, TWS, STRAYKIDS, TWICE, dan masih banyak lagi.
K-Pop di kalangan remaja Indonesia tidak hanya mengenai pada penggemar musik semata, tetapi melibatkan aspek budaya, seperti mode berpakaian, makanan, serta gaya tarian yang diikuti dalam tantangan viral di media sosial. Selain itu, banyak remaja Indonesia yang terinspiransi oleh kulit sehat dan make-up ala idola K-Pop. Platform media sosial dalam hal ini sangat berpengaruh untuk penyebaran mengenai K-Pop di dunia. Instagram, Youtube, TikTok, dan X/Twitter digunakan secara meluas oleh para penggemar untuk mengikuti perkembangan idol K-Pop, berinteraksi, berbagi konten-konten apa saja .
ADVERTISEMENT
Menurut WHO (World Health Organization) mengatakan pada tahun 2021 sekitar 14% remaja mengalami kesehatan mental. Dalam hal ini K-Pop dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental remaja. Namun fenomena K-Pop memiliki dampak positif dan negatif terhadap kesehatan mental remaja.
K-Pop membawa dampak positif bagi remaja, sebagai hiburan yang menyenangkan. Melalui musik dan karya seni mereka memberikan motivasi terhadap remaja. Pesan yang ada di lagu-lagu idol K-Pop dapat dijadikan sebagai semangat, motivasi dan inspirasi untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak lirik di dalam lagu K-Pop tentang perjuangan, impian dan keberanian mengejar apa yang diinginkan, hal ini dapat memberikan inspirasi untuk tetap berjuang dan mengejar impian yang diinginkan.
Dampak positif lainnya dapat menambah wawasan remaja untuk belajar mengenai budaya Korea, mempelajari bahasa Korea. Selain itu interaksi sesama idol dan penggemar dapat memberikan rasa kebersamaan dan dukungan yang kuat. Melalui media sosial, idol maupun penggemar dapat berbagi pengalaman, memberikan semangat, dan merasa tidak sendirian menghadapi berbagai masalah.
ADVERTISEMENT
Namun, adapun dampak negatif K-Pop terhadap remaja, seperti menghabiskan banyak waktu dan uang secara berlebihan untuk mengikuti idol mereka. K-Pop seringkali menampilkan standar kecantikan yang tinggi, sehingga menyebabkan ketidakpuasan terhadap diri sendiri dan tidak percaya diri. Beberapa penggemar bisa menjadi fanatik dan obesesi secara berlebihan yang dapat menyebabkan perilaku negatif, seperti bullying terhadap penggemar lain. Selain itu, industri K-Pop yang sangat komersial membuat penggemar untuk terus membeli barang-barang resmi, menciptakan rasa tertekan untuk mengikuti tren yang tidak realistis.
Dalam menghadapi hal ini, bisa dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, menjaga keseimbangan antara hobi dan tanggung jawab sehari-hari agar tidak terjebak dalam kecanduan. Kedua, berdiskusi dengan teman atau komunitas tentang pengalaman dan pandangan seputar K-Pop yang dapat membangun pemahaman lebih baik. Ketiga, memilih konten K-Pop yang positif dan mendidik, seperti wawancara atau dokumenter yang membahas perjalanan atau perjuangan idol, agar dapat mengambil inspirasi tanpa bersikap fanatik/obsesi.
ADVERTISEMENT
Pengaruh K-Pop pada kesehatan mental remaja bisa sangat beragam. Di satu sisi, K-Pop dapat memberikan kesenangan dan kebersamaan. Namun, disisi lain dapat menyebabkan kecanduan sehingga menganggu keseimbangan hidup dan hubungan sosial. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk menikmati K-Pop dengan cara yang sehat, menjaga keseimbangan, dan selalu memperhatikan kesehatan mental agar suka terhadap K-Pop tetap menjadi sumber kebahagiaan, bukan menjadi beban.