Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Jurnalisme Profesional vs Jurnalisme Warga
26 September 2024 10:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Adinna Islah Perwita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Meroketnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini menjadikan siapapun dapat membuat artikel dan berita. Hal ini menjadikan posisi jurnalis dan masyarakat terlihat setara namun tetap ada bedanya. Pasalnya, seorang jurnalis harus:
ADVERTISEMENT
1) Menciptakan produk jurnalistik sesuai kode etik, terutama dalam hal yang berkaitan dengan suku, agama, dan budaya masyarakat. Mereka harus dapat menjaga kerahasiaan narasumber, menyajikan fakta secara seimbang, dan meliput dari berbagai sudut pandang.
2) Mampu meliput dan menyampaikan berita serta gambar dengan cepat mengenai berbagai peristiwa di berbagai lokasi. Mereka tidak hanya menunggu informasi, tetapi aktif mencari berita dan fakta yang layak untuk disampaikan.
3) Fokus pada fakta-fakta yang sesuai dengan kepentingan dan harapan masyarakat.
4) Berfungsi sebagai alat kontrol sosial dengan menyajikan fakta secara objektif, empiris, konstruktif, dan korektif, sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Untuk memenuhi kemampuan jurnalis profesional tersebut, dapat dilakukan melalui pendidikan formal di perguruan tinggi atau pelatihan jurnalistik. Mempelajari ilmu pengetahuan secara transdisipliner dan interdisipliner juga penting bagi jurnalis untuk memahami perubahan dan tren dalam masyarakat. Di lain sisi, tantangan profesionalisme jurnalis tidak hanya terletak pada kemampuan mereka dalam melakukan peliputan, tetapi juga pada kemampuan untuk memilah dan memprioritaskan manfaat dari liputan.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan "citizen journalism" atau jurnalisme warga. Mereka tidak memiliki panduan dalam menyebarkan berita, entah faktanya akurat atau tidak, berimbang atau tidak. Sehingga masyarakat harus melakukan double check informasi yang didapatkan dari kerja jurnalis warga dengan jurnalis profesional.