Konten dari Pengguna

Krisis Identitas dan Keyakinan: Atheisme di Mata Gen Z

Adipati
Mahasiswa semester 1 prodi ilmu komunikasi Universitas Pamulang
16 November 2024 16:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adipati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gambar perbedaan di lingkungan Generasi muda (dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gambar perbedaan di lingkungan Generasi muda (dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
Krisis identitas dan keyakinan, belakangan ini menjadi polemik khusus nya bagi generasi Z (GEN Z). Bagaimana tidak, keyakinan yang seharusnya sudah menjadi bagian hidup dari tiap-tiap manusia yang ada di bumi justru semakin lama terlihat semakin tabu oleh generasi-generasi penerus bangsa ini bahkan sebagian generasi kita hanya menganggap suatu keyakinan hanya sebagai suatu syarat dalam pemberkasan atau istilah umum nya "Agama KTP". Hal-hal yang seharusnya dilarang oleh ajaran keyakinannya sendiri justru dianggap wajar karena perkembangan zaman yang semakin liar dan tidak terkontrol di bangsa ini.
ADVERTISEMENT
Globalisasi tentu menjadi faktor utama penyebab polemik ini terjadi di bangsa kita, namun apakah semua masalah tersebut murni terjadi hanya karena globalisasi semata? tentu tidak. Minimnya literasi kebangsaan dan pemahaman akan nilai-nilai dari Pancasila oleh generasi kita tentu menjadi hal utama yang harus diperhatikan oleh Bangsa ini, urgensi Pendidikan Pancasila sangat diperlukan dimasa globalisasi yang sangat pesat ini sehingga generasi kita tidak kehilangan arah akan identitas nya dan Pancasila kembali menjadi pedoman hidup dalam berbangsa dan bernegara. Selain dari pada itu semua tentu semua kembali lagi pada diri kita masing-masing bagaimana kita menyikapi perubahan tersebut dengan hal yang positif atau menerima perubahan globalisasi sebagai hal yang negatif. Penyebab dari isu permasalahan yang terjadi di bangsa ini salah satunya seperti krisis identitas dan keyakinan merupakan salah satu dampak dari minimnya pendidikan dan pemahaman pada konsep berkehidupan yang sesuai dengan nilai nilai Pancasila sehingga generasi kita tidak dapat menyaring dan memilah atas perubahan yang baik dan perubahan yang buruk bagi bangsa ini.
ADVERTISEMENT
Sering kita jumpai di sekeliling kita dan lingkungan kita, seseorang tersebut memiliki keyakinan namun bertingkah seolah dia tidak memiliki keyakinan terhadap Tuhan (Atheis). Atheisme ini tentu menjadi musuh bagi bangsa kita karna tidak sesuai dengan apa yang terkandung dalam nilai Pancasila yaitu Sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa". Atheisme ini masuk secara perlahan di bangsa kita, namun mungkin kita tidak menyadarinya bahwa atheisme tersebut ada di sekitar kita. Contohnya seorang muslim yang memiliki kewajiban untuk menjalankan sholat 5 waktu bahkan dari sekian ratus juta jiwa penduduk di Indonesia tidak sepenuhnya menjalankan kewajiban tersebut dan bahkan meninggalkan kewajiban akan ibadah sudah menjadi suatu perbuatan yang wajar bagi sebagian besar seluruh masyarakat kita. Sangat miris sekali bahkan penyimpangan - penyimpangan yang terjadi di generasi kita pun bukan menjadi hal yang tabu lagi melainkan hal yang "wajar" Dan dapat dimaklumi oleh masyarakat kita. Hal hal yang semulanya dulu kita kenal dengan hal yang tabu namun sekarang justru malah terlihat wajar dan biasa saja di mata masyarakat kita khususnya generasi muda.
ADVERTISEMENT
Isu isu penyimpangan juga merupakan salah satu dari penyebab krisis Identitas yang terjadi di bangsa ini. Bahkan, di beberapa kasus contohnya seperti di lingkungan perguruan tinggi, penyimpangan seperti ini marak terjadi dan bahkan di tunjukan secara terang-terangan. Contohnya seperti penyimpangan akan gender atau yang biasa kita kenal dengan istilah "Boti" Merupakan salah satu isu yang sebelumnya kita anggap tabu namun belakangan ini justru menjadi hal yang wajar di generasi kita (Gen Z), hal ini tentu menjadi racun bagi generasi yang akan datang bila kita tidak berusaha untuk menghentikan atau menyadarkan kepada teman-teman kita dan orang lain akan bahaya dari penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di sekitar kita, Namun seringkali kita diacuhkan atau bahkan di jauhkan oleh teman-teman kita bila berusaha mengingatkan akan bahayanya penyimpangan tersebut, hal ini tentu sangat miris namun nyata adanya realita ini benar benar terjadi di bangsa tercinta kita ini oleh karena itu kesadaran penting nya mengamalkan dan kembali kepada nilai nilai Pancasila agar kehidupan berbangsa dan bernegara kita berjalan tepat tanpa tersesat harus lebih di dalami dan digembleng pada generasi generasi muda agar bisa terselamatkan dari bahaya penyimpangan dan pergaulan bebas yang semakin marak belakangan ini.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki sebuah keyakinan yang sesuai dengan apa yang diamalkan oleh Pancasila yaitu sila pertama, Agar kita dapat mempelajari dan dapat membedakan mana hal hal yang baik dan benar mana hal hal yang menyimpang dan melanggar akan norma dan hukum yang berlaku di negara kita. Sebuah keyakinan juga bukan hanya sebatas untuk dimiliki dan menjadi syarat berkas, Melainkan harus dipahami dan di jalankan dengan baik oleh tiap-tiap masyarakat dan hidup sesuai dengan apa yang terkandung dalam nilai Pancasila.