Cerita Singkat Perjalananku di Kanal Lifestyle dan Food kumparan

Konten dari Pengguna
11 November 2018 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adisty Putri Utami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cerita Singkat Perjalananku di Kanal Lifestyle dan Food kumparan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Genap setahun aku berkutik di dunia jurnalistik. Walau masih terhitung anyar, tetapi aku sudah mulai terbiasa dengan deadline tulisan, angle, doorstop, hingga menyulap isi wawancara narasumber hingga menghasilkan informasi yang lengkap, namun tetap enak dibaca.
ADVERTISEMENT
Di media tempat aku bernaung saat ini, kumparan. Aku pernah menyecap dua kanal reporter, yakni Lifestyle dan Food. Bidang yang mungkin dianggap sebagai 'comfort zone' bagi para wartawan muda.
Meski begitu, dua kanal ini tak semudah yang dibayangkan. Wartawan Lifestyle dan Food bukan sekadar pencicip makanan ini itu, atau penjajal brand makeup kenamaan. Informasi-informasi seputar brand pakaian, desainer dan info kecantikan yang sedang 'in' harus sudah hafal diluar kepala.
Cerita Singkat Perjalananku di Kanal Lifestyle dan Food kumparan (1)
zoom-in-whitePerbesar
Misalnya saja soal makeup. Kelihatan sederhana memang, cuma membahas tren, merk-merk lipstik, foundation, atau menyorot pulasan makeup tokoh dunia seperti Meghan Markle atau Kate Middleton. Tapi jangan salah, di kanal gaya hidup ini seorang wartawan juga harus paham betul sejumlah aspek yang ada di dunia kecantikan. Termasuk perkembangan mode dan inovasi makeup yang mungkin akan naik.
ADVERTISEMENT
Di kanal Food aku mencoba untuk menyelisik informasi lebih dalam seputar kuliner lokal, hingga mancanegara. Tak jarang, beberapa undangan peliputan juga menyisipkan sejumlah makanan unik yang bisa dicicipi, kemudian dituangkan cita rasanya melalui tulisan.
Karena Food, aku bisa lebih mengenal cita rasa makanan. Tak hanya dari segi kelezatan, tekstur, takaran bumbu, jumlah kalori, hingga manfaat kesehatan juga turut dikulik untuk mendapatkan sejumlah angle artikel yang menarik untuk disajikan kepada pembaca.
Cerita Singkat Perjalananku di Kanal Lifestyle dan Food kumparan (2)
zoom-in-whitePerbesar
Ulasan review makanan juga harus dikemas sedemikian mungkin, sehingga menghasilkan tulisan yang bisa membuat pembaca menelan ludah membayangkan rasa dari sajian yang diulas. Serius, ini nggak gampang, lho!
Setidaknya kita harus jeli menebak bahan-bahan apa saja yang digunakan dalam sebuah masakan. Apakah pakai daun coriander? kecombrang? overcook atau tidak? Cocok dipadukan dengan makanan pendamping apa saja? Bisakah dicampur dengan bahan-bahan pengganti lain? Dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Wartawan Food juga bisa dibilang dokter dadakan, lho. Bagaimana tidak, beberapa artikel soal makanan terkadang akan disangkutpautkan dengan nilai-nilai kesehatan. Namun tentunya yang berhubungan dengan pola makan atau diet.
Kendati dianggap sebagai kanal yang 'Sepele'. Percayalah, jadi wartawan Lifestyle atau Food juga memiliki tantangan tersendiri. Semakin banyak hidangan kuliner atau produk kecantikan baru yang muncul, maka semakin banyak pula ilmu gaya hidup yang harus dikenyam.
Setahun berjalan, aku dan teman-teman sekantor berkesempatan untuk mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Pada pelaksanaannya, kami dibagi menjadi beberapa kloter, dan aku di kloter terakhir.
Meski minim persiapan dan dengan hati yang tidak karuan, untungnya aku bisa menyelesaikan seluruh rangkaian tes dengan baik. Yaaa, walau tidak dapat nilai yang besar-besar amat, tapi lumayanlah untuk ukuran wartawan baru sepertiku.
ADVERTISEMENT
#100persenwartawan kumparan berhasil lulus dengan nilai yang bervariasi. Tak hanya sekadar titel 'LULUS', setidaknya mulai detik tersebut aku... dia... kami... kita... Sudah melangkah ke tingkatan yang lebih tinggi, yakni 'Wartawan Kredibel' yang secara resmi bisa liputan dan mengorek informasi tanpa perlu khawatir disebut 'Wartawan Bodrek' hehehe.
-SELESAI-