Konten dari Pengguna

Inovasi Augmented Reality untuk Simulasi Pengelasan Bawah Laut

Adi Tara
Content Writer di IVRA, Memberikan informasi mengenai teknologi imersif Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Mixed Reality (MR) khususnya yang ada di Indonesia.
30 November 2021 20:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adi Tara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Inovasi menjadi salah satu kata yang banyak ditemui di era digital. Perusahaan kecil maupun besar, hingga pemerintahan, di bidang dengan risiko kecil hingga yang besar. Inovasi, khususnya inovasi teknologi gencar dilakukan guna meningkatkan kualitas dari masing-masing bidang. Pengelasan bawah laut menjadi salah satu bidang pekerjaan dengan risiko yang besar dalam setiap tahap pengerjaannya.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel sebelumnya telah dibahas bagaimana dengan pelatihan yang ketat pun masih terbuka celah pada kejadian tidak terduga. Pengerjaan yang dilakukan di bawah laut, dengan arus dan tekanannya yang tinggi, faktor eksternal dan internal merupakan hal yang perlu diwaspadai. Berbagai upaya dikerahkan dalam menciptakan simulasi pelatihan yang dapat memenuhi kebutuhan peningkatan kompetensi para penyelam. Inovasi dalam teknologi imersif, bukan hanya virtual reality, augmented reality juga hadir dengan berbagai keunggulannya dalam menyediakan platform pelatihan las bawah laut.
Inovasi Augmented Reality untuk Pengelasan Bawah Laut. Gambar: Max LaRochelle on Unsplash
Perbedaan dalam implementasi pelatihan tersebut adalah penggunaan augmented reality lebih difokuskan dalam pengelasan. Menggunakan kacamata augmented reality dan alat peraga yang akan memunculkan animasi pengelasan. Dengan layar yang tersedia, pengawas serta pengajar dapat menilai secara langsung praktik dari pelatihan yang dilakukan oleh peserta. Pelatihan awal yang dapat merangsang konsentrasi peserta, mendorong peserta lebih teliti dan mengurangi terjadinya kesalahan.
ADVERTISEMENT
Berhubung pelatihan teknis butuh pengulangan, penggunaan augmented reality juga menjadi solusi yang hemat. Pengguna akan menggunakan helm las yang dilengkapi dengan sensor optik eksternal, memindai gambar atau alat peraga yang telah diberi kode dan mengirimkannya ke simulator. Dalam simulator tersebut peserta serta pengawas akan memperoleh gambaran 3D benda kerja logam, busur las, dan manik-manik las. Dengan sistem yang dirancang, peserta akan memperoleh peringatan ketika terjadi kesalahan dalam praktik dan terdapat pengarah realistis sebagai panduan pengelasan.
AugmentedArc merupakan salah satu produk augmented reality yang didesain untuk pelatihan sistem pengelasan oleh Miller Electric Mfg. Co. Mengurangi risiko eror dalam pelatihan dan meningkatkan kolaborasi antara peserta dengan pengawas sehingga tercipta sistem pembelajaran yang lebih interaktif. Menghemat biaya operasional selama pelatihan serta waktu yang dibutuhkan untuk pelatihan. Pengawas juga dapat memberi penilaian secara objektif sehingga peserta dapat meningkatkan kemampuan, kecepatan, dan ketepatan dalam pelatihan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan Indonesia? Pada saat ini pelatihan menggunakan augmented reality belum umum ditemukan, berhubung teknologi ini masih lebih banyak digunakan untuk kebutuhan komersial. Arutala menjadi salah satu startup yang fokus mengembangkan inovasi teknologi imersif untuk bidang pendidikan dan pelatihan. ARULAB merupakan gabungan dari pengembangan virtual reality dan augmented reality berisi inovasi-inovasi produk yang diperuntukkan untuk pelatihan teknis mekanik. Dengan target meningkatkan kompetensi para mekanik serta siswa vokasi, ikuti terus perjalanan startup yang satu ini akan inovasinya dalam bidang pendidikan dan pelatihan.