Konten dari Pengguna

Inovasi Kesehatan: Penggunaan Virtual Reality Dalam Sektor Kesehatan

Adi Tara
Content Writer di IVRA, Memberikan informasi mengenai teknologi imersif Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Mixed Reality (MR) khususnya yang ada di Indonesia.
16 Juni 2021 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adi Tara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa waktu yang lalu, kita membahas mengenai pelatihan menggunakan virtual reality. Sektor menjadi salah satu bidang yang memperoleh keuntungan dari berkembangnya teknologi Virtual Reality. Inovasi dalam bidang kesehatan membuka kesempatan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien. Maka dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai inovasi virtual reality dalam sektor kesehatan dan beberapa pelaku startup yang sudah mulai mengembangkan produk terkait.
ADVERTISEMENT
Dimulai dari pelatihan dan pendidikan, pelayanan kesehatan butuh pengasahan kemampuan agar dapat memberi perawatan terbaik kepada para pasien. Sebagai salah satu dampak dari pandemi COVID-19, banyak kegiatan belajar-mengajar hingga praktikum tertunda, dampak terbesarnya sangat terasa bagi bidang yang menggunakan praktikum untuk meningkatkan kemampuannya dalam dunia profesional.
"Bathing Patient VR" menjadi salah satu inovasi virtual reality yang digunakan untuk pendidikan dalam sektor kesehatan. Gambar: Bathing Patient VR Arutala
Salah satu dampak dari kondisi pandemi terhadap penyampaian materi serta praktikum ini dirasakan oleh para calon ners di FK-KMK UGM. Dengan tantangan, timbul sebuah solusi. Bathing Patient VR merupakan sebuah produk kolaborasi antara Arutala dengan FK-KMK UGM. Produk yang diciptakan ini menghadirkan simulasi memandikan pasien, mulai dari tahap awal hingga selesai. Pengguna akan diarahkan per tahap melalui modul yang sudah termasuk dalam simulasi pelatihan.
ADVERTISEMENT
Aryaguna merupakan startup yang fokus dalam menciptakan inovasi VR di bidang kesehatan. Fokus pada masa depan teknologi dengan dunia medis, menghadirkan inovasi yang tidak hanya meningkatkan efisiensi dan menekan biaya, tetapi juga dapat mengubah dan meningkatkan kualitas hidup. Sama seperti Arutala, Aryaguna juga menciptakan produk untuk pelatihan dan pendidikan sektor kesehatan.
Bidang kedokteran menjadi salah satu penerima manfaat dari berkembangnya teknologi imersif. Gambar: Bermix Studio on Unsplash
Penerapan virtual reality dalam sektor kesehatan tidak hanya terbatas pada pendidikan dan praktikum. VR juga dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan perawatan pasien, seperti memberi informasi dan gambaran kepada pasien mengenai penyakit atau prosedur yang akan dilakukan kepada pasien tersebut. Selain itu, operasi juga dapat dilakukan secara robotik serta menjadi alat bantu bagi psikoterapi. Dengan VR, tenaga medis juga dapat membantu orang terdekat pasien memahami rasa sakit atau penyakit yang dialami, yang juga kemudian mengarah pada meningkatnya bantuan kesehatan dengan memahami penyakit serta cara penanganannya.
ADVERTISEMENT
Negara-negara seperti Amerika, Jerman, dan New Zealand sudah berhasil mengimplementasikan kemajuan teknologi dalam sektor kesehatan. Dengan keberhasilan yang diraih, penggunaan VR dalam sektor kesehatan diyakini dapat menjadi solusi yang hemat biaya bagi negara-negara berkembang untuk meningkatkan kemampuan serta kualitas pelayanan medisnya.
Luar biasa bukan, bagaimana teknologi dapat berdampak besar terhadap satu aspek kehidupan. Namun, perkembangan VR bukan hanya memberi keuntungan dalam satu sektor, seperti yang telah dibahas dalam artikel sebelumnya mengenai manfaat teknologi imersif dalam berbagai bidang. Ikuti terus perkembangannya serta informasi-informasi mengenai startup indonesia yang turut mengambil andil sebagai pengembang produk teknologi imersif.