Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mari Mendekorasi: Desain Interior dengan Augmented Reality
24 Juni 2021 16:21 WIB
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:12 WIB
Tulisan dari Adi Tara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak pernah berbelanja perabotan atau bahkan sekedar memasuki toko perabotan? Kita pun pasti membayangkan bagaimana setiap perabotan dan dekorasi mengisi dan menghiasi setiap sudut ruangan. Tidak jarang ketika sudah dibeli, ternyata kurang cocok atau bahkan penempatannya yang tidak seindah imajinasi kita. Disinilah kehadiran augmented reality memberi kemudahan dalam desain interior bagi pengguna.
Measure, IKEA Place, dan Hutch merupakan beberapa contoh aplikasi berbasis AR yang digunakan untuk desain interior. Aplikasi tersebut memberi kemudahan bagi konsumen untuk menempatkan perabotan tanpa harus membeli terlebih dahulu atau bahkan mengunjungi toko untuk melihat perabotan. Ketika sebelumnya konsumen hanya menggunakan imajinasi, perabotan ini menghadirkan fitur yang lebih realistis. Solusi yang menghemat waktu serta pengeluaran, terutama dengan perabotan yang ternyata penempatannya tidak sesuai ekspektasi.
ADVERTISEMENT
Di indonesia sendiri belum banyak perusahaan yang menciptakan aplikasi untuk desain interior ini. Smarteye.id menjadi salah satu perusahaan yang berkontribusi dalam menciptakan berbagai aplikasi interaktif AR , namun untuk saat ini lebih berfokus pada AR untuk properti. Sama seperti Properia AR , aplikasi AR kreasi Arutala .
Berbicara mengenai Arutala , startup yang satu ini juga menciptakan aplikasi berbasis AR untuk desain interior. Disebut dengan Furnila AR , sama seperti IKEA Place, aplikasi ini ditujukan untuk mempermudah konsumen dalam merancang dan mendesain ruangan tanpa harus membeli perabotan atau mengunjungi toko.
Diatas kita membahas mengenai manfaatnya bagi konsumen, namun sebenarnya AR untuk desain interior ini juga menguntungkan para pebisnis di sektor terkait. Dalam menawarkan produk atau bagi para desainer, mereka dapat merancang sebuah ruangan dan menunjukkan kepada klien. Dengan kemudahan tersebut, maka desainer dapat menyesuaikan keinginan dan juga memberi masukan kepada konsumen sebelum proyek dijalankan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana? Tertarik untuk mencoba? Fitur interaktif yang dihadirkan tentu meningkatkan pengalaman bagi pengguna dan bagi konsumen. Dalam perkembangannya dapat dilihat bagaimana penggunaan teknologi imersif menjadi jembatan bagi kreativitas dan imajinasi untuk dapat diimplementasi atau dipertunjukkan dan bukan hanya diperbincangkan. Jangan sampai ketinggalan pembahasan lain mengenai perkembangan teknologi imersif, khususnya di Indonesia.