Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pelatihan P3K dengan Menggunakan Virtual Reality
5 Agustus 2021 11:59 WIB
Tulisan dari Adi Tara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pelatihan menggunakan virtual reality meraih banyak popularitas dan mulai diimplementasikan oleh banyak instansi. Baik dalam sektor alat berat, hingga menyangkut keselamatan seperti P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). Dengan fleksibilitas dari teknologi itu sendiri, virtual reality memiliki implementasi yang tidak terbatas dalam pelatihan. Baca lebih lanjut untuk informasi pelatihan P3K menggunakan Virtual Reality.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah diketahui, P3K merupakan suatu upaya dalam memberikan perawatan dalam keadaan darurat, seperti kecelakaan. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir tingkat cedera dan juga kemungkinan terjadinya disabilitas. Dalam kasus kritikal, P3K merupakan unsur penting untuk menjaga korban tetap selamat. Bidang yang memiliki tekanan tinggi membutuhkan pelatihan khusus guna meningkatkan upaya dalam menyelamatkan nyawa dari korban yang terluka. Dengan teknologi yang terus berkembang, manfaat dari virtual reality membuka lebih banyak kemungkinan untuk meningkatkan kualitas pelatihan P3K.
Pada umumnya, P3K dilakukan oleh pihak yang dikhususkan pada bidang tersebut, seperti EMT dan paramedis. Upaya P3K tidak terbatas untuk sektor tertentu, pelatihan P3K juga dibuka sebagai pelatihan umum, karena tentunya keadaan darurat terjadi disaat yang tidak pasti. Meskipun boneka simulasi lebih banyak digunakan dalam pelatihan, hal tersebut belum sepenuhnya mempresentasikan situasi di lapangan yang lebih bervariasi. Dengan nyawa korban sebagai taruhan dan banyaknya komplikasi serta rintangan, dibutuhkan pelatihan yang lebih realistis dalam menangani korban.
ADVERTISEMENT
Penerapan Virtual Reality dalam Pelatihan P3K
Pelatihan P3K dengan menggunakan virtual reality sudah banyak diimplementasikan oleh Amerika, Eropa dan Australia. Salah satunya adalah 4 Help VR salah satu organisasi yang menyediakan pelatihan P3K dengan menggunakan virtual reality. Fitur yang realistis dari virtual reality dilihat sebagai cara yang lebih efektif dalam melatih dan meningkatkan kemampuan pengguna dengan strategi “learning by doing” dalam lingkungan terkontrol.
Pelatihan Menggunakan Virtual Reality di Indonesia
Di Indonesia sendiri terdapat dua startup yang sudah menciptakan produk pelatihan menggunakan virtual reality, salah satunya adalah Aryaguna. Spesialisasi dalam pengembangan teknologi di bidang kesehatan, Aryaguna menyediakan pelatihan yang pada masa mendatang dikembangkan untuk berbagai sektor dalam kesehatan.
Selain Aryaguna, pemain lain yang sudah mengembangkan produk pelatihan VR adalah Arutala. Berhasil mengembangkan pelatihan vr untuk sektor alat berat dan kesehatan dengan bekerjasama dengan FKKMK UGM. Fitur realistis menjadikan startup yang satu ini patut mendapat perhatian untuk inovasinya dalam memberikan kemudahan melalui teknologi imersif.
ADVERTISEMENT
Pelatihan yang dapat diperoleh bisa menyangkut Resusitasi Jantung Paru (RJP) untuk orang dewasa, bayi, dan anak-anak; manajemen jalan napas dan teknik resusitasi; reaksi alergi, respons terhadap asma dan mati lemas; perawatan cedera dan stabilisasi pasien; perawatan yang tepat untuk keseleo, tegang, dan patah tulang; serta komunikasi dengan personel darurat lainnya
Seperti banyak manfaat pelatihan virtual, fitur paling menonjol yang disediakan adalah risiko rendah di lingkungan yang aman dan diawasi. Karena VR juga merupakan lingkungan yang dapat disesuaikan, pengembang dapat menyesuaikan situasi dan tingkat cedera sesuai dengan kebutuhan pelatihan. Ini dapat meningkatkan keterampilan responden pertama dan unit bantuan ketika berhadapan dengan situasi yang tidak terduga dan dengan itu memberikan perawatan yang lebih baik bagi orang yang terluka.
ADVERTISEMENT
Ikuti terus dan jangan sampai ketinggalan informasi akan perkembangan teknologi imersif yang ada di Indonesia.