Konten dari Pengguna

Permainan Interaktif dengan Teknologi Imersif

Adi Tara
Content Writer di IVRA, Memberikan informasi mengenai teknologi imersif Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Mixed Reality (MR) khususnya yang ada di Indonesia.
7 Juni 2021 14:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adi Tara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak suka bermain game? Setidaknya ada satu permainan yang pasti pembaca buka untuk melepas penat dan menghibur diri. Berbicara tentang perkembangan teknologi, tentu tidak lepas dari yang namanya gaming. Dengan teknologi yang berkembang, gaming juga menjadi lebih menarik dan interaktif, fitur main bersama serta grafis yang menjadi semakin realistis. Keterlibatan teknologi imersif VR dan AR juga membawa pengalaman yang berbeda dalam gaming, seperti dengan Pokémon GO dan Beat Saber.
Teknologi imersif dapat membawa pengalaman interaktif dalam permainan di zaman modern. Gambar: Sam Pak on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Teknologi imersif dapat membawa pengalaman interaktif dalam permainan di zaman modern. Gambar: Sam Pak on Unsplash
Gaming turut berevolusi dengan teknologi, memegang pengontrol genggam atau tampilan 2D sudah tidak lagi menarik minat pasar yang sama. Beberapa gaming lama bahkan beradaptasi dengan perkembangan dan memunculkan grafis 3D yang lebih menarik, terutama dengan fitur layar sentuh. Tampilan bukan satu-satunya yang berubah dari gaming, platform dan juga pengontrolnya turut berubah, beberapa bahkan bisa dilakukan dengan full-body sensory sehingga pemain benar-benar merasakan berada dalam dunia gaming secara langsung. Simulasi yang dihadirkan dari teknologi imersif menjadikan gaming lebih menarik dan membawa pengalaman baru dalam menikmati gaming.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya perusahaan-perusahaan besar yang turut ambil andil dalam pembuatan gaming imersif, banyak juga startup yang mulai bergerak dalam menunjukkan kemampuan menciptakan gaming interaktif ini. XPLORIA AR merupakan sebuah aplikasi gaming AR yang dikembangkan oleh Arutala. gaming ini juga penunjang bagi industri pariwisata dimana pengguna dapat berinteraksi dengan objek yang mirip dengan yang ada di dunia nyata, seperti tempat wisata dan pusat perbelanjaan. XPLORIA AR menggunakan jenis AR berbasis Marker yang memberikan pengguna lebih banyak informasi mengenai objek setelah yang dipindai dan memfokuskannya pada pengenalan objek menggunakan smartphone. Contohnya adalah pengguna dapat melihat objek 3D dengan informasi interaktif dan suara virtual.
Pokémon GO menjadi permainan berbasis AR paling populer sejak pertama diluncurkan. Gambar: Mika Baumeister on Unsplash
Selain Arutala, Shinta VR juga menjadi startup yang mengembangkan gaming menggunakan teknologi imersif. Bekerjasama dengan Telkomsel, Shinta VR menciptakan gaming VR bernama TELKOMSEL VR INTERACTIVE GAME. gaming VR berisi beberapa hiburan seperti Menemukan Barang (mencari 20 kode peluncuran), Mendaki Menara, dan gaming Menghindari Laser. Selain itu, terdapat juga video 360 untuk mempromosikan sejarah Telkomsel dan tempat-tempat wisata Indonesia.
ADVERTISEMENT
Virtual Reality menjadi salah satu teknologi Imersif yang digunakan dalam meningkatkan pengalaman bermain. Gambar: Christine Sandu on Unsplash
Terkait prospek dalam dunia Gaming, VR lebih mendominasi dibandingkan AR. Secara global, pasar gaming untuk vr mencapai USD 11,56 miliar pada tahun 2019 dan diperkirakan akan tumbuh sebesar 30,2% dari tahun 2020 hingga 2027, Sedangkan AR lebih banyak digunakan untuk keperluan industri manufaktur, kesehatan dan juga pendidikan. Meskipun begitu, implementasi kedua teknologi dapat memberi keuntungan bagi masing-masing sektor.
Dengan penerapan VR dan AR, tidak hanya menciptakan inovasi dan tampilan baru bagi industri gaming, namun juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi tenaga-tenaga yang terlibat dalam pembentukan sebuah game. Dalam merancang sebuah game membutuhkan desainer game, produser, programmer, artis, serta peran bisnis, penjualan, dan pemasaran. Menurut 3Dinsider, antara 2015 dan 2018, lowongan pekerjaan untuk desainer, programmer, dan artis untuk game VR telah meningkat, terhitung 93%.
ADVERTISEMENT
Bagi pembaca, adakah yang sudah mencoba bermain menggunakan VR atau AR? Tentu berbeda dibandingkan hanya melihat layar, interaksi real time yang disajikan, serta permainan yang menjadi lebih interaktif membawa pengalaman bermain yang baru. Melihat ke depan, beberapa permainan klasik yang kita mainkan di smartphone atau laptop bisa diadopsi ke dalam VR dan AR, tertarik untuk mencoba? Ikuti terus perkembangan dari VR dan AR.