news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Erdogan Desak Para Pemimpin Dunia Bertindak Nyata Membantu Rohingya

5 September 2017 2:07 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Kayhan Ozer/Presidential Palace/Handout via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Kayhan Ozer/Presidential Palace/Handout via REUTERS)
ADVERTISEMENT
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak para pemimpin dunia untuk berbuat lebih banyak dalam upaya membantu warga Muslim Rohingya di Myanmar yang saat ini sedang menghadapi genosida.
ADVERTISEMENT
"Anda melihat situasi di mana Myanmar dan Muslim berada. Anda melihat bagaimana desa-desa dibakar. Kemanusiaan seolah diam terhadap pembantaian di Myanmar," kata Erdogan di Istanbul seperti dilansir Reuters, Selasa (5/9).
Konflik di Myanmar yang merebak selama seminggu terakhir ini telah merenggut 400 nyawa. Pemerintah Myanmar mengklaim pemberontak melakukan serangan terhadap 30 pos kemanan yang membuat mereka melakukan serangan balasan dengan membakar pemukiman warga yang membuat hampir 73.000 warga Rohingya melarikan diri ke negara tetangga.
Bekas pembakaran rumah etnis Rohingya di Myanmar (Foto: Soe Zeya Tun/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Bekas pembakaran rumah etnis Rohingya di Myanmar (Foto: Soe Zeya Tun/Reuters)
Erdogan mengatakan akan mengangkat isu ini di Majelis Umum PBB di New York pada akhir bulan ini. Sebagai ketua Organisasi Kerja Sama Islam saat ini, Erdogan telah membahas kejadian tersebut dengan 20 pemimpin dunia.
"Ada beberapa pemimpin yang bisa kita capai dan ada beberapa yang tidak bisa kita capai. Tidak semua orang memiliki kepekaan yang sama. Kami akan melakukan tugas kami," tambah Erdogan yang mengatakan Turki akan terus memberikan bantuan ke wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Erdogan mengatakan bahwa kematian ratusan orang di Rohingya selama seminggu terakhir merupakan genosida yang ditujukan untuk komunitas Muslim di wilayah tersebut.
Pada Minggu (3/9) ratusan pengungsi Rohigya berjalan melewati sawah dari sungai Naf yang memisahkan Myanmar dan Bangladesh. Namun hal itu tidak berjalan mudah, beberapa di antara mereka terjebak dan terisolasi tanpa makanan, minuman dan obat-obatan.
Kaum Rohingya di Myanmar (Foto: REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)
zoom-in-whitePerbesar
Kaum Rohingya di Myanmar (Foto: REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)