Jejak Karier Nicky "Kentucky Kid" Hayden

23 Mei 2017 1:29 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Nicky Hayden mantan pebalap Moto GP. (Foto: Motogp.com)
zoom-in-whitePerbesar
Nicky Hayden mantan pebalap Moto GP. (Foto: Motogp.com)
Nicholas “Nicky” Patrick Hayden atau lebih dikenal dengan Nicky Hayden adalah juara dunia Moto GP pada musim 2006 silam. Saat itu ia menyingkirkan perlawanan juara dunia 9 kali, Valentino Rossi.
ADVERTISEMENT
Mengawali karier pebalap melalui ajang AMA Superbike (American Motorsport Associaation Superbike) pada 1999, perlahan tapi pasti namanya mulai dikenal dan akhirnya menjadi legenda di Moto GP.
Debut Hayden adalah mengikuti kejuaraan AMA pada 1999. Pada percobaan pertamanya tersebut, Hayden berhasil menjuarai AMA 600 Supersport dan berhak atas penghargaan AMA Rookie of the Year serta AMA Grand National Dirt Track Rookie of the Year. Gelar juara pertama lain yang pernah direbut Hayden adalah dalam kejuaraan AMA Superbike 2002.
Aksi Nicky Hayden di trek balap.  (Foto: Motogp.com)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Nicky Hayden di trek balap. (Foto: Motogp.com)
Selain berpartisipasi dalam AMA Superbike dan AMA Supersport, Hayden juga aktif bertanding di AMA 750 Superstock dan AMA Formula Extreme.
Hayden memutuskan untuk naik kelas ke Moto GP di tahun 2013. Pada musim pertamanya di MotoGP, pembalap berjuluk “Kentucky Kid” ini menjadi rekan satu tim Valentino Rossi di tim Repsol Honda. Di akhir musim kompetisi 2003 ini, ia ada di peringkat kelima.
ADVERTISEMENT
Di musim 2004, pembalap yang identik dengan nomor start 69 ini masih bergabung bersama tim Repsol Honda namun dengan partner yang berbeda, ia menjadi rekan satu tim Alex Barros. Di musim 2004 ini, penampilan Hayden sedikit merosot dengan hanya berada di peringkat 8 klasemen akhir.
Namun di musim 2005 ia kembali memperbaiki penampilannya, menjadi partner pebalap kawakan macam Max Biaggi di tim Repsol Honda. Prestasinya meningkat menjadi posisi 3 di klasemen akhir.
Hayden menemukan performa terbaiknya di musim 2006, masih berada di tim Repsol Honda, ia berduet dengan pendatang baru Dani Pedrosa. Di akhir musim balap 2006 ini ia berhasil merebut gelar juara dunia pertamanya. Sekaligus mematahkan dominasi Valentino Rossi.
ADVERTISEMENT
Di musim balap 2009, Hayden akhirnya mengakhiri kerjasamanya dengan Repsol Honda. Ia berlabuh bersama Ducati Malboro. Namun, karirnya di Ducati ternyata tak secermerlang bersama Repsol Honda.
Prestasi terbaiknya bersama Ducati adalah berada di posisi ke tujuh di musim balap 2010. Selebihnya ia hanya berkutat di posisi delapan dan sembilan hingga akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Ducati di akhir musim 2013.
Hayden memutuskan kembali menukangi motor Honda di musim 2014 bersama Tim Aspar, namun ia hanya menggunakna pabrikan motor kelas tiga yaitu Honda RCV1000R dan Honda RC213V-RS.
Nicky Hayden di Tim Repsol Honda. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Nicky Hayden di Tim Repsol Honda. (Foto: Wikimedia Commons)
Karier Nicky pun tak lagi beranjak naik dan hanya mampu menyudahi musim di urutan 16 (musim 2014) dan 20 (musim 2015).
Meski demikian, Hayden tetap diakui sebagai sesosok legenda. Sebelum balapan di Valencia musim 2015, ia diperkenalkan sebagai penghuni baru MotoGP Hall of Fame. Hayden berada di urutan ke-20 dalam daftar pebalap pengumpul poin terbanyak di kelas primer, dengan total 1.697 poin
ADVERTISEMENT
Memutuskan pensiun sebagai pebalap Moto GP setelah musim 2015 berakhir, Hyden tak serta merta meninggalkan dunia balap. Ia kembali mengaspal di kejuaraan World Superbike Championship di musim 2016.
Nicky Hayden pada sebuah konferensi pers. (Foto: AP Photo/Rob Griffith)
zoom-in-whitePerbesar
Nicky Hayden pada sebuah konferensi pers. (Foto: AP Photo/Rob Griffith)
Namun, sebuah kejadian nahas menimpa pebalap 35 tahun asal Amerika Serikat itu di musim 2017. Bukan insiden atau kecelakaan di dalam sirkuit balap, melainkan saat tengah bersepeda bersama teman-temannya di Rimini, Italia.
Ketika itu, ada sebuah mobil yang menabraknya, dan ia terpental ke arah mobil sampai kaca mobil tersebut pecah.
Hayden mengalami cedera yang sangat serius. Pasca-kecelakaan, pebalap Amerika Serikat itu langsung dilarikan ke rumah sakit dan ia dilaporkan mengalami kerusakan serius di bagian kepala --khususnya otak, beserta patah tulang di beberapa bagian tubuh lain.
ADVERTISEMENT
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Hayden itu dirawat selama lima hari di Bufalini Hospital di Cesena, Italia. Namun nyawanya tak bisa tertolong dan pihak rumah sakit memastikan kematiannya melalui rilis yang mereka keluarkan.
"Tim medis telah mengabarkan pasien atas nama Nicholas Patrick Hayden telah meninggal. Ia telah menjalani perawatan intensif sejak Rabu (17/5/2017) di unit Cesena Bufalini akibat mengalami beberapa luka serius," tulis pernyataan tersebut.
Kepergian Hayden tentu saja membuat dunia balap Moto GP kehilangan salah satu pebalap terbaiknya. Balapan di Italia pada 14 Mei lalu kemudian tercatat sebagai balapan terakhirnya.
Selamat jalan, legenda.