Pendidikan Etika bagi Generasi Muda

Adittya Arul Arohman
Mahasiswa universitas pamulang
Konten dari Pengguna
26 April 2023 7:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adittya Arul Arohman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar di ambil oleh penulis
zoom-in-whitePerbesar
Gambar di ambil oleh penulis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menurut Gramedia pengertian fotogamsecara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang biasa digunakan sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan perbuatan dan tingkah laku. Jadi dapat disimpulkan bahwa etika adalah tingkah laku seseorang untuk memilih keputusan yang tepat dan dapat menimbulkan penilaian seseorang dari segi baik buruknya orang lain dalam kehidupan bermasyarakat.
ADVERTISEMENT
Pada generasi muda saat ini banyak pemuda yang menganggap sepele etika, banyak remaja yang kurang menjaga tata kramanya terhadap orang tua atau orang yang lebih tua. Pada kenyataanya etika sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Karena etika menjadi tolak ukur penilaian seseorang berdasarkan aturan dan norma norma yang berlaku.
Faktor faktor penyebab terjadinya penuruan etika pada generasi muda :
1. Salah satu faktor yang membuat penurunan etika adalah gadget, di era globalisasi ini banyak yang menggunakan gadget baik dari golongan tua muda maupun anak anak. Pengunaan gadget yang berlebihan berdampak kepada anak menjadi lebih suka mengurung diri, tidak suka bersosialisasi dan menjadi pribadi yang tertutup, apa bila orang tua tidak menanamkan nilai - nilai etika sosial akan berdampak pada anak saat masuk ke dalam lingkungan masyarakat, yang membuat generasi muda tidak memiliki nilai etika dalam bermasyarakat.
ADVERTISEMENT
2. Penurunan moral dan etika juga dapat dilihat mulai dari banyaknya komentar- komentar negatif yang bernada ujaran kebencian pada media sosial. Ini termasuk tindakan cyberbullying, yang dapat mengakibatkan penurunan mental terhadap orang yang mendapat cyberbullying tersebut, pengawasan orang tua sangat di butuhkan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
3. Pergaulan bebas juga salah satu faktor yang membuat penurunan etika dalam masyarakat di kalangan generasi muda tanpa pengawasan orang tua dan kurangnya di tanamkan nilai nilai etika sosial dan agama dalam diri anak, membuat generasi muda tidak memiliki nilai etika bermasyarakat.
Gambar diambil oleh penulis
Generasi muda menjadi tolak ukur dalam menentukan arah bangsa Indonesia, karena kepemimpinan bangsa akan berlanjut kepada pada generasi muda. Maka itu etika generasi muda saat ini sangat berpengaruh pada bangsa dan generasi selanjutnya. Karena untuk membangun negeri diperlukan generasi yang berintelektual tinggi dan beretika moral yang baik, sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan keagamaan. Baik buruknya etika pada generasi muda menentukan arah bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu pendidikan etika sangat penting bagi generasi muda saat ini, penanaman dan pembinaan karakter harus dimulai pada sejak dini. Pendidikan etika dan moral dimulai dari lingkungan keluarga, orang tua berperan dalam mengajari nilai nilai dasar agama , etika, sopan santun dan sosial, dan membuat anak terbiasa melakukannya, kebiasaan itu diharapkan akan terus terbawa oleh anak hingga dewasa.
Adapun juga pendidikan etika di lingkungan sekolah, guru adalah pendidik dan pengajar, guru tidak hanya memberi pengajaran saja tetapi guru juga mendidik para siswanya dalam menanamkan nilai nilai etika, Dan guru juga di tuntut untuk memberikan contoh terkait nilai nilai etika dan karakter yaitu dengan bersikap sebagai mananya seorang pendidik.
ADVERTISEMENT
Lingkungan masyarakat adalah lingkungan yang dimana kita dapat berinteraksi dengan siapa saja, peran masyarakat juga sangat penting. Masyarakat juga perlu mengajarkan kepada anak generasi muda agar tetap beretika, bermoral dan berkarakter walau sedang diluar. Memilih teman dan pergaulan yang baik akan membantu dalam pembentuk moral yang baik, dan sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan keagamaan.
Nama Penulis : Adittya Arul Arohman
Mahasiswa UNPAM Prodi Pendidikan Ekonomi