Konten dari Pengguna

Pengaruh Musik terhadap Seseorang

Aditya Fakhri
Mahasiswa aktif Prodi Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
13 Desember 2022 19:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aditya Fakhri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hai para pembaca, apakah kalian suka mendengarkan musik?
Bagi sebagian orang, mendengarkan musik adalah cara terbaik untuk mengisi waktu luang. Selain itu, mendengarkan musik juga dapat dilakukan ketika menjalani aktivitas seperti, membaca, mengerjakan tugas, dan berolahraga. Dalam aktivitas tersebut, setiap orang pasti memiliki genre musiknya masing - masing sehingga menciptakan banyak variasi terhadap pendengarnya. Pemilihan genre pada setiap orang memiliki kesan tersendiri. Seorang pianis pasti senang mendengarkan lagu klasik. Sementara bagi seseorang yang lahir pada zaman sekarang, mereka cenderung menikmati musik pop.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Tanpa disadari, variasi musik yang didengarkan memiliki pengaruh terhadap seseorang. Karena setiap notasi nada ataupun tempo yang terdengar pada musik dapat berefek terhadap emosi. Emosi tersebut memicu respons yang beragam terhadap seseorang. Menurut Shaleha Musik dapat meningkatkan IQ, Menurunkan kecemasan dan stres, serta meningkatkan kualitas hidup (Shaleha, 2004).
ADVERTISEMENT

1. Meningkatkan IQ

Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengembangkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni bentuk atau struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan (Jamalus, 1988). Oleh karenanya musik dapat memengaruhi IQ seseorang melalui pikiran dan perasaan.
Eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan dua kelompok yang berbeda. Kelompok pertama diberikan pelajaran musik, sementara kelompok kedua tidak diberikan pelajaran musik. Hasil akhir dari eksperimen ini didapatkan, kelompok yang diberikan pelajaran musik memiliki IQ yang lebih tinggi (Glenn, 2004).
Hal tersebut dapat terjadi karena, di dalam pembelajaran musik menyajikan materi - materi dasar seperti, tinggi dan rendahnya nada, cepat dan lambatnya ketukan serta ketepatan nada. Perpaduan tersebut memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan emosi dan dapat melahirkan kreativitas seseorang.
ADVERTISEMENT

2. Menurunkan Stres

Musik berperan sebagai salah satu teknik relaksasi untuk memperbaiki, memelihara, mengembangkan mental dan fisik, serta kesehatan emosi (Djohan, 2009). Dalam hal ini kecemasan dan stres dapat timbul dari mental dan kesehatan emosi yang tidak stabil.
Stres dapat timbul dari berbagai kecemasan dan kekhawatiran akibat dari seseorang yang tidak dapat berpikir jernih. Namun, permasalahan tersebut dapat diatasi dengan mendengarkan musik.
Dalam penelitian menggunakan 1.555 sampel dan 40 studi didapatkan bahwa, musik dapat menghilangkan stres sebesar 22 % (Dewi, 2009).
Survei yang dilakukan terhadap beberapa orang di sebagian negara Eropa menghasilkan 38 % dari keseluruhan responden merasa hilang dari stres ketika mendengarkan musik (Joe, 2019).
Dari dua data di atas, hilangnya stres dipengaruhi oleh musik yang dapat meringankan beban pikiran dan berpengaruh terhadap timbulnya pikiran positif.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Salah satu musik yang dapat menurunkan stres yaitu musik Kejien. Musik Kejien adalah musik yang berasal dari suku Dayak. Musik ini berisi tentang kerinduan, rasa sayang, dan kerinduan. Musik ini terdiri dari irama dan bunyi yang membuat pendengarnya serasa di awang - awang. Sensasi yang timbul dari musik Kejien ini dapat memperbaiki suasana hati (Oktaviani, dkk, 2002).

3. Meningkatkan Kualitas Hidup

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mataros, Gold, Wang, dan Crawford pada tahun 2008, mengatakan bahwa musik dapat meningkatkan kualitas hidup (Grocke, Bloch, dan Castle, 2009). Kualitas hidup yang dimaksud antara lain :
1. Mencegah serangan epilepsi
Profesor Sarah Wilson mengatakan berdasarkan hasil penelitian dari pasien epilepsi (Putri,2015).
"Ada dua teori mengapa mendengarkan musik mungkin memiliki manfaat bagi orang-orang yang menderita epilepsi. Yang pertama adalah bahwa musik mengubah sinkronisasi saraf atau pola aktivitas listrik di otak dan bahwa hal itu memiliki kemampuan untuk menormalkan pola tersebut sehingga mengurangi kecenderungan otak untuk mengalami kejang.”
ADVERTISEMENT
Bagi seseorang yang memiliki epilepsi, mendengarkan musik dapat mencegah terjadinya kejang. Ketika musik sebuah musik didengarkan, saraf otak akan merespon dan melakukan sinkronisasi sehingga listrik yang berjalan ke saraf pusat akan lebih stabil.
2. Memperbaiki kualitas tidur.
Penelitian yang dipublikasikan oleh Pubmed.gov pada 2017 diketahui, mendengarkan musik menunjukkan kecenderungan untuk meningkatkan efisiensi tidur sebesar 68%.
Mendengarkan musik sebelum tidur dapat menurunkan risiko dari insomnia premier khususnya pada orang dewasa. Musik memberikan pengaruh relaksasi sehingga meningkatkan kualitas tidur (Chen, dkk dalam Reisani dan Junaiti, 2021).
Insomnia menjadi permasalahan bagi sebagian orang. Seseorang yang memiliki insomnia biasanya memiliki kualitas tidur yang buruk. Mendengarkan musik sebelum tidur merupakan cara yang tepat untuk mencegah insomnia sekaligus memperbaiki kualitas tidur
ADVERTISEMENT
Referensi
Chen, C., dkk. (2021). Effect of Music Therapy on Improving Sleep Quality in Older Adults: A Systematic Review and Meta-Analysis. Journal of the American Geriatrics Society, 69(7), 1925–1932.
Mahargyantari P, Dewi. (2009). Studi Metaanalisis: Musik Untuk Menurunkan Stres. Jurnal Psikologi, 36 (2) : 111 - 112.
Shalehah, Rinanda. (2019). Do Re Mi: Psikologi, Musik, dan Budaya. Buletin Psikologi, 27(1) : 34 - 44.
Jamalus. (1988). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
Djohan. (2009). Psikologi Musik, Yogyakarta: Penerbit Best Publisher.
Oktaviani, M., dkk. (2016). Musik Kejien Dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan, Stres, Dan Depresi. Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, 5(1) : 39 - 64.
Grocke, D. Bloch, S. Dan Castle, D. (2009). The effect of group music therapy on quality of life for participants living with a severe and enduring mental illness. Journal of Music Therapy, 46(2), 90 - 104.
ADVERTISEMENT
Schellenberg, Glenn (2004). Music Lessons Enhance IQ. Psychological Science, 15(8), 511 - 514.
Putri, Winda (2015). Mendengarkan Musik Bisa Cegah Kejang pada Penderita Epilepsi. Diakses Pada 12 Desember 2022.
https://www.republika.co.id/berita/nsxxbp359/mendengarkan-musik-bisa-cegah-kejang-pada-penderita-epilepsi.
Pinkstone, Joe (2019). Listening to high-quality music makes us happier, decreases stress levels and some people prefer it to SEX, survey finds. Diakses pada 13 Desember 2022.
https://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-6984363/Listening-high-quality-music-makes-happier.html.
Feng, F., dkk. (2017). Can music improve sleep quality in adults with primary insomnia? A systematic review and network meta-analysis. International Journal of Nursing Study, 77(3), 189 - 196.
Grocke, D. Bloch, S. dan Castle, D. (2009). The effect of group music therapy on quality of life for participants living with a severe and enduring mental illness. Journal of Music Therapy, 46(2), 90 - 104.
ADVERTISEMENT
Kamagi, Reisani Hardi dan Sahar, Junaiti. (2021). Terapi Musik pada Gangguan Tidur Insomnia. Journal of Telenursing, 3(2), 797 - 809