Persawahan di tengah permukiman penduduk

Bising di Banguntapan, Pusing di Kebayoran

Gusti Aditya
Domisili Yogyakarta. Dapat disapa di akun Instagram @gustiaditiaa
2 Juni 2023 14:26 WIB
·
waktu baca 6 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebayoran Lama, pagi hari. Jalan Ciledug Raya ketika semua pengendara berubah menjadi babi. Bukan dalam artian yang buruk, tetapi mereka semua tak bisa berbelok atau berputar—seperti babi hutan, bukan? Semua seakan terkunci mati untuk maju ke depan. Mereka semua terjebak kemacetan.
Di kondisi seperti itu, mungkin idealisme pribadi sudah tak ada artinya. Idol dan oshi-nya dihina dikatai plastik, tim bola dicaci maki, tokoh politik dikatai minim empati dan hanya mengejar eksistensi diri, ah, bodo amat. Di perempatan ini, mereka hanya peduli satu hal: lampu merah Cipulir kapan ijonya, anjeng!
Mereka semua yang berkumpul di kemacetan seperti ini, bagai tumbal-tumbal proyek yang nantinya akan dipersembahkan untuk para dewa yang bernama Sang Hyang Konglomerat. Mereka yang saban hari makan daging yang satu porsinya, sama seperti harga tenagamu selama satu minggu lamanya.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten