Cat Duco, Solusi Praktis Luka Baret Mobil di Ibukota

Sepanjang jalan Kramat Raya dan Salemba Raya, Jakarta Pusat sering kali kita memperhatikan penjual jasa cat duco dengan rompi hijaunya yang menyala. Sejak tahun 2014, kini sudah tidak lagi dengan papan bertuliskan ”Cat Duco” karena larangan Camat setempat.

Berawal pada tahun 1996 di Jalan Kramat 2, Jakarta Pusat terdapat beberapa toko cat duco. Lambat laun orderan yang ada semakin ramai dan membutuhkan banyak tenaga untuk mengerjakan orderan. Hingga akhirnya mereka secara mandiri membuka sendiri jasa cat duco di bahu Jalan Kramat Raya karena melihat peluang yang begitu besar, dan berangsur semakin banyak penjaja jasa cat duco di sepanjang bahu Jalan Kramat Raya dan Salemba Raya.

Salah satu dari penjual jasa cat duco mengaku, keunggulan dan ramainya konsumen yang datang adalah waktu pengerjaan yang singkat, berbeda dengan pengerjaan di bengkel atau kondisi asuransi yang memakan waktu berminggu-minggu.

“Kita mah beda nggak kaya di bengkel atau asuransi yang sampai berminggu-minggu, di sini bisa ditunggu hitungan jam atau paling lama tiga hari sudah kelar deh.” Ujar Lana (57) sambil melambai-lambai tanda mempersilahkan pengendara untuk menepi.

Soal harga, dirinya juga menjelaskan tidak berbeda dengan penjual jasa cat duco lainnya, semua bisa dinegosiasikan, tergantung “luka” yang ada pada mobil serta cat yang digunakan. Untuk 1 panel kendaraan, Lana mematok harga 500.000 dan untuk full body bisa mencapai 3,5 juta dengan lama pengerjaan 1 jam untuk luka ringan sampai 3 hari untuk luka yang dalam.

Ketika disinggung mengenai suka duka oleh Kumparan (kumparan.com) pada Selasa (7/11) pukul 11.30, dirinya mengaku kerap mengalami perlakuan yang tidak sopan oleh konsumennya.

“Paling itu tuh, suka nunjukkin baret pakai kaki, ya gimana ya nggak sopan aja rasanya. Senengnya mah kalo konsumen puas, kita dikasih lebihan terus dikasih kopi juga pas lagi ngerjain, Jelas Lana yang sudah menekuni profesi ini selama 20 tahun.

Tidak hanya mobil, mereka juga kerap memperbaiki cat sepeda motor, kulkas, hingga bangku, dengan variasi harga yang jauh lebih murah dengan pengerjaan mobil.

“Kalau motor full body dari baret sampai mulus kaya baru lagi kita kasih harga 750.000 boleh tawar tenang saja,” lanjut Lana asal Margonda, Depok yang setiap hari sudah stand by di lokasi mulai pukul 10.00-17.00 WIB.

Tidak perlu keahlian khusus untuk mengerjakannya, dirinya belajar otodidak dengan melihat pengerjaan dari kawan-kawannya yang sudah terlebih dahulu memulai. Dalam pengerjaannya, Lana dibantu oleh anak laki-lakinya bernama Rendi.

Cara pengerjaannya dimulai dari pengecekan luka baret pada kendaraan, apakah luka ringan atau luka dalam. Setelah itu, mereka akan melakukan negosiasi harga untuk kualitas pengerjaan, apabila harganya cocok, pengrajin cat duco mulai mengamplas body mobil yang luka, kemudian dilanjutkan dengan mendempul daerah yang sudah diamplas tadi, pengerjaan mengamplas dan mendempul dilakukan sekali lagi untuk memastikan body sudah rata.

Apabila hasil dempul sudah mengering, maka langkah selanjutnya adalah menutup bagian yang tidak dicat dengan koran, lalu dicat dengan warna dasar dan setelahnya menggunakan warna kendaraan. Tidak sampai disitu, terakhir yang dilakukan adalah mengkilapkan daerah yang dicat dengan kelir.