Konten dari Pengguna

Indonesia Masih Mengedepankan Pabrik Dibanding Industri

14 November 2017 23:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aditya Niagara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menuju masa depan industri yang kuat, itu lah tema yang dibicarakan Rachmat Gobel pada acara Kumparan On Boarding yang bertempat di Kuningan City Mall, Jakarta pada Selasa (14/11).
ADVERTISEMENT
Industri dan pabrik memiliki kesamaan, yakni memproduksi, menjual atau memasarkan. Yang membedakan adalah keberlanjutan sebuah industri yang terus berinovasi lewat penelitian dan pengembangan.
“Pabrik dan industri itu berbeda, kalo industri ada pengembangan sumber daya manusia, ada penelitian serta dukungan dan pengembangan lainnya,” jelas RG.
Menurutnya, negeri ini masih mengedepankan sektor pabrik yang tersebar di Indonesia. Sektor industri masih pada tahap mulai berdiri, sehingga belum dikatakan sebagai negara industri sepenuhnya.
“Kebijakan kita belum pro industri, kita pro ke perdagangan, kebijakan kita lebih menyukai import dibanding buat dalam negeri,” ungkap RG yang kini menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Panasonic Gobel Group.
Ditambahkan pula, berbagai macam persoalan terus menghambat pertumbuhan industri di Indonesia, seperti masalah tenaga kerja atau kegiatan ekspor yang belum bisa menguasai dunia.
ADVERTISEMENT
Tidak kalah menarik pada kesempatan itu, dirinya juga menambahkan, berbeda dengan negara lain, Indonesia kaya akan sumber daya yang dapat dijadikan sebagai bahan baku industri yang memiliki nilai dan pasar global. Untuk berkompetisi secara global, Indonesia harus mampu memiliki industri yang khas, dan industri yang sejalan dengan itu adalah industri berbasis budaya.