BukaLapak Berharap Dapat Lisensi E-Money dari BI

1 Juni 2017 16:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Achmad Zaky, Pendiri dan CEO BukaLapak (Foto: Aditya Panji/kumparan)
Pengelola situs e-commerce BukaLapak ternyata punya harapan besar untuk mendapatkan lisensi penyelenggara uang elektronik dari Bank Indonesia, yang kelak jika itu didapat, bisa memperkuat pembayaran non-tunai sekaligus membangun ekosistem BukaLapak itu sendiri. Lisensi uang elektronik alias e-money ini, akan ditujukan BukaLapak untuk produk BukaDompet yang saat ini berguna sebagai dompet elektronik atau e-wallet. Sejauh ini produk itu dipakai untuk menyimpan dana hasil penjualan (remit) dan dana hasil pengembalian (refund) transaksi. Pendiri sekaligus CEO BukaLapak, Achmad Zaky, mengatakan penggunanya yang memiliki saldo di BukaDompet akan memiliki kesempatan berbelanja tiga kali lipat lebih besar dibandingkan mereka yang tak punya saldo di BukaDompet. Fitur macam ini disebutnya juga membuat proses belanja lebih cepat. Atas dasar itu, Zaky punya harapan besar mendapatkan lisensi e-money yang diterbitkan BI. Dia juga berpendapat bahwa saat ini semakin banyak pihak yang mengembangkan e-money. Sebut saja Go-Jek melalui Go-Pay, lalu Bank Mandiri dengan Mandiri E-Money, BCA Flazz, Telkomsel T-Cash, dan yang belakangan ini agresif adalah Indosat dengan PayPro. "Kita sudah ajukan permohonan (lisensi e-money-red) ke BI. Ini masih menunggu, tidak tahu kapan akan keluar, karena tidak bisa ditargetkan," ujar Zaky di sela acara buka puasa BukaLapak di Jakarta, Rabu (31/5). [Baca juga: BukaLapak Klaim Pendapatan Capai Rp 20 Miliar Sebulan] Sejauh ini Zaky berkata pihaknya tidak punya rencana untuk melakukan akuisisi terhadap perusahaan yang telah memegang lisensi e-money. Perusahaan pemegang lisensi e-money memang jadi perusahaan berharga dan menjadi incaran aksi akuisisi bagi pihak yang ingin menggarap e-money. "Tidak ada rencana mengakuisisi. (Perusahaan yang punya lisensi) sudah habis (diakuisisi pihak lain)," tambah Zaky.
ADVERTISEMENT
Aplikasi transportasi online. (Foto: Antara/Wahyu Putro A.)
Aksi akuisisi terhadap pemegang lisensi uang elektronik, dilakukan oleh Go-Jek terhadap MVCommerce yang memiliki PonselPay pada 2016. Sejak saat itu, Go-Jek begitu agresif mengembangkan fitur, mempromosikan, dan mendorong penggunaan Go-Pay. Mereka juga memberi subsidi berupa potongan tarif bagi penumpang yang bersedia membayar dengan Go-Pay. BukaLapak meyakini ada potensi jika mendapatkan lisensi e-money ini, mengingat platform e-commerce-nya adalah pemain besar dalam bisnis market place. Zaky memberi contoh pertumbuhan pembelian pulsa di BukaLapak sangat signifikan, bahkan dia mengklaim BukaLapak "adalah penyedot pulsa terbesar di Telkomsel." [Baca juga: BukaLapak Siapkan Platform Jual-Beli Emas] BukaLapak juga mulai ekspansi menjual tiket perjalanan, termasuk tiket pesawat dan kereta api yang bekerja sama dengan para operator transportasi. BukaLapak, yang mendapat dukungan pendanaan dari Emtek Group, sepanjang tahun 2016 lalu berhasil mencetak nilai transaksi harian sebesar Rp 50 miliar. Nilai transaksi ini tumbuh pesat dibandingkan 2014 yang hanya Rp 500 juta dan Rp 7 miliar pada 2015. Di tahun ini, Zaky buka-bukaan bahwa pendapatan BukaLapak telah mencapai Rp 20 miliar per bulan dan ia percaya diri perusahaannya berada di jalur pertumbuhan yang positif.
ADVERTISEMENT