Daftar Cuitan SBY yang Meraih Respons Tinggi

7 Februari 2017 12:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
SBY berikan klarifikasi soal kasus Ahok. (Foto: Dok. Wikimedia/World Economic Forum)
zoom-in-whitePerbesar
SBY berikan klarifikasi soal kasus Ahok. (Foto: Dok. Wikimedia/World Economic Forum)
Memasuki tahun 2017, akun Twitter milik Susilo Bambang Yudhoyono mendadak jadi sorotan publik. Nada kicauan SBY yang sebelumnya bijak dan meneduhkan, belakangan didominasi oleh nada penuh prihatin, menuntut keadilan, juga doa.
ADVERTISEMENT
Di tahun ini pula, sejumlah kicauan SBY mendapatkan respons tertinggi dari warga dan pengikutnya di Twitter. Dari 4.527 kicauan yang telah dilepas, kumparan mencatat ada tiga kicauan SBY yang mendapatkan respons tertinggi. Respons itu bukan sekadar jumlah retweet dan like terbanyak, tetapi juga kicauan pro-kontra sampai upaya parodi yang dilepas warga Twitter terhadap cuitan SBY.
Berikut ini daftarnya:
#1 Prihatin dengan Hoax
Menurut catatan peranti lunak FollowFly yang bisa melacak publikasi kicauan terbaik media sosial, cuitan keprihatinan SBY soal konten hoax yang beredar deras belakangan ini, jadi unggahan dengan jumlah retweet dan like terbanyak. Ada warga Twitter yang sepakat dengan seruan SBY, dan ada yang menanggapinya dengan membuat kalimat lucu tapi tetap mengikuti struktur cuitan SBY.
ADVERTISEMENT
#2 "Senior Saya"
Alih-alih menanggapi kicauan itu dengan serius, netizen kembali terinspirasi untuk membuat konten parodi dari kicauan SBY. Berikut ini beberapa kreasi para netizen menanggapi dugaan penyadapan komunikasi telepon antara SBY dengan mantan Ketua MUI Ma'aruf Amin pada Oktober 2016 lalu.
#3 Tanya Presiden dan Kapolri
Konten di atas merupakan kicauan SBY dengan jumlah retweet dan like terbanyak ketiga. Kicauan ini kembali mengundang perdebatan di tengah masyarakat seperti yang terjadi di bawah ini.
Lagi-lagi bukan cuma debat pro dan kontra. Banyak pengguna media sosial yang rela meluangkan waktu dan putar otak untuk mengedit kalimatnya jadi bernada kocak.
ADVERTISEMENT