Dirut Blue Bird Tanggapi Pembatasan Tarif Atas-Bawah Taksi Online

29 Maret 2017 16:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Taksi Blue Bird (Foto: Dokumentasi website Blue Bird)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Taksi Blue Bird (Foto: Dokumentasi website Blue Bird)
Direktur PT Blue Bird Tbk, Sigit Priawan Djokosoetono, menilai rencana Kementerian Perhubungan melakukan batas tarif bawah dan tarif atas pada layanan mobil panggilan menjadi jaminan bagi mitra pengemudi yang bekerjasama dengan pengelola aplikasi jaringan transportasi. Sigit berpendapat, kehadiran aturan tarif atas-bawah dalam revisi Permenhub 32 tahun 2016 itu sama halnya dengan mengatur minimum pendapatan pengemudi, layaknya UMR. Keberadaan ketentuan tarif itu disebut malah banyak berasal dari permintaan kalangan pengemudi taksi online. Sebab, selama ini tarif yang berlaku antar aplikasi memiliki perbedaan yang cukup jauh. Sigit mencontohkan, setiap aplikasi mobil panggilan bisa saja memberikan diskon atau bahkan layanan gratis kepada konsumen. Namun, untuk nominal yang diterima pengemudi tetap pada kisaran tarif bawah dan tarif atas yang ditentukan pemerintah. "Jadi jaminannya lebih baik buat driver-driver taksi online, bukan terhadap tamunya, kalau tamunya mau didiskon gratis juga boleh 'kan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Taksi online. (Foto: Reuters/Damir Sagolj)
zoom-in-whitePerbesar
Taksi online. (Foto: Reuters/Damir Sagolj)
Baca juga: Membandingkan Tarif Taksi dengan UberX, GrabCar, Go-Car Hal serupa sebenarnya tampak pada kerja sama antara Blue Bird dengan Go-Car, layanan mobil panggilan dari Go-Jek. Tarif Blue Bird yang dipesan melalui Go-Car mengikuti tarif aplikasi Go-Jek. Untuk selisih tarif itu kemudian disubsidi oleh penyedia layanan aplikasi. Sementara itu perihal perhitungan apa saja yang menjadi dasar untuk memberi batas tarif bawah dan tarif atas pada taksi online, Sigit mengaku tak punya kapasitas untuk menjawabnya. Selama ini tarif per kilometer atau per detik dari layanan Uber dan sejenisnya, ditentukan oleh pengelola aplikasi dengan dasar yang tidak transparan dan hal ini kerap dikeluhkan oleh mitra pengemudi. Diskon memang sangat gencar diberi oleh Uber dkk demi meraih pengguna sebanyak-banyaknya. Baca juga: 11 Faktor yang Membedakan Tarif Taksi dengan UberX, Go-Car, GrabCar Sementara tarif taksi, ditentukan oleh operator berdasarkan 11 faktor pertimbangan yang notabene menjadi beban perusahaan. Tarif taksi ini sama di setiap saat, tidak seperti tarif mobile panggilan yang bisa sangat tinggi ketika jam sibuk, saat macet, atau ketika hujan.
ADVERTISEMENT