Grab Bangun Pusat Riset di Indonesia, Rekrut 150 Programmer

2 Februari 2017 12:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pengemudi Grab berkumpul di Senayan. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Setelah mengumumkan bergabungnya mantan Kapolri Badrodin Haiti sebagai Komisaris Utama, perusahaan aplikasi penyedia jaringan transportasi Grab kembali melakukan manuver di Indonesia dengan menyatakan komitmen investasi 700 juta dollar AS atau sekitar Rp 9,3 triliun untuk empat tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Grab akan membangun pusat penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) di Jakarta sebagai pusat inovasi teknologi bagi pasar Indonesia. Perusahaan menargetkan akan merekrut 150 teknisi dalam dua tahun ke depan.
Pusat riset ini akan membangun algoritma baru terkait dengan peraturan lalu lintas yang berlaku di Jakarta, pengembangan teknologi GrabHitch (Nebeng), serta layanan 'bike-pooling' yang tersedia bagi hampir 1,4 juta komuter di wilayah Jakarta.
Pendiri sekaligus CEO Grab, Anthony Tan, menjanjikan untuk membawa talenta pemrogram komputer dari kantor Grab Indonesia untuk belajar ke pusat riset Grab yang berada negara lain.
"Grab akan memberikan kesempatan pelatihan pemrogram Indonesia ke pusat R&D yang terletak di Singapura, Beijing, dan Seattle," kata Anthony dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (2/2).
ADVERTISEMENT
Selain membangun pusat riset, Grab di Indonesia juga akan melakukan investasi yang berdampak sosial, serta peningkatan akses terhadap pembayaran mobile, dan peluang pembiayaan di seluruh Indonesia. Anthony sendiri menyatakan Indonesia merupakan pasar terbesar Grab di Asia Tenggara dan ia memiliki "kesempatan terbesarnya" di Indonesia.
"Master plan 'Grab 4 Indonesia' menggarisbawahi komitmen kami untuk memajukan Asia Tenggara serta antusiasme Grab terhadap peluang-peluang luar biasa yang terbuka di Indonesia untuk membangun dan memajukan infrastruktur serta ekosistem digital di Indonesia," ujar Anthony.
Grab mengungkapkan bisnis layanan GrabCar dan GrabBike di tahun 2016 kemarin masing-masing tumbuh lebih dari 600 persen dari tahun ke tahun.
Ke depannya, Grab berencana akan terus berekspansi ke lebih banyak kota di Indonesia guna mengembangkan layanan transportasi dan berinvestasi dalam GrabPay sebagai platform pembayaran mobile.
ADVERTISEMENT
Grab, memiliki kompetitor kuat Gojek dan Uber di Indonesia yang juga menyediakan layanan mobil dan motor panggilan. Layanan GoPay dari Gojek banyak dimanfaatkan pengguna Gojek berkat promo potongan harga. Menurut survei JakPat pada Desember 2016 lalu menyebutkan persentase penggunaan GoPay di Indonesia mencapai 27,1 persen, berada diurutan keempat setelah Mandiri e-Money (43,8 persen), BCA Flazz (39,1 persen), dan Telkomsel T-Cash (29,1 persen).