iPhone 7 Dijual di Toko Ritel Mulai 31 Maret

17 Maret 2017 14:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
iPhone 7. (Foto: REUTERS/Lucy Nicholson)
zoom-in-whitePerbesar
iPhone 7. (Foto: REUTERS/Lucy Nicholson)
Perusahaan distributor dan peritel perangkat telekomunikasi Erajaya Swasembada sedang bersiap membawa banyak model iPhone yang sempat tertahan masuk Indonesia lantaran Apple harus memenuhi regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Dari sekian banyak model iPhone yang akan masuk Indonesia, tentu saja Apple akan menjual iPhone 7 dan iPhone 7 Plus. Dalam sebuah pernyataan resmi kepada kumparan (kumparan.com), Erajaya menjelaskan masa pre-order iPhone 7 di Indonesia akan mulai dibuka pada 24 Maret, sementara ketersediaannya di toko-toko ritel jaringan Erajaya akan dimulai pada 31 Maret 2017. Toko ritel jaringan Erajaya antara lain iBox dan Erafone. Selain iPhone 7 dan 7 Plus, Erajaya juga akan membawa iPhone 6s dan iPhone 6s Plus. Besar pula kemungkinan iPhone SE juga turut dijual untuk mengincar segmen kelas menengah. Namun, belum diketahui harga jual dari semua model itu. Selain Erajaya, Apple juga menunjuk Smartfren sebagai mitra resmi telekomunikasi dalam menjual iPhone 7 dan 7 Plus di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur Smartfren Telecom, Merza Fachys, mengatakan peluncuran iPhone 7 dan 7 Plus kali ini akan dilaksanakan langsung oleh perwakilan Apple, dan ini menandai untuk pertama kalinya Apple meluncurkan produk di Indonesia. Karena di masa sebelumnya, Apple selalu mempercayakan operator seluler dan peritel untuk meluncurkan produknya. Apple terakhir kali menjual ponsel pintarnya di Indonesia di tahun 2015, lewat lini iPhone 6 dan iPhone 6 Plus. Waktu itu regulasi TKDN belum berlaku dan Apple bisa dengan bebas menjual produknya di Indonesia. Masuk pada 2016, ketika TKDN sudah berlaku, Apple terhenti memasukkan produk iPhone ke Indonesia. Tetapi itu tak menghentikan usaha mereka untuk jual iPhone di Indonesia dan akhirnya perusahaan pimpinan Steve Jobs itu memilih untuk penuhi TKDN lewat jalur investasi membangun pusat penelitian dan pengembangan.
ADVERTISEMENT