Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Marissa Mayer Lengser, Yahoo Sudah Siapkan CEO Baru
14 Maret 2017 11:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Kiprah Marissa Mayer di Yahoo yang dimulai sejak 2012 lalu akan segera berakhir tahun ini. Ia akan meninggalkan posisinya sebagai CEO setelah proses akuisisi Verizon terhadap Yahoo rampung pada kuartal kedua 2017.
Mayer tidak pergi dengan tangan kosong, total pesangon sebesar 23 juta dolar AS atau setara Rp 307 miliar akan ia bawa sebagai bagian dari kesepakatan "parasut emas" antara dirinya dengan Yahoo.
Kekosongan yang ditinggalkan Mayer selanjutnya akan segera terisi. Salah satu anggota dewan direksi dan mantan Chief Financial Officer dari IAC, Thomas McInerney, didaulat untuk menggantikan Mayer sebagai CEO Yahoo.
Perusahaan internet ini pun tidak akan lagi menggunakan nama Yahoo. 'Altaba' sudah disiapkan sebagai nama baru dari Yahoo ke depannya, yang asetnya adalah 15 persen saham di raksasa e-commerce asal China, Alibaba dan 35,5 persen saham di Yahoo Jepang.
Sementara bisnis inti Yahoo yang bergerak di industri Internet serta media, akan jatuh ke tangan Verizon sesuai kesepakatan, termasuk Yahoo Mail, Yahoo Messenger, Yahoo Weather, sampai media Yahoo Finance dan Yahoo Sport.
Sebagai CEO, Marissa Mayer bertugas untuk menakhodai kapal Yahoo ke arah yang benar, yaitu menghadapi serbuan era di mana media sosial menguasai dunia internet. Saat memegang kemudi Yahoo, Mayer dikenal banyak melakukan aksi korporasi, termasuk 1,1 miliar dolar AS untuk akuisisi Tumblr, dan 6 juta dolar AS per tahun untuk merekrut pembawa acara TV, Katie Couric.
Mayer mengawali karir di Google dan menjadi perempuan pertama yang bekerja di perusahaan internet ternama tersebut. 13 tahun dihabiskan oleh Mayer di Google dan berhasil mengharumkan namanya di industri teknologi. Pada 2012, Mayer melakukan gerakan mengejutkan dengan pindah ke Yahoo, yang saat itu menjadi kompetitor Google.
Dalam sebuah pidato, Mayer mengklaim di tahun 2015 pendapatan Yahoo melonjak jadi 1,6 miliar dolar AS, di mana lebih dari 1 miliar di antaranya berasal dari iklan perangkat mobile. Mayer pun mengklaim Yahoo punya 600 juta pengguna aktif per bulan.
Tahun lalu, Yahoo sendiri mendapatkan pukulan keras ketika mengumumkan dua pelanggaran data terbesar sepanjang sejarah yang menimpanya. Yahoo mengaku ada sebanyak 1 miliar akun email yang diretas pada 2013, dan 500 juta akun email diretas pada 2014.
Oleh karena itu, negosiasi Verizon untuk mengakuisisi Yahoo terus berlanjut dan membuat harga diri Yahoo turun. Verizon sepakat mengakuisisi Yahoo sebesar 4,48 miliar dolar AS atau setara Rp 59,73 triliun. Angka tersebut turun 350 juta dolar AS (sekitar Rp 4,6 triliun) dari kesepakatan awal yang berada di angka 4,83 miliar dolar AS atau setara Rp 64,4 triliun.
Kini, menjelang diselesaikannya kesepakatan antara Verizon dan Yahoo, Mayer telah menyelamatkan diri dari kapal yang siap diambilalih. Ke mana selanjutnya Mayer akan berlabuh?
ADVERTISEMENT