Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Seperti Oppo, Vivo Serius Garap Teknologi Kamera Ponsel
10 Februari 2017 14:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Vivo masuk dalam jajaran vendor ponsel yang menyatakan keseriusan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan kamera berkualitas pada produk terbaru. Gebrakan yang baru saja mereka lakukan di industri adalah menyematkan teknologi kamera depan ganda bersensor 20 megapixel di Vivo V5 Plus.
ADVERTISEMENT
Inovasi pada teknologi kamera ponsel dijanjikan Vivo tak berhenti sampai di sini. Perusahaan asal China tersebut telah membangun pusat penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D) khusus kamera dan fotografi di negara asalnya dan juga Amerika Serikat.
"Kita punya riset dan pengembangan (R&D) yang terus mengembangkan inovasi di bidang teknologi. Kita membangun pusatnya ini di Beijing hingga San Diego," sebut Brand Manager Vivo Indonesia Edy Kusuma di sela jumpa pers di Jakarta, Jumat (10/1).
Secara umum, Vivo memiliki tujuh pusat R&D yang tersebar di berbagai kota di China: Beijing, Shenzhen, Hangzhou, Nanjing, dan Chang'an, serta di AS: Silicon Valley dan San Diego.
Oppo dan Sony
Hampir sejumlah perusahaan teknologi besar saat ini fokus mengembangkan pengalaman fotografi pada unit kamera produk merek. Oppo, juga menyatakan komitmen untuk fokus mengembangkan kamera ponsel. Mereka sampai mengubah slogan dari yang sebelumnya "Oppo Smartphone" kini menjadi "Oppo Camera Phone" sebagai simbol perubahan strategi.
ADVERTISEMENT
Perubahan strategi ini, diambil Oppo atas dasar survei konsumen global yang kompak memberi jawaban atas kebutuhan ponsel dengan kualitas kamera terbaik.
Sensor kamera Sony sejauh ini bisa disebut sebagai produk pilihan utama produsen ponsel yang hendak menyematkan kamera berkualitas di produk mereka. Perusahaan asal Jepang itu mengungkap keberhasilan membuat sensor CMOS 3-Layer yang memiliki kemampuan merekam video gerakan super lambat beresolusi full HD (1920x1080 pixel) dengan kecepatan hingga 1000 frame per detik.
Vivo sendiri mengakui Jepang masih menjadi negara dengan basis pengembangan teknologi kamera dan fotografi terbaik di dunia. Hal ini membuat Vivo berencana membangun pusat R&D di Jepang khusus kamera ponsel.
"Ada rencana kita mengembang R&D di sana, untuk mempelajari bagaimana sebuah teknologi kamera bisa diaplikasikan di smartphone. Jepang merupakan negara yang punya potensial kamera fotografi terbaik di dunia," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk wacana membangun pusat R&D di Indonesia, Vivo menyatakan itu adalah sesuatu yang mungkin dilakukan namun perusahaan harus melihat perkembangan pasar dalam regional Asia Pasifik.
Vivo Indonesia sendiri baru saja meluncurkan produk terbaru penerus V5, yaitu V5 Plus, yang diklaim dapat meningkatkan pengalaman pengguna dalam berfoto selfie. Perangkat ini juga didukung dengan peranti lunak kamera untuk memungkinkan membuat gambar berefek bokeh. Di Indonesia, V5 Plus dibanderol Rp 5.499.000 dan mulai tersedia di pasar Indonesia pada Sabtu, 11 Februari 2017.