Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Kontribusi Dokter Hewan dan Akademisi dalam Mensejahterakan Hewan dan Manusia
12 Desember 2024 13:56 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Aditya Rizky Wicaksono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di masa sekarang, banyak orang merasa lelah, kesepian, dan kepenatan akan dinamika kehidupan seperti pekerjaan ataupun kisah romansa yang dapat dikatakan kurang beruntung. Mereka membutuhkan hiburan untuk bisa melewati hari-harinya yang monoton. Untuk mengisi dan mengubah hal tersebut tak jarang orang-orang memilih untuk memiliki hewan peliharaan. Hewan yang dipelihara juga beragam. Menurut Rakuten, terdapat 11 jenis hewan yang dijadikan hewan peliharaan dan jenis hewan yang paling banyak dipelihara adalah Kucing. Kesejahteraan hewan adalah tanggung jawab bagi sang pemilik karena mereka juga merupakan hidup yang memiliki kebutuhan yang harus terpenuhi dan manusia merupakan salah satu penunjang hal tersebut. Kesejahteraan hewan sendiri tertulis pada OIE tahun 1965 yang berisi :
-Terbebas dari Kelaparan, Malnutrisi, dan Kehausan
-Terbebas dari Ketakutan dan tertekan
-Terbebas dari Stress dan Kekerasan
-Terbebas dari Penyakit, Rasa Sakit, dan Luka
-Bebas mengekspresikan perilaku alaminya
ADVERTISEMENT
Vaksinasi sendiri termasuk dalam salah satu dari 5 Kesejahteraan Hewan yaitu, Terbebas dari Penyakit. Vaksinasi sendiri bagi hewan terdapat banyak macam salah satunya yang tidak hanya bermanfaat bagi hewan tapi juga bermanfaat bagi manusia sendiri yaitu Vaksinasi Rabies.
Pada tanggal 28 September 2024 merupakan peringatan Hari Rabies Se-dunia. Sebuah program kerja dinaungi oleh Kelompok Minat Profesi Veteriner Pet & Wild yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Hewan Pendidikan, yaitu Pemberian Vaksinasi Rabies gratis bagi Anjing dan Kucing serta sebuah talkshow mengenai kesejahteraan hewan. Penyelenggaraan vaksinasi tersebut di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga, disamping dari Fakultas Kedokteran Hewan.
Alur dimulai dengan menuju meja registrasi di lantai satu. Disana dilakukan tanda tangan bukti kehadiran dan dilakukan penimbangan terhadap berat badan hewan peliharaan entah itu kucing ataupun anjing. Setelah itu, pemilik serta hewan peliharaan yang dibawa dengan Pet Cargo diarahkan menuju lift untuk naik ke lantai 3. Tempat pelaksanaan Webinar, Talkshow, dan Vaksinasi dilakukan di lantai 3. Setelah sampai di lantai 3, owner terlebih dahulu diarahkan menuju ruang transit untuk menempatkan hewan peliharaannya di sana. Setelah menempatkan hewan peliharaan, owner diarahkan menuju tempat dimana Webinar dan Talkshow dilaksanakan, di sebuah hall.
Setelah penyampaian edukasi mengenai kesehatan dan kesejahteraan hewan, proses vaksinasi dimulai. Hewan yang akan divaksin dibawa ke dalam poli yang terdapat 4 dokter, dokter senior dan 2 dokter coas. Diawali dengan menyapa hewan peliharaan seperti, “halo, aduh lucunya namanya siapa ini?”. Terdapat beberapa hewan juga yang menunjukkan rasa takutnya dengan pertanda tubuhnya yang gemetar. Sang Dokter berusaha menenangkan mereka dengan mengelus tubuh mereka dengan perlahan dan berulang serta diajak berbicara dengan nada yang rendah dan penuh kasih sayang. Setelah itu dilanjut dengan pengumpulan informasi pasien oleh dokter seperti umur, berat badan, ras hewan, dan pengecekan kondisi tubuh seperti bulu dan kulitnya. Selagi dokter lainnya menyiapkan vaksin, dokter yang memegang hewan terus mengelus dan mengajaknya berbicara. Dokter Pun segera meng vaksinasi hewan peliharaan, dan hewan tersebut tidak nampak kesakitan. Setelah diberi vaksinasi, hewan diberi sebuah kata-kata pujian dengan nada yang ramah. Dokter juga memberikan sebuah informasi mengenai pasca vaksinasi seperti untuk menunggu terlebih dahulu selama 15 - 20 menit untuk mengantisipasi jika adanya sebuah gejala yang dapat ditanggulangi selagi masih berada di rumah sakit dan juga untuk tidak memandikan hewan yang baru diberi vaksin dalam jangka waktu 1 minggu. Setelah selesai menunggu pasien dan owner diperbolehkan untuk pulang.
Walau pasien dari dokter hewan sendiri adalah hewan, akan tetapi untuk mengetahui apa saja yang terjadi, prosesnya, kebiasaannya, dan lain sebagainya diperlukan komunikasi dengan pemilik hewan peliharaan. Walau begitu komunikasi tetap diberikan kepada pasien dengan didominasi sentuhan dan komunikasi satu arah
yang mampu menyampaikan perasaan dengan nada dan intonasi.
Dengan adanya kegiatan vaksinasi gratis seperti ini diharapkan mampu membuat banyak pemilik hewan peliharaan lebih peduli terhadap peliharaannya agar memiliki kondisi jiwa dan raga yang sehat.
ADVERTISEMENT
Ditulis oleh Aditya Rizky Wicaksono, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga.