Konten dari Pengguna

Mengelola Pertanian yang Produktif dan Efektif di Era Globalisasi

Aditya Tejakusuma
Siswa - SMA - CItra Berkat Citra Raya - Tangerang
22 Januari 2025 19:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aditya Tejakusuma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan globalisasi memberikan dampak signifikan pada kehidupan perkotaan. Pertumbuhan penduduk yang meningkat pesat di era globalisasi ini menyebabkan fungsi lahan menjadi berubah. Lahan pertanian yang sebelumnya digunakan untuk bercocok tanam kini berubah menjadi area untuk proyek pembangunan. Kabar baiknya sekarang sudah ditemukan cara bertani yang tidak kalah produktif dan efektif, yaitu Urban Farming.
ADVERTISEMENT
Urban Farming hadir karena masalah-masalah yang terjadi di zaman modern. Dikutip dari Buku Ajar Pertanian Perkotaan yang ditulis oleh Dr. Dwiwanti Sulistyowati, M.Si, definisi urban farming adalah segala upaya yang dilakukan dalam memanfaatkan ruang atau lahan kosong di perkotaan. Gampangnya, Urban Farming adalah kegiatan bertani di perkotaan.
Urban Farming biasanya dilakukan di suatu lahan yang tidak terlalu luas. Kalau dilihat dari definisinya, Urban Farming adalah metode bercocok tanam yang sebisa mungkin memanfaatkan lahan kosong di perkotaan. Seperti yang kita tahu, Indonesia merupakan negara agraris, di mana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Karena hal tersebut, hasil pertanian pun menjadi salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, meskipun di era globalisasi seperti saat ini, kita tetap perlu melestarikan budaya pertanian di Indonesia.
Sumber: https://www.freepik.com/free-photo/gardening_3580401.htm#fromView=search&page=1&position=4&uuid=5b84ce19-e4dd-4533-adf4-5fe1ea0e7d35&new_detail=true&query=
Salah satu contoh penerapan Urban Farming adalah hidroponik air. Hidroponik air adalah metode pertanian yang dapat digunakan tanpa menggunakan media tanah. Jadi, dalam metode ini kita hanya menggunakan air dan wadah sebagai medianya. Wadahnya bisa menggunakan botol plastik bekas, pipa paralon, dan lain sebagainya. Metode bertanam hidroponik ini tidak memerlukan lahan yang besar, jadi metode ini bisa kita lakukan di lahan yang terbatas di perkotaan. Contoh tanaman yang bisa diterapkan dalam metode hidroponik air adalah sawi, tomat, selada, dan banyak tanaman lainnya.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, Urban Farming adalah metode yang cocok digunakan untuk era globalisasi sekarang ini.Selain itu, Urban Farming juga menawarkan berbagai peluang bisnis yang menjanjikan. Masyarakat bisa mulai belajar dan mencoba Urban Farming di sekitar rumah, walaupun hanya dalam skala kecil. Selain itu, pemerintah dan organisasi terkait diharapkan dapat membantu dengan memberikan pelatihan, dana, dan fasilitas agar lebih banyak orang tertarik untuk ikut serta. Dengan demikian, Urban Farming bisa menjadi langkah nyata untuk mewujudkan kota yang lebih hijau, produktif, dan ramah lingkungan.