Konten dari Pengguna

Demo Menurut Pandangan Islam

Aditya Tri Utama
Saya adalah salah satu mahasiswa pada kampus bernama STEI SEBI yang berada di kota Depok - Jawa Barat dengan prodi Hukum Ekonomi Syariah
26 Agustus 2024 13:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aditya Tri Utama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi demonstrasi oleh masyarakat (sumber: https://pixabay.com/id/photos/protes-aksi)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi demonstrasi oleh masyarakat (sumber: https://pixabay.com/id/photos/protes-aksi)
ADVERTISEMENT
Saat ini di negara kita sedang marak-maraknya nih demonstrasi atau "demo" tentang putusan pilkada oleh Mahkamah Konstitusi (MK) , hampir seluruh kota besar di indonesia melakukan demo tersebut terutama para mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Apa sih tujuan dilaksanakan demo ?
Demo atau demonstrasi sering digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan pendapat, menuntut perubahan, atau mengungkapkan ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah atau isu sosial. Namun, dalam konteks Islam, terdapat panduan dan prinsip-prinsip tertentu yang perlu diperhatikan terkait pelaksanaan demo.
Apa saja prinsip dasar dalam islam terkait dengan demo ?
Dalam islam, segala tindakan harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariat, yaitu hukum-hukum yang telah ditetapkan dalam Al-Qur'an dan Hadis. Dalam konteks demo, prinsip-prinsip berikut sangat relevan:
Islam mengajarkan bahwa segala tindakan harus memiliki tujuan yang jelas dan benar. Demo harus dilakukan untuk tujuan yang baik, seperti menegakkan keadilan, memperjuangkan hak-hak yang sah, dan memperbaiki keadaan masyarakat. Dalam Surah Al-Ma'idah (5:8), Allah berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian sebagai penegak keadilan."
ADVERTISEMENT
Islam sangat menekankan pada kehati-hatian dalam setiap tindakan, demo harus dilakukan dengan cara yang damai dan tidak merusak. Dalam Surah Al-Baqarah (2:205), Allah mengingatkan, "Dan di antara mereka ada yang berdoa, 'Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksa neraka.'' Begitu juga dengan kekerasan dan kerusuhan tidak diperbolehkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang melihat kemungkaran, hendaklah ia merubahnya dengan tangannya; jika tidak mampu, dengan lisannya; dan jika tidak mampu, dengan hatinya." (HR. Muslim). Ini menunjukkan bahwa perubahan harus dilakukan dengan cara yang damai dan konstruktif.
Pelaksanaan demo menurut islam juga harus memperhatikan etika dan moral sebagai berikut :
ADVERTISEMENT
Peserta demo harus menghormati hak-hak orang lain, termasuk hak untuk ketenangan dan keselamatan. Tindakan yang merugikan orang lain, seperti merusak fasilitas umum atau mengganggu ketertiban umum, tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Demo tidak boleh menjadi sarana untuk menyebarkan fitnah atau kebencian. Islam mengajarkan untuk menjaga lisan dan perilaku dari kata-kata dan tindakan yang bisa merugikan orang lain atau memecah belah persatuan umat.
Walaupun islam memberikan kebebasan untuk mengekspresikan pendapat, tetap penting untuk mematuhi aturan hukum yang berlaku di negara tempat tinggal. Dalam konteks ini, penting untuk berkoordinasi dengan otoritas lokal dan memastikan bahwa demo dilakukan sesuai dengan regulasi yang ada.
Sejarah islam menunjukkan bahwa Rasulullah SAW dan para sahabatnya tidak secara langsung terlibat dalam bentuk demo seperti yang kita kenal saat ini, tetapi mereka menggunakan berbagai cara untuk menyampaikan pesan dan menegakkan keadilan. Contohnya, dalam situasi tertentu, mereka menggunakan dialog, nasihat, dan strategi lain yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam.
ADVERTISEMENT
Demo atau demonstrasi dalam konteks Islam harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab, menjaga tujuan yang benar, serta mematuhi prinsip-prinsip syariat. Dengan menjaga etika, menghindari kekerasan, dan menghormati hak orang lain, demo dapat menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan pendapat dan memperjuangkan perubahan yang positif dalam masyarakat.
Sebagai umat Islam, penting untuk selalu merujuk pada ajaran agama dan mencari nasihat dari ulama atau pemimpin komunitas untuk memastikan bahwa segala bentuk aktivitas sosial, termasuk demo, dilakukan dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Aditya Tri Utama, mahasiswa hukum ekonomi syariah STEI SEBI