news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jepang dengan Bencana Alamnya

Aditya Gilang
Mahasiswa Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
14 Oktober 2022 16:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aditya Gilang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.pexels.com/id-id/foto/jalan-pohon-rusak-rumput-4558211/
zoom-in-whitePerbesar
https://www.pexels.com/id-id/foto/jalan-pohon-rusak-rumput-4558211/
ADVERTISEMENT
Jepang adalah negara yang sangat maju di Asia dalam berbagai bidang, mulai dari kemajuan bidang perekonomian, bidang pertanian, bidang teknologi, bidang perikanan dan bidang pendidikan. Kemajuan negara Jepang tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendukung serta mewujudkan keberhasilan kemajuan negaranya. Faktor-faktor tersebut adalah kultur penduduk dan watak penduduk negara Jepang yang mau bekerja keras, pantang menyerah, serta disiplin berusaha selalu tepat waktu. Negara Jepang yang dikenal sebagai Negeri Sakura dan dijuluki juga sebagai Negeri Matahari Terbit. Negara Jepang terletak di timur laut pantai Asia yang merupakan negara yang terdiri dari banyak pulau seperti negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Negara Jepang berada di Samudra Pasifik Utara yang sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh lautan. Letak negara Jepang berdasarkan letak geografisnya berada di atas lempengan kerak bumi yang relatif labil dan tidak jarang terjadinya bencana gempa bumi yang terkadang juga diikuti dengan gelombang tsunami. Lautan Jepang memisahkan negara Jepang dengan benua Asia yang merupakan salah satu benua terbesar di dunia. Negara Jepang terletak di Ring of Fire Asia Pasifik yang artinya negara Jepang terletak di atas jalur rangkaian gunung berapi. Hal tersebut juga menjadi salah satu penyebab kenapa di negara Jepang terdapat banyak sekali pemandian air panas.
Berdasarkan letak geografis tersebut, negara Jepang mempunyai catatan yang panjang mengenai bencana. Jepang terletak di area sirkum pasifik yang aktivitas vulkanik dan seismik berlangsung secara konstan. Hal ini menyebabkan adanya aktivitas gempa bumi secara periodik dan terus-menerus yang melanda Jepang. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Jepang, dari 1036 gempa bumi yang terjadi di dunia dengan magnitudo di atas 6.0 SR, 20,5% atau 212 kejadian gempa bumi terjadi di Jepang.
ADVERTISEMENT
Rata-rata dalam setahun tercatat setidaknya ada 5000 aktivitas gempa bumi di negara Jepang. Beberapa di antaranya mencapai kekuatan magnitudo yang cukup besar sehingga menyebabkan tingkat kerusakan yang parah. Badan Meteorologi Jepang (JMA) mencatat, dalam sejarah negara Jepang terdapat beberapa gempa dengan kekuatan magnitudo mencapai 7,0 bahkan lebih. Hal tersebut tentunya berdampak pada hilangnya nyawa para penduduk hingga kerusakan fasilitas umum dan rumah-rumah penduduk. Berikut tiga bencana gempa bumi yang pernah terjadi di negara Jepang:
1. Gempa Kanto pada tahun 1923.
Pada 1 September 1923, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo mencapai 7,9 melanda wilayah Kanto, Jepang. Gempa tersebut menghancurkan sebagian besar Kota Tokyo dan Yokohama. Dilaporkan lebih dari 100.000 warga menjadi korban jiwa akibat dari gempa tersebut. Gempa besar Kanto ini kemudian disebut sebagai gempa bumi yang paling merusak sepanjang sejarah negara Jepang. Selain menimbulkan kerusakan sejumlah fasilitas, gempa bumi ini juga memicu terjadinya kebakaran kota secara besar-besaran. Akibat dari kebakaran tersebut membuat korban jiwa yang semula tercatat 100 ribu jiwa meningkat menjadi 140 ribu jiwa. Tidak sampai disitu, selain mengakibatkan kebakaran kota, gempa bumi juga menimbulkan gelombang tsunami setinggi 12 meter yang melanda Teluk Sagami. Teluk ini terletak di selatan wilayah Prefektur Kanagawa yang juga merupakan pusat titik terjadinya gempa. Daratan teluk sampai bergeser dua meter ke atas selama gempa berlangsung.
ADVERTISEMENT
2. Gempa Kobe pada tahun 1995.
Tanggal 17 Januari 1995 menjadi mimpi buruk selanjutnya bagi Kota Kobe, Jepang. Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,3 mengakibatkan lebih dari 4.500 orang menjadi korban jiwa. Gempa Kobe dikenal juga sebagai bencana Gempa Hanshin-Awaji. Titik pusat gempa berada di 20 kilometer barat daya dari pusat Kota Kobe atau 18 kilometer di bawah permukaan bumi. Seperti halnya gempa besar di Kanto, kekuatan Gempa Kobe mampu menghancurkan Jembatan Akashi Kaikyo. Jembatan ini menghubungkan pulau utama Honshu dengan Pulai Awaji yang dibangun pada 1995. Selain itu, dampak dari gempa mengakibatkan jembatan dermaga bergeser sejauh hampir satu meter. Untuk mengenang korban bencana Gempa Kobe, setiap tanggal 17 Januari diperingati sebagai Hari Relawan Tanggap Bencana.
ADVERTISEMENT
3. Gempa Tohoku pada tahun 2011.
Gempa Tohoku di Jepang Timur terjadi pada 11 Maret 2011. Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 9,1 tercatat sebagai gempa bumi terkuat yang pernah terjadi di negara Jepang. Gempa megathrust laut terjadi di lepas pantai Sanriku, yakni sekitar 130 kilometer dari timur Sendai dan 370 kilometer dari timur laut Tokyo. Gelombang tsunami setinggi 23 meter yang dipicu oleh gempa bumi membanjiri lebih dari 500 kilometer persegi garis pantai Pasifik Jepang. Gempa bumi ini mendapatkan julukan Triple Catastrophe.
Belajar dari peristiwa yang terjadi, negara Jepang telah mempersiapkan beberapa cara untuk mengantisipasi dampak dari bencana gempa bumi, termasuk dengan datangnya tsunami yang bisa muncul setelahnya. Untuk mengantisipasi tingkat kehancuran rumah maupun gedung, Jepang melakukan inspeksi keamanan bangunan yang diberlakukan di seluruh wilayahnya. Pemerintah Jepang kemudian mewajibkan para konstruktor untuk menerapkan model konstruksi gedung yang bisa bergoyang ketika terkena gempa bumi melanda. Bagi warga Jepang yang tinggal di kawasan pesisir pantai, terdapat tsunami shelter yang digunakan sebagai tempat berlindung ketika gempa yang terjadi turut menyebabkan tsunami dan bisa menampung sekitar 20 orang untuk setiap tempatnya. Kemudian ada J-Alert merupakan peringatan yang akan disampaikan pemerintah Jepang melalui televisi, sistem pengeras suara di lokasi terjadinya gempa, serta melalui notifikasi di layar ponsel mengenai informasi dan ancaman akibat bencana tersebut.
ADVERTISEMENT
Saat diguncang bencana alam, koneksi seluler biasanya akan mengalami gangguan bahkan bisa saja hilang, hal itu akan mempersulit komunikasi orang-orang yang berada di lokasi bencana. Belajar dari situ, para operator seluler di Jepang menyediakan koneksi Wi-Fi gratis yang otomatis akan muncul ketika bencana alam terjadi bernama 00000Japan dan bisa diakses oleh siapa saja. Cara menggunakannya juga mudah, warga Jepang cukup mencari titik Wi-Fi terdekat dan menyambungkan ke gadget mereka dengan memilih sinyal 00000JAPAN untuk bisa melakukan komunikasi dengan mudah mengenai kondisi ataupun perkembangan terbaru.
Negara Jepang sudah mengalami banyak sekali bencana yang disebabkan oleh letak geografisnya yang terletak di Ring of Fire. Belajar melalui pengalaman dahulu yang ketika terjadi bencana gempa bumi mengakibatkan banyak jatuhnya korban jiwa, negara Jepang mengantisipasinya dengan segala teknologi yang dimilikinya. Dan diharapkan dapat meminimalisir dampak dari bencana. Negara Indonesia yang letak geografisnya sama dengan Jepang dan juga memiliki banyak gunung aktif seharusnya juga dapat memaksimalkan segala teknologi dan fasilitas yang seperti negara Jepang demi bisa waspada lebih awal sebelum terjadinya bencana seperti gempa bumi dan juga tsunami.
ADVERTISEMENT