Konten dari Pengguna

Yuk, Kenali Lebih Lanjut Mengenai Hormon Dopamin!

Adiva Khailla Maharani
Mahasiswa Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
10 November 2022 10:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adiva Khailla Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: shuttershock
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: shuttershock

Dopamin dikenal sebagai “Happy Hormones” atau hormon yang memicu munculnya rasa bahagia pada diri kita. Hormon ini berfungsi sebagai neurotransmiter atau pengantar stimulus (pesan berupa rangsangan) ke sel saraf. Kadarnya dalam otak bisa naik turun. Dopamin ini memengaruhi perasaan menyenangkan ke dalam tubuh kita juga loh, mulai dari jatuh cinta, gembira, motivasi, hingga kepercayaan diri.

ADVERTISEMENT
Selain itu, di dalam susunan saraf pusat, dopamin juga memiliki peran dalam mengatur pergerakan, pembelajaran, daya ingat, tidur, dan kognisi. Namun, jika dilepaskan secara berlebihan, hormon ini dapat membuat seseorang menjadi terobsesi pada sesuatu.
ADVERTISEMENT
Sering kita jumpai seseorang sudah di level obsessed, fanatic, bahkan addicted terhadap sesuatu. Bisa jadi tubuhnya memproduksi terlalu banyak dopamin sehingga menjadikan efek candu pada dirinya. Dopamin jika dikontrol dengan baik, maka bisa menjadikan aktivitas kita produktif, loh! tetapi jika kita tidak mengendalikannya, bisa saja efeknya dapat merusak aktivitas kita sehari-hari. Beberapa contoh dopamin yang merusak adalah: nge-game, maraton drama atau film, sosial media, gadget, dll.
Beberapa contoh di atas, jika dilakukan secara berlebihan akan menimbulkan efek kecanduan, dan jika tidak melakukannya, hidup akan terasa sangat membosakan. Itu merupakan salah satu tanda jikalau dopamin negatif sudah menguasai diri kita. Lalu, bagaimana cara menyeimbangkan dopamin dalam tubuh kita? cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan dopamine detox.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan detox tubuh yang mengeluarkan toxic-toxic ataupun kotoran-kotoran dalam tubuh, dopamine detox juga berfungsi mengendalikan dan mengeluarkan toxic dopamine sehingga tubuh mampu memaksimalkan kinerjanya. So, bagaimana sih caranya dopamine detox itu? Simak beberapa tip ini, ya!
ADVERTISEMENT
Nah, itu dia tipnya. tetapi, perlu diingat bahwa untuk mengganti kebiasaan lama yang sudah memberi efek kecanduan, tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Mulailah untuk melakukan 30 days challenge agar dapat membantu goals untuk mengubah kebiasaan tersebut.
Note: Oh ya, jika kamu mengalami kesulitan dalam mengurangi dopamin negatif, buat to do list dan tambahkan kegiatan dopamin lamamu tersebut di akhir kegiatan atau akhir hari. Misal, jika kamu kecanduan maraton drama korea atau ngepoin idol kpop (melebihi batas wajar), maka masukkan kegiatan tersebut di akhir to do list. Akan lebih baik jika memberi batas waktu dan dilakukan pada malam hari setelah semua kegiatan terlaksana. Ini akan memberi efek reward kepada tubuh kita dan diri kita akan lebih bersemangat untuk menyelesaikan to do list karena kegiatan berdopamin tadi dilakukan di akhir aktivitas.
ADVERTISEMENT