Empirisme dalam kehidupan sehari-hari dalam Logika Penyelidikan Ilmiah

Adjie Arisonanda
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
21 Juni 2024 9:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adjie Arisonanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Picture from iStock)
zoom-in-whitePerbesar
(Picture from iStock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa itu empirisme ?
Empirisme adalah doktrin bahwa sumber seluruh pengetahuan harus dicari dalam pengalaman, pandangan bahwa semua ide merupakan abstraksi yang dibentuk dengan menggabungkan apa yang dialami, pengalaman inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan, dan bukan akal. Oleh karena itu, empirisme dinisbatkan kepada faham yang memilih pengalaman sebagai sumber utama pengenalan, baik pengalaman lahiriah yang menyangkut dunia maupun pengalaman batiniah yang menyangkut pribadi manusia.) Empirisme adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa pengetahuan secara keseluruhan atau parsial didasarkan kepada pengalaman yang menggunakan indera. Empirisme adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa pengetahuan secara keseluruhan atau parsial didasarkan kepada pengalaman yang menggunakan indera.
ADVERTISEMENT
Aliran ini berpendapat bahwa mencari pengetahuan yang mutlak dan mencakup semua aspek adalah tidak mungkin, apalagi jika kita berada di dekat kekuatan yang memiliki kekuatan untuk meningkatkan pengetahuan manusia, yang meskipun lebih lambat namun lebih dapat diandalkan. Kaum empiris percaya bahwa pengetahuan manusia dapat diperoleh melalui pengalaman, dan mereka cukup puas dengan mengembangkan sistem pengetahuan yang memiliki kemungkinan besar benar, meskipun kepastian mutlak tidak akan pernah dapat dijamin. Seorang empiris harus diyakinkan oleh pengalamannya sendiri dalam kasus fakta jika kita mencoba meyakinkannya bahwa sesuatu itu ada. Kaum empiris akan senang mendengar laporan tentang pengalaman kita jika kita memberi tahu dia bahwa seekor harimau ada di kamar mandinya jika kita kemudian memberi tahu dia bahwa kita melihat harimau itu di dalam kamar mandi, kaum empiris akan senang mendengar bagaimana kita dapat sampai pada kesimpulan tersebut. hal tersebut jika dia atau orang lain dapat memeriksa kebenaran yang kita ajukan, dengan jalan melihat harimau itu dengan mata kepalanya sendiri.
ADVERTISEMENT
Ada salah satu filsuf yang menganut aliran Empirisme yaitu:
John Locke adalah seorang filsuf Inggris yang dikenal sebagai peletak dasar empirisme dalam proses berpikir. Ia menulis buku "Essay Concerning Human Understanding" yang memiliki premis utama berupa pernyataan bahwa semua pengetahuan diperoleh melalui pengalaman. Empirisme yang dikembangkan oleh Locke dan tokoh-tokoh lainnya memberikan sumbangsih besar bagi pengembangan berbagai bidang keilmuan, termasuk filsafat pendidikan.
Empirisme memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan sehari-hari kita. Ini adalah beberapa contoh bagaimana empirisme berdampak pada kehidupan sehari-hari yaitu :
ADVERTISEMENT
Dalam sintesis, empirisme memiliki implikasi yang luas dan signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, pengambilan keputusan, penggunaan data, kesehatan, dan ekonomi, semua dipengaruhi oleh fokus empirisme pada pengalaman sebagai sumber pengetahuan.
Kesimpulan
Empirisme adalah doktrin yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman inderawi. Para penganutnya percaya bahwa pengetahuan diperoleh melalui pengalaman pribadi dan pengamatan langsung, bukan dari akal. John Locke, seorang filsuf terkenal, menegaskan pandangan ini dalam karyanya, "Essay Concerning Human Understanding".
Empirisme memiliki dampak signifikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, empirisme menekankan pentingnya pengalaman sebagai sumber utama pengetahuan.
Referensi
Utami, Hesti. (2020). Pengalaman Dalam Epistemologi Empirisme Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan. Bahasa dan Sastra Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1–15.
Jeni. (2023). Teori Tabularasa Empirisme (John Locke dan Francis Bacon). Diakses pada tanggal 9 Juni 2024 pada https://edelweisnews.com /teori-tabularasa-empirisme-john-locke-dan-francis-bacon/
Muliadi (2020). Busro, ed. Filsafat Umum(PDF). Bandung: Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. hlm. 94. ISBN 978–623–7166–42–9.
Puspitasari. (2012). KONTRIBUSI EMPIRISME TERHADAP PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL. Jurnal Edueksos Vol 1 No 1, Januari-Juni 2012.