Konten dari Pengguna

Mengapa ARM Bisa Menggeser x86: Perubahan Besar di Dunia Prosesor

Adnan Zulkarnain
Koord. Lab Pengembangan Sistem STIKI Malang
13 Agustus 2024 15:26 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adnan Zulkarnain tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam beberapa dekade terakhir, arsitektur x86 telah menjadi tulang punggung dunia komputasi. Prosesor berbasis x86, yang didominasi oleh Intel dan AMD, telah menggerakkan segalanya mulai dari PC rumahan hingga server perusahaan besar. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan kebangkitan arsitektur ARM, yang secara perlahan tetapi pasti mulai menantang dominasi x86. Salah satu pendorong utama kebangkitan ini adalah perkembangan chip ARM yang dibuat oleh Apple. Bagaimana ini bisa terjadi, dan mengapa ARM memiliki potensi untuk menggeser x86 di masa depan?
Sumber: Unsplash
Efisiensi Energi: Kekuatan Utama ARM
ADVERTISEMENT
Salah satu keunggulan utama arsitektur ARM adalah efisiensi energinya. ARM menggunakan set instruksi RISC (Reduced Instruction Set Computing), yang memungkinkan prosesor untuk menjalankan tugas dengan lebih sedikit langkah dibandingkan arsitektur CISC (Complex Instruction Set Computing) yang digunakan oleh x86. Hal ini membuat ARM menjadi pilihan ideal untuk perangkat mobile seperti smartphone dan tablet, di mana efisiensi daya sangat penting untuk memperpanjang masa pakai baterai.
Namun, keunggulan efisiensi ini tidak hanya terbatas pada perangkat mobile. Dengan meningkatnya kebutuhan akan komputasi yang hemat energi, terutama dalam konteks data center dan perangkat IoT (Internet of Things), ARM mulai menunjukkan potensinya dalam aplikasi yang lebih luas. Data center, misalnya, dapat menghemat biaya operasional yang signifikan dengan menggunakan prosesor ARM yang membutuhkan daya lebih rendah sambil tetap menawarkan kinerja yang memadai.
ADVERTISEMENT
Transisi ke ARM: Langkah Strategis Apple
Langkah Apple untuk beralih dari prosesor Intel berbasis x86 ke chip ARM yang dirancang sendiri menandai perubahan besar dalam industri teknologi. Dimulai dengan chip M1 pada akhir tahun 2020, Apple memperkenalkan prosesor berbasis ARM yang tidak hanya menawarkan performa tinggi, tetapi juga efisiensi daya yang luar biasa. Dengan integrasi CPU, GPU, Neural Engine, dan RAM dalam satu chip (System on a Chip, SoC), M1 membawa perubahan signifikan dalam cara perangkat keras dan perangkat lunak bekerja bersama-sama.
Chip M1: M1 adalah chip ARM pertama yang dirancang Apple untuk Mac, dengan delapan inti CPU (empat inti performa tinggi dan empat inti efisiensi tinggi) dan delapan inti GPU. Chip ini menawarkan kombinasi performa dan efisiensi daya yang belum pernah terjadi sebelumnya di lini Mac, memungkinkan perangkat seperti MacBook Air dan MacBook Pro untuk bekerja lebih cepat dan lebih lama tanpa mengorbankan daya tahan baterai.
ADVERTISEMENT
Chip M1 Pro dan M1 Max: Pada tahun 2021, Apple memperkenalkan M1 Pro dan M1 Max, yang dirancang untuk pengguna profesional. Dengan lebih banyak inti CPU dan GPU, serta dukungan untuk memori yang lebih besar, chip ini memungkinkan MacBook Pro untuk menangani beban kerja yang sangat berat, seperti pengeditan video 8K dan rendering 3D, sambil tetap menjaga efisiensi daya.
Chip M2 dan M2 Pro/Max: Generasi berikutnya, M2, melanjutkan peningkatan performa dan efisiensi daya. M2 membawa lebih banyak inti dan peningkatan bandwidth memori, membuatnya lebih cocok untuk aplikasi yang lebih intensif. M2 Pro dan M2 Max, seperti pendahulunya, dirancang untuk memberikan kinerja terbaik bagi para profesional.
Chip M3 dan M4: Kini, dengan peluncuran chip M3 dan M4, Apple terus mendorong batas-batas teknologi ARM. M3 memperkenalkan arsitektur yang lebih canggih dengan peningkatan performa CPU dan GPU yang signifikan, sambil tetap mempertahankan efisiensi daya yang menjadi ciri khas ARM. M4, yang merupakan iterasi terbaru, membawa peningkatan lebih lanjut dalam performa AI, rendering grafis, dan manajemen daya, menjadikannya pilihan ideal untuk tugas-tugas komputasi yang paling berat sekalipun. Chip M4 dirancang dengan teknologi fabrikasi yang lebih canggih, yang memungkinkan peningkatan densitas transistor dan efisiensi energi, sehingga perangkat Apple semakin hemat daya dan kuat.
ADVERTISEMENT
Keputusan Apple untuk merancang dan mengembangkan chip-chip ini secara internal bukan hanya langkah strategis dalam hal kinerja perangkat, tetapi juga memberikan Apple kontrol penuh atas ekosistem mereka, memungkinkan integrasi yang lebih erat antara perangkat keras dan perangkat lunak. Hasilnya adalah produk yang lebih inovatif dan efisien, yang mampu memberikan pengalaman pengguna yang superior.
Adaptasi dan Inovasi di Dunia ARM
Salah satu tantangan utama dalam transisi dari x86 ke ARM adalah kompatibilitas perangkat lunak. Selama bertahun-tahun, sebagian besar perangkat lunak telah dioptimalkan untuk arsitektur x86, yang membuat perubahan ke ARM menjadi tantangan teknis. Namun, dengan munculnya alat-alat seperti Rosetta 2 dari Apple, yang memungkinkan perangkat lunak x86 berjalan di perangkat ARM dengan performa yang hampir tanpa kompromi, tantangan ini menjadi semakin teratasi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, komunitas pengembang semakin tertarik pada ARM, yang mendorong lebih banyak inovasi dan optimasi perangkat lunak untuk arsitektur ini. Dengan semakin banyaknya perangkat yang menggunakan ARM, termasuk laptop, server, dan bahkan superkomputer, ekosistem ARM tumbuh dengan cepat, menjadikannya pesaing yang serius bagi x86.
Masa Depan yang Lebih Terbuka
Arsitektur ARM menawarkan pendekatan yang lebih modular dan fleksibel dibandingkan dengan x86, yang memungkinkan produsen perangkat untuk lebih mudah menyesuaikan chip dengan kebutuhan spesifik mereka. Ini memberikan peluang bagi berbagai industri untuk mengembangkan solusi yang lebih inovatif dan efisien, dari perangkat wearable hingga perangkat keras AI yang canggih.
Meskipun x86 masih memegang posisi kuat di pasar, terutama dalam komputasi desktop dan server tradisional, tren menunjukkan bahwa ARM memiliki potensi besar untuk mengambil alih pasar di segmen-segmen tertentu, terutama yang membutuhkan efisiensi energi dan adaptabilitas tinggi.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
ARM memiliki semua potensi untuk menggeser dominasi x86, terutama dengan dukungan dari perusahaan teknologi besar dan ekosistem pengembang yang semakin berkembang. Dengan inovasi chip ARM yang dikembangkan oleh Apple, mulai dari M1 hingga M4, dunia komputasi sedang menuju era baru yang mengutamakan efisiensi energi dan performa tinggi. Dalam dunia di mana efisiensi energi dan fleksibilitas menjadi semakin penting, arsitektur ARM menawarkan solusi yang lebih sesuai dengan kebutuhan komputasi modern. Sementara x86 tidak akan hilang dalam waktu dekat, perubahan besar ini menunjukkan bahwa masa depan komputasi mungkin akan lebih didominasi oleh arsitektur ARM.