Konten dari Pengguna

Peningkatan Konsumsi Bahan Bakar Minyak dan Strategi Kebijakan

Adninda Alkhasanah
Seorang mahasiswi, aktifis dan guru
7 September 2022 11:37 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adninda Alkhasanah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gambar sebuah mobil yang sedang mengisi bahan bakar minyak walaupun harga nya tetap naik (Sumber: https://www.istockphoto.com/id/foto/tangani-nosel-bahan-bakar-untuk-mengisi-bahan-bakar-mobil-gm524036576-92134655)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gambar sebuah mobil yang sedang mengisi bahan bakar minyak walaupun harga nya tetap naik (Sumber: https://www.istockphoto.com/id/foto/tangani-nosel-bahan-bakar-untuk-mengisi-bahan-bakar-mobil-gm524036576-92134655)
ADVERTISEMENT
Naiknya harga minyak dan bahan bakar dunia
Ketika melihat tren harga minyak mentah pada tingkat makro, pertama-tama perlu untuk memeriksa bagaimana rata-rata tren harga minyak mentah berfluktuasi di seluruh dunia. Indonesia merupakan anggota Organization of Petroleum Exporting Countries dan merupakan salah satu negara yang terlibat dan berpengaruh dalam menentukan harga minyak dunia, maka bagaimana perkembangan harga minyak dunia akhir-akhir ini penting untuk diteliti lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Khusus di Indonesia, berbagai kendala seperti ketersediaan sumber daya minyak bumi yang terbatas, lokasi site yang kurang teridentifikasi, teknologi produksi, pengelolaan sumber daya yang kurang optimal, dan berbagai faktor strategis dan teknis lainnya turut mempengaruhi. Produksi minyak mentah terus menurun dari tahun ke tahun.
Namun kenaikan tahun ini lebih kecil dari tahun 2002, dengan produksi minyak mentah Indonesia diperkirakan mencapai 1,13 juta barel per hari pada tahun 2005, turun 130.000 barel dari tahun 2002 sebesar 1,26 juta barel. Penurunan produksi minyak mentah Indonesia akan menyebabkan harga minyak yang lebih tinggi bahkan jika permintaan minyak dalam negeri tidak terpenuhi dan sesuai dengan undang-undang pasokan di atas. Sementara pengelolaan berbagai sumber daya minyak bumi belum optimal, permintaan minyak bumi terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan kebutuhan masyarakat Indonesia sehingga menciptakan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan. Adanya ketidakseimbangan, dalam hal ini kelangkaan, merupakan salah satu tanda bahwa volatilitas harga minyak menyebabkan kenaikan harga yang berkelanjutan di Indonesia, negara dengan jumlah penduduk yang terus bertambah.
ADVERTISEMENT
Strategi Kebijakan
Untuk menjaga harga BBM tetap stabil, perlu dikembangkan berbagai kebijakan yang dapat diambil pemerintah. Untuk menghadapi tantangan tersebut, pemerintah diharapkan melanjutkan kebijakannya untuk secara bertahap beralih dari subsidi berbasis komoditas ke subsidi berbasis individu. Kebijakan konversi subsidi ini akan dilaksanakan dalam kerangka skema perlindungan sosial yang komprehensif. Melalui kebijakan bantuan yang ditargetkan, pengelolaan subsidi energi harus berkontribusi lebih nyata dan efektif untuk mencapai tujuan pengurangan kemiskinan dan ketimpangan.
Subsidi energi terdiri dari subsidi BBM dan LPG 3kg serta subsidi listrik. Realisasi subsidi energi mengalami tren yang fluktuatif selama periode 2017-2020, sebagian besar disebabkan oleh perkembangan asumsi ekonomi makro dan dampak kebijakan pada tingkat subsidi bahan bakar diesel tetap. Berikut ringkasan subsidi energi periode 2017-2022. Pemerintah menghadapi berbagai tantangan dalam melaksanakan program pengelolaan subsidi energi, antara lain:
ADVERTISEMENT
(1) Terjadi kesalahan penyertaan dan pengecualian
(2) Pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan subsidi barang belum optimal
(3) Fluktuasi harga minyak mentah dunia dan nilai tukar rupiah; (4) Potensi risiko pajak yang timbul dari kegagalan penerapan kebijakan penetapan harga
Dalam APBN Tahun Anggaran 2022, pemerintah mengalokasikan total anggaran sebesar Rp206,9 triliun. Anggaran itu dibagi untuk subsidi energi sebesar Rp134 triliun dan subsidi non-energi Rp72,9 triliun (Kementerian Keuangan, 2022). Oleh karena itu perlu segera diselesaikan upaya peralihan sasaran subsidi. Hal ini harus diiringi dengan perbaikan mekanisme teknis secara operasional sehingga lebih tepat sasaran.
Menurut Irnanda Laksanawan, "Strategic Advisor dari Centre for Energy and Innovations Technology Studies , perlu disusun perumusan strategi kebijakan BBM yang terintegrasi antara kepastian pasokan, price strategy, sasaran dan mekanisme subsidi, serta insentif, yang diharapkan mampu meminimalisasi dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi dan gejolak ekonomi nasional" (Media Indonesia, 5 April 2022). Contoh kebijakan BBM yang dapat dipilih yaitu kebijakan formula automatic pricing mechanism (APM) dalam penetapan harga. Kebijakan formula APM ini dirancang sebagai instrumen yang dapat menstabilkan harga BBM bensin dan jenis solar sampai batas tertentu melalui pemberlakuan pajak penjualan dan subsidi dalam jumlah yang bervariasi.
ADVERTISEMENT
Perubahan harga eceran dipengaruhi oleh besaran pajak batas tertentu sesuai kebijakan yang ditetapkan pemerintah. Kebijakan seperti ini telah diambil oleh Malaysia, yang menjaga BBM melalui pemberian insentif. Selain komponen harga, keamanan pasokan merupakan faktor yang menjadi prioritas perhatian bersama. Upaya membangun infrastruktur cadangan strategis minyak dalam konteks ketahanan energi nasional harus dilanjutkan. Ketersediaan untuk antisipasi serapan impor dan keadaan darurat. Beberapa negara yang sudah memilikinya antara lain Amerika Serikat, Jepang, dan India. Dalam 6 bulan terakhir, Amerika Serikat sudah melepas 180 juta barel yang berhasil menurunkan harga minyak mentah (Media Indonesia, 5 April 2022).