news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bertemu “Klangenan” di Tanah Down-Under: Filosofi Teh

Adriani Kusumawardani
Directorate of ASEAN External Cooperation #sesdilu63
Konten dari Pengguna
21 Februari 2019 7:43 WIB
comment
32
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adriani Kusumawardani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Image dari https://www.outincanberra.com.au/tea-house-youre-sure-adore/--- THE TEA HOUSE YOU’RE SURE TO ADORE!, Jan 11, 2017 | Dining, Food & Drink
zoom-in-whitePerbesar
Image dari https://www.outincanberra.com.au/tea-house-youre-sure-adore/--- THE TEA HOUSE YOU’RE SURE TO ADORE!, Jan 11, 2017 | Dining, Food & Drink
ADVERTISEMENT
Mengenang kembali penugasan saya di kota pusat pemerintahan Australia, Canberra, Australian Capital Territory (ACT) sepuluh tahun lalu, ternyata masih menyimpan banyak impresi indah dan tak mudah untuk dilupakan.
ADVERTISEMENT
Hanya perlu lima menit untuk ‘me-recall-back’ memori yang menjadi favorit saya pada tiga bulan pertama tinggal di sekitaran Kingstons, daerah seperti ‘Kemang’nya Jakarta.
Sekeliling jalan itu, dipenuhi kafe, restoran serta butik desainer lokal, hingga galeri seni khas Australia di sepanjang arcade yang ditata apik dan nyaman untuk menikmati kebersamaan dengan kolega dan keluarga.
Terlebih, saat menjelajah lalu menapaki pedestrian yang melingkari berbagai pajangan cantik dengan display menu kuliner seperti jajanan biskuit, danish dan pastry buatan rumahan yang wanginya mengundang untuk mencicipi dan membawa pulang sebagai cemilan wajib di rumah. Sungguh yummy
Tiba-tiba, terbersit kenangan yang mengingatkan saya akan tempat minum teh (tea-house) yang hampir setiap akhir pekan selalu saya kunjungi—tentu saja bila tak sedang menjalankan tugas ke luar Canberraatau ada pendampingan kunjungan delegasi Indonesia, yang mengharuskan para diplomat pada fungsi koordinasi terkait untuk bertindak sebagai liaison officer sekaligus bridging official serangkaian diskusi dan pertemuan bilateral dengan kementerian dan konstituen di Australia.
ADVERTISEMENT
Bahkan ‘saking demen’-nya saya dengan tempat minum teh itu, beberapa delegasi yang saya ampu pun saya ‘rujuk’ untuk berkunjung setelah usai melakukan berbagai pembahasan negosiasi.
Sekadar untuk melepas ketegangan dan menjernihkan pikiran sejenak. Tersenyum bila ingat itu semua—upaya untuk menyegarkan kembali jiwa dan raga setelah serangkaian pembicaraan serius yang menyangkut isu-isu politik kedua negara. Maklum saja, saat itu isu Detention Center dan Schapelle Corby masih hangat untuk dibahas.
Nilai Teh Di Balik Daun Kering
Sebagai penyuka ‘selain’ kopi, teh menjadi kesenangan ‘tak tergantikan’ yang terus saya eksplor kenikmatannya baik dari jenis teh asli tulen--belum ter-infuse dengan campuran teh produksi dari berbagai tea research institutes lainnya-hingga teh aroma baru hasil kepiawaian ‘tea-barrister’ alias ahli peramu teh campur yang menjadi ‘signature’ di masing-masing kedai/kafe khusus untuk minum teh.
ADVERTISEMENT
Sepertinya mudah untuk membuat sendiri secangkir teh ketimbang menyeduh kopi. Tetapi pergi untuk 'nge-teh' tidak hanya tentang meminta seseorang membuatkan minuman yang lebih baik daripada yang bisa kita buat sendiri, jelas ini keliru.
Ini tentang berbagi waktu berkualitas (quality time) dan kebersamaan dengan teman, kolega atau keluarga. Dan jika teh adalah minuman pilihan kita, maka ‘passion’ para pecinta teh untuk ‘dengan sengaja’ dan berniat pergi menuju suatu tempat minum teh—wow! Artinya ini serius dan penuh kesadaran dengan berbagai pertimbangan positif tentunya.
Peminum teh yang serius—seperti saya, semuanya tentang kualitas rasa daun teh juga aroma yang menyertainya. Jadi tidak akan terima bila yang didapat adalah sekantung teh celup, meskipun terkenal mereknya dan berapa pun mahalnya.
ADVERTISEMENT
Ketika kita duduk dengan sahabat, kolega, keluarga dan beberapa teko teh, ada sesuatu yang indah dalam prosesnya. Menikmati lembaran kering daun teh yang telah mengalami beberapa tahapan pengolahan dari pemetikan, pengangkutan, pelayuan, pengeringan, oksidasi dan fermentasi, yang konon semakin membutuhkan sentuhan tangan tradisional, justru aroma teh yang dihasilkan semakin nikmat.
Plus, menyadari perubahan warna air panas bertabur daun teh lepas, dan menuangkan teh ke porselen keramik ‘vintage’ sesuai pilihan hati, karena tea-ware yang disediakan sangat beragam, dari keramik halus buatan tangan Jepang, RRT, Royal Doulton Inggris, Perancis, dan keramik lokal suku Aborigin, meskipun saat itu belum ada poci tradisional tanah liat khas Indonesia (--sangat disayangkan!); ini benar-benar tentang aroma dan kebersamaan yang ditemani oleh ‘rasa’. It’s rejuvenating! …
ADVERTISEMENT
sumber: image dari http://adoretea.com.au/About-Tea.html Adore Tea is the unparalleled infusion of a lifetime of passion and a quest for quality. Based in Australia we offer our customers a selection of over 200+ extraordinary teas, including 30+ blends exclusively created by Adore Tea
Tak Sekadar Rumah Teh
Perjalanan menuju Adore Tea House Boutique hanya perlu waktu kurang dari 20 menit berkendara santai ke Gold Creek Village yang terletak di O'Hanlon Place Nicholls, antara Gold Creek Road dan Curran Drive, di seberang Barton Highway.
Menariknya lagi, ‘rumah teh Adore’ berlokasi di tengah-tengah empat tempat wisata, ada Museum Nasional Dinosaurus, Canberra Walk In Aviary seperti taman burung, Kebun Binatang Reptil Canberra, dan Taman Hijau Cockington; artinya tak hanya ‘nge-teh’, tapi ada rekreasi untuk semua keluarga.
Dalam pemeringkatan tempat minum teh akhir pekan yang paling popular, Adore Tea adalah tempat pertama yang disebutkan dan mendapatkan label peringkat terbaik untuk beberapa kategori termasuk "Most Awarded Tea House in Australia", dan memenangkan penghargaan Rumah Minum Teh Terbaik di Australia dari Australian International Tea Expo.
ADVERTISEMENT
Adore Tea adalah tempat yang ‘relaxing’ dan indah menawan untuk dikunjungi, dengan lebih dari 200 jenis teh dari seluruh belahan dunia termasuk Indonesia—uniknya ada teh ‘Java’ yang dilabel bertuliskan teh asli Indonesia dan dideskripsikan sebagai teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati (teh melati atau teh wangi melati)--ini teh favorit saya dan merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia. Ada lagi teh organik dan teh spesial yang langka dan beraroma ‘tak seperti teh biasa’ dari RRT, Nepal, India, Jepang, Kenya, Taiwan, Srilanka, yang khusus diimpor dari perkebunan asli asal negaranya, yang memiliki kualitas dan aromatik rasa yang bervariasi.
sumber: Adore Tea website--Marc Nieuwenhuys, owner of Canberra’s very own tea mecca Adore Tea. “Tea is all about the experience, the process. It slows everything down and is far more personal and social than drinking coffee”
Filosofi Teh
Seperti halnya jenis anggur, rasa dan aroma teh dipengaruhi oleh perbedaan musim/iklim (iklim tropis dan sub-tropis dengan banyak sinar matahari, hujan, dan kelembaban), kandungan unsur hara tanah, ketinggian lereng tanah, serta cara dan tahapan pemrosesan dari daun teh pilihan yang dipetik oleh jemari petani teh yang tulus, dilanjutkan dengan kehati-hatian pengolahan daun teh hingga siap untuk disajikan.
ADVERTISEMENT
Proses yang tepat dan baik berdasarkan ‘rasa’ menjadi kunci teh berkualitas super tinggi dan beraroma luar biasa. Tak kalah, ada pula teh hitam Australia dari pantai tropis utara Queensland yang ditanam di perkebunan dekat Daintree Rainforest--yang tidak terlalu ‘kental’ hitamnya.
Semua menu teh dapat langsung dinikmati di Adore tea dengan harga terjangkau, ditemani dengan kue dan biskuit buatan rumahan yang sungguh dapat dikenang rasanya.
Sebagai buah tangan cantik dan oleh-oleh yang menyehatkan untuk orang tersayang, produk teh ala Adore Tea dikemas dengan kreativitas dari perajin lokal menggunakan bahan-bahan asli Australia yang sangat cantik.
Seperti halnya the tea connoisseur--penikmat teh sejati, saya terus belajar untuk memahami tea-philosophy yang mengingatkan kita untuk terus berbenah diri--mengisi ‘proses’ tahapan pengkayaan (self-enrichment) bahkan pada saat dormant, sehingga nantinya dapat dinikmati baik aroma, rasa, dan ke-khas-an dari tiap-tiap lembar daun teh dengan keunikan citra rasa tersendiri.
ADVERTISEMENT
Tea is universal !