Cegah Anemia, Tingkatkan Kesehatan! Penyuluhan untuk Remaja Disambut Antusias

Dokumentasi Sosialisasi dan Penyuluhan Anemia pada Kegiatan Posyandu Remaja. Kredit Foto: Adristy Bhanulaksmi Lintang Pramastri/Mahasiswa Undip

Desa Wiradesa, Kabupaten Pekalongan (29 Januari 2025) - Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan dan penanggulangan anemia, Adristy Bhanulaksmi Lintang Pramastri, Mahasiswa Universitas Diponegoro, Fakultas Kedokteran, Program Studi Gizi mengadakan kegiatan penyuluhan terkait Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur (WUS). Kegiatan yang berlangsung di acara Posyandu Remaja ini disambut dengan antusias oleh peserta yang hadir.

Kegiatan penyuluhan tersebut bertujuan agar remaja memahami tentang pentingnya mengetahui gejala, penyebab, faktor risiko, cara deteksi dini anemia, serta pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja. Selain itu, Adristy memberikan motivasi agar remaja rutin mengonsumsi tablet FE dan tips yang dapat dilakukan untuk meminimalisir rasa mual yang timbul setelah mengonsumsi tablet FE pada remaja. Kegiatan penyuluhan ini diikuti kurang lebih 15 orang remaja. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada siang hari pukul 11.00 dan terlihat para remaja antusias bertanya pada sesi interaktif tanya jawab.

Selain sesi edukasi, kegiatan ini juga diisi dengan pemeriksaan kadar hemoglobin gratis serta pembagian tablet tambah darah bagi para peserta. Tidak hanya itu, beberapa peserta juga berbagi pengalaman mereka dalam menghadapi anemia dan bagaimana perubahan pola makan serta konsumsi suplemen zat besi membantu meningkatkan kesehatan mereka.

Pemberian tablet FE oleh Adristy Bhanulaksmi Lintang Pramastri pada remaja yang hadir dalam kegiatan Posyandu Remaja. Kredit Foto: Adristy Bhanulaksmi Lintang Pramastri/Mahasiswa Undip

Kadar anemia dapat diketahui dari kadar Hemoglobin (Hb) yang rendah. Kadar Hb normal pada remaja putri yaitu 12 gr/dl. Sebabnya, kekurangan hemoglobin mengakibatkan kurangnya oksigen yang mencapai jaringan dan otot tubuh, sehingga menghilangkan energi. Beberapa tanda dan gejala yang dapat dilihat seperti konjungtiva anemis (mata bagian bawah terlihat pucat), mata berkunang-kunang, mudah pusing serta mudah lelah.

Penyuluhan kesehatan tersebut merupakan cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan remaja terutama remaja putri. Remaja yang mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan sangat antusias dan berterima kasih kepada mahasiswa KKN TIM I Undip yang sudah menyelenggarakan kegiatan ini. Jika faktor risiko anemia dapat ditekan, maka akan terhindar juga dari beberapa risiko kedepannya seperti risiko Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), stunting serta kematian ibu dan bayi.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak remaja putri dan wanita usia subur yang lebih sadar akan pentingnya pencegahan anemia dan menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.