Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sosialisasi Pencegahan Stunting oleh Mahasiswa KKN Muaro Paneh di Desa Koto Baru
12 Agustus 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Adriyan Colins tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, stunting masih menjadi masalah utama tumbuh kembang anak akibat dari kekurangan gizi kronis. Stunting adalah kondisi di mana anak memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari standar usianya akibat kekurangan gizi kronis pada masa pertumbuhan, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (dari masa kehamilan hingga usia 2 tahun). Tidak hanya makanan, daya tahan tubuh bayi dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya. Imunisasi sangat berperan penting dalam daya tahan bayi dimasa setelah kelahiran.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 menyatakan bahwa masih ada 30,8% balita di Indonesia yang berperawakan pendek. Stunting tidak hanya berdampak pada tinggi dan berat badan anak, stunting juga mengakibatkan rendahnya daya tahan tubuh si kecil serta berkurangnya fungsi kognitifnya. Stunting juga berdampak pada angka mortalitas nasional.
Perpres No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting memberikan arahan kepada berbagai lembaga dan pemerintah daerah untuk mengimplementasikan langkah-langkah strategis dalam penurunan stunting, termasuk pengukuran status gizi dan pemberian suplementasi gizi. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 12 Tahun 2017 dan No. 23 Tahun 2014 juga mengatur tentang penyelenggaraan imunisasi dan pemberian suplementasi vitamin A yang wajib bagi anak-anak di fasilitas kesehatan termasuk posyandu yang didapatkan secara gratis.
ADVERTISEMENT
Sebagai mahasiswa kesehatan yang peduli dengan tumbuh kembang generasi mendatang, saya Adriyan Colins mahasiswa Fakultas Kedokteran program studi Pendidikan Dokter Universitas Andalas sebagai pemateri melakukan sosialisasi terkait penyebab dan penanggulangan stunting sejak ibu mengandung sampai dengan anak berumur dua tahun. Sosialisasi ini dilaksanakan di posyandu dekat Mesjid Junguk Rami, Desa Koto Baru, Muaro Paneh, Kabupaten Solok. Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu tanggal 10 Agustus 2024 pada pukul 10.00 hingga 12.00 yang dibantu oleh Puskesmas Muaro Panas dan dipandu oleh Ibu Devi Novita A. Md. Keb. Kegiatan posyandu ini terdiri dari pengukuran status gizi anak, pemberian vitamin A, serta imunisasi yang sesuai dengan jadwal ibu dan anak. Tidak hanya pemberian vitamin A dan imunisasi secara cuma-cuma, posyandu juga memberikan makanan yang sehat dan bergizi gratis dari pemerintah untuk diberikan kepada balita, serta menjadi contoh pengolahan makanan yang sehat dan bergizi kepada Ibu.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan posyandu dapat ditentukan melalui semua balita yang bertempat tinggal di sekitar posyandu datang, memiliki kartu menuju sehat (KMS), serta berat badan si kecil bertambah. Angka perbandingan yang datang dan seluruh anak yang ada di posyandu (D/S) menunjukan angka 50,6%.
Data ini menunjukan masih ada kurangnya partisipasi dan kesadaran masyarakat terkait konsultasi ke posyandu untuk mencegah terjadinya stunting dengan melakukan imunisasi serta pemberian suplementasi vitamin A.
Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan ini mendapat sambutan dari para kader kesehatan dan para ibu. Setelah sosialisasi para ibu sangat antusias untuk bertanya.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran dari masyarakat Desa Koto Baru dalam mencegah dan menanggulangi terjadinya stunting di desa Koto Baru, Muaro Paneh. Dengan adanya pengetahuan ibu terkait imunisasi, suplementasi vitamin serta makanan yang bergizi, diharapkan angka ibu yang membawa balita ke puskesmas semakin meningkat serta angka stunting dapat berkurang.