Konten dari Pengguna

Kamar Berantakan Bikin Stres? Yuk Decluttering bersama KonMari

Adryan Wafa Sulaeman
Mahasiswa Pengobat Tradisional Universitas Airlangga
21 Oktober 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adryan Wafa Sulaeman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernahkah saat kamu pulang dari tempat kerja dengan tubuh yang lelah, atau sebagai mahasiswa yang baru saja selesai menghadiri kelas dan rapat organisasi, lalu disambut oleh kamar yang berantakan? Tugas-tugas yang belum terselesaikan sudah cukup membuatmu tertekan, tetapi melihat kondisi kamar yang penuh dengan barang-barang tak beraturan semakin menambah beban pikiran dan membuatmu merasa semakin tertekan.
Ilustrasi kamar berantakan. Foto: cottonbro studio/pexels.com
Kita semua pasti pernah mengalami hari-hari ketika kamar terasa berantakan, penuh dengan barang-barang yang tidak teratur, dan sulit untuk menemukan apa yang kita butuhkan. Perlu diketahui, keadaan ruangan tempat kamu beristirahat dapat memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mentalmu. Keadaan kamar yang berantakan dapat menciptakan lingkungan yang tidak teratur dan sulit untuk beristirahat, yang pada gilirannya dapat memicu perasaan cemas dan membuat kita merasa terbebani.
ADVERTISEMENT
Efek negatif ini juga menciptakan pola pikir yang menyebar seperti efek domino. Pikiran kita menjadi terpecah, dan rasa malas serta hilangnya semangat bisa menyusul. Kesulitan fokus ini akhirnya menghambat produktivitas, baik dalam pekerjaan maupun belajar. Seperti yang diungkapkan Marie Kondo seorang ahli tata ruang terkenal dalam bukunya The Life-Changing Magic of Tidying Up,
Namun, kabar baiknya adalah bahwa dengan membersihkan dan merapikan kamar secara teratur, kamu bisa mendapatkan manfaat yang luar biasa, termasuk meredakan stres dan meningkatkan kualitas hidup. Bahkan, Marie Kondo dalam bukunya The Life-Changing Magic of Tidying Up meyakini bahwa kamar yang rapi memiliki kekuatan untuk mengubah hidupmu. Ia menawarkan metode yang praktis namun berdampak besar, yaitu metode KonMari.
ADVERTISEMENT
Salah satu prinsip dasar dari metode KonMari adalah decluttering, yaitu proses menyortir barang-barang yang kita miliki dan menyingkirkan barang-barang yang tidak lagi memberikan kebahagiaan. Marie Kondo mendorong kita untuk mempertahankan hanya barang-barang yang benar-benar membuat kita bahagia ketika menyentuhnya. Filosofi ini sederhana, namun memiliki dampak yang mendalam, semakin sedikit barang yang kita miliki, semakin sedikit masalah yang harus kita hadapi. Barang-barang yang tidak terpakai atau tidak memberikan kebahagiaan hanya akan menambah beban pikiran dan menciptakan ketidaknyamanan di lingkungan kita.

Bagaimana cara memulai Decluttering?

Ilustrasi decluttering. Foto: cottonbro studio/pexels.com
Berikut adalah beberapa langkah utama yang bisa kamu terapkan untuk mulai decluttering

Kelompokkan Berdasarkan Kategori, Bukan lokasi

Saat memulai proses decluttering, sangat penting untuk mengelompokkan barang-barang berdasarkan kategori, bukan berdasarkan lokasi. Ini bertujuan agar kamu tidak perlu berulang kali memilih dan menyimpan barang yang sama di berbagai tempat.
ADVERTISEMENT
Contohnya, saat kamu merapikan pakaian, kumpulkan semua pakaian dari seluruh rumah dan sortir semuanya sekaligus. Ini lebih efektif dibandingkan merapikan per ruangan, di mana kamu mungkin masih menemukan pakaian di ruangan lain dan harus melakukan proses pemilihan ulang.

Jangan Memulai dari Barang Kenang-Kenangan

Hindari memulai proses berbenah dengan barang-barang bernilai sentimental seperti surat, foto, atau hadiah. Mengapa? Karena benda-benda ini biasanya penuh dengan kenangan emosional, yang bisa membuat proses decluttering terasa lebih sulit dan lama. Sebaiknya, fokuslah dulu pada barang-barang yang lebih mudah dipisahkan, seperti pakaian atau peralatan rumah tangga. Setelah terbiasa dengan proses ini, kamu akan lebih siap secara emosional untuk menghadapi barang-barang sentimental di tahap akhir.
Kamu bisa memulainya dari pakaian, lalu beralih ke buku, kertas, komono (barang-barang lain), dan yang terakhir, barang-barang yang berkesan. Simpan hanya barang-barang yang menyentuh hati, dan buang barang-barang yang tidak lagi membangkitkan rasa senang. Ucapkan terima kasih atas jasa mereka lalu biarkan mereka pergi
ADVERTISEMENT

Buang Semuanya Sekaligus, Jangan Setengah-Setengah

Salah satu kunci sukses dari metode KonMari adalah melakukannya dengan sungguh-sungguh dan tanpa menunda-nunda. Marie Kondo menekankan pentingnya menyelesaikan proses decluttering dalam satu waktu, bukan secara bertahap. Ini artinya, jangan menyimpan barang-barang sebelum proses memilah benar-benar selesai. Jika barang tersebut membuatmu bahagia, simpanlah, namun jika tidak, sebaiknya buang. Dengan cara ini, kamu akan lebih fokus dan tidak tergoda untuk kembali menyimpan barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan.

Jangan Sampai Terlihat Orang Tua

Bagi banyak orang, proses decluttering bisa menjadi lebih rumit ketika orang tua atau anggota keluarga lain ikut campur. Terkadang mereka merasa sedih atau tidak rela melihat barang-barang yang dibuang, meskipun barang-barang tersebut sudah tidak digunakan lagi. Untuk menghindari konflik ini, Marie Kondo menyarankan agar barang-barang yang ingin dibuang tidak dilihat oleh orang tua atau keluarga. Dengan cara ini, kamu bisa merapikan tanpa perasaan bersalah atau khawatir barang-barang tersebut akan diambil kembali.
ADVERTISEMENT

Prinsip "Satu Masuk, Satu Keluar"

Perlu diperhatikan juga dengan decluttering, kamu menjadi tahu barang apa saja yang kamu miliki dan berapa banyak jumlahnya. Kamu juga akan tahu jenis barang apa saja yang sebenarnya tidak kamu butuhkan sehari-hari dan justru hanya menjadi sampah di kemudian hari. Dengan begitu, kamu menjadi lebih berhati-hati saat berbelanja dan menghindari membeli barang-barang yang tidak kamu butuhkan.
Dalam hal berbelanja, prinsip metode Konmari yang dipegang teguh adalah "satu-masuk-satu-keluar" berarti, ketika kita menambahkan barang baru, barang lama harus pergi untuk memberinya tempat.

Kesimpulan

Merapikan kamar bukan sekadar kegiatan fisik, tetapi sebuah proses yang dapat membantu mengurangi stres, memperbaiki suasana hati, dan membuat hidup terasa lebih ringan.
ADVERTISEMENT
Dengan menerapkan metode KonMari, kamu bisa mengubah kamar berantakan menjadi ruang istirahat yang nyaman, sehingga dapat mendukung produktivitas dan kebahagiaanmu
Untuk penjelasan lebih lanjut dan tips yang lebih mendalam seputar seni berbenah, kamu bisa membaca buku The Life-Changing Magic of Tidying Up karya Marie Kondo. Lalu rasakan perubahan positif yang dihadirkan dalam hidupmu dimulai dengan merapikan kamarmu.