Kecaman Keras PBB terhadap Penembakan Calon Presiden Ekuador

Advenadi Denisa
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia
Konten dari Pengguna
31 Oktober 2023 8:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Advenadi Denisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden Ekuador -sumber: istock.com
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Ekuador -sumber: istock.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fernando Villavicencio, tewas usai adanya penembakan yang terjadi pada rabu 9 Agustus 2023. Penembakan terhadap calon presiden Ekuador ini menyebabkan kekhawatiran bagi negara tersebut, karna sebelumnya Ekuador sempat dianggap sebagai negara paling aman di Amerika Latin. Fernando Villavicencio ditembak saat hendak memasuki mobilnya usai meninggalkan acara kampanye di kota Quito. Villavicencio ditembak sebanyak 3 kali di kepala, dalam kejadian tersebut beberapa orang yang hadir juga ikut terluka, Dia adalah salah satu dari delapan kandidat dalam pemilihan presiden di Ekuador yang dijadwalkan pada tanggal 20 Agustus 2023.
Tempat kejadian perkara -sumber: istock.com
Fernando Villavicencio adalah mantan jurnalis dan aktivis, berumur 59 tahun sudah menikah dan memiliki 5 orang anak. Pada tahun 2017 dia terpilih menjadi anggota majelis nasional Ekuador dan merupakan salah satu anggota parlemen hingga mei 2023. Dia dikenal karena pekerjaannya dalam memerangi korupsi dan ketidaksetaraan ekonomi di negaranya. Villavicencio telah menulis, menerbitkan buku, dan memberikan kontribusi penting terhadap laporan investigasi yang mengungkap praktik-praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan di Ekuador.
ADVERTISEMENT
Pelaku penembakan adalah seorang anggota dari geng terbesar kedua di Ekuador, yaitu Los Lobos. Los lobos sendiri juga telah mengakui bahwa mereka bertanggung jawab atas eksekutor dalam insiden penembakan tersebut. Villavicencio sebelumnya dilaporkan menerima banyak ancaman pembunuhan. Penyebab penembakan tersebut dikarenakan Villavicencio adalah salah satu kandidat paling kritis dalam menentang masalah korupsi khususnya pada masa pemerintahan Presiden Rafael Correa, serta membuat mantan presiden Rafael Correa masuk penjara, penyebab lainnya dikarenakan dia berhasil memberantas kartel narkoba di Ekuador pada masa itu.
Pemerintah Ekuador telah melakukan perburuan tersangka dan menangkap 7 orang tersangka dalam kasus penembakan tersebut, 1 diantaranya meninggal ditempat setelah adanya baku tembak dengan aparat kepolisian. Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengatakan bahwa kejahatan ini merupakan “kejahatan yang terorganisir” dalam cuitannya di media sosial X, dan bertekad untuk menjerat pelaku ke pengadilan. Presiden Lasso mengadakan pertemuan darurat dengan para pejabat tinggi mengenai insiden penembakan ini. Presiden Ekuador itu juga mengirimkan pesan belasungkawa kepada keluarga Villavicencio. Presiden Lasso juga mengatakan bahwa penembakan itu merupakan upaya sabotase pemilu 20 agustus dan ia berjanji pemungutan suara akan berjalan sesuai rencana meskipun di tengah keadaan darurat nasional.
United Nations -sumber: istock.com
Dunia internasional memberikan tanggapan terhadap insiden ini, PBB mengecam keras tindakan penembakan ini, sekertaris jendral PBB Antonio Guterres menyatakan PBB mengecam pembunuhan terhadap salah satu calon Presiden Ekuador, Fernando Villavicencio. Serangan ini merupakan sebuah ancaman besar bagi demokrasi dan mereka yang bertanggung jawab harus diadili. Sekjen Guterres juga menyampaikan solidaritas kepada pemerintah dan rakyat Ekuador terutama Keluarga Villavicencio. PBB siap untuk terus mendukung otoritas Ekuador dalam hal mengatasi kekerasan sesuai dengan norma dan standar internasional hak asasi manusia.
ADVERTISEMENT
Tindakan kekerasan semacam ini tidak hanya merusak keamanan nasional, tetapi juga menciptakan ketidakstabilan politik dan sosial yang serius. Penting sekali untuk mengecam tindak kekerasan semacam itu. setiap serangan terhadap figur politik, terlepas dari latar belakang atau keyakinan politiknya, harus ditolak oleh masyarakat dan pemerintah. Tindakan semacam itu hanya menyebabkan ketakutan dikalangan masyarakat tapi juga mengancam proses demokrasi dan kestabilan politik. Tindakan penembakan seperti itu menunjukan perlu adanya peningkatan keamanan dan penegakan hukum di negara tersebut. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melindungi warganya, terutama pemimpin yang sering kali mendapat serangan karena peran publik mereka. Upaya harus dilakukan untuk mengidentifikasi dan membawanya ke pengadilan agar dapat diadili sesuai hukum.
Penting juga untuk mencari akar penyebab dari tindakan kekerasan semacam ini, apakah akarnya hanya karna politik atau ada masalah keamanan lainnya. Dalam situasi seperti ini solidaritas dan persatuan masyarakat juga penting, bersama dengan pemerintah dan lembaga keamanan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan stabil bagi masyarakat. Semua pihak harus mengutuk kekerasan politik dan bekerja menuju perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan bersama.
ADVERTISEMENT