Mengapa Kawasan Nordik Selalu Mendominasi Posisi Teratas Negara Paling Bahagia?

Adya Rosyada Yonas
Researcher at European Studies, School of Strategic and Global Studies
Konten dari Pengguna
26 Maret 2021 17:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adya Rosyada Yonas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Finlandia menjadi negara paling bahagia di dunia berdasarkan World Happiness Report 2021. Foto oleh Kostiolavi via Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Finlandia menjadi negara paling bahagia di dunia berdasarkan World Happiness Report 2021. Foto oleh Kostiolavi via Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Berdasarkan World Happiness Report 2021, lima negara Nordik yang terletak di kawasan Eropa Utara mendominasi tujuh besar jajaran negara paling bahagia di dunia. Negara-negara Nordik sendiri terdiri atas wilayah yang terletak di kawasan Eropa Timur dan Atlantik Utara, yaitu Denmark, Finlandia, Swedia, Norwegia, Islandia, Kepulauan Faroe, Greenland, dan Aland.
ADVERTISEMENT
Dalam indeks tersebut, posisi pertama ditempati oleh Finlandia, kemudian disusul oleh Denmark di posisi kedua. Urutan ketiga ditempati oleh Swiss. Islandia menyusul di posisi keempat, sementara di posisi kelima ditempati oleh Belanda. Norwegia dan Swedia secara berurutan menempati posisi keenam dan ketujuh.
Dari tujuh besar negara paling bahagia menurut laporan yang dikeluarkan oleh Happiness Research Institute itu, hanya ada dua negara non-Nordik yang masuk dalam jajaran tersebut, yaitu Swiss dan Belanda. Sementara Indonesia menempati urutan ke-82.
Tidak hanya terbatas pada kebahagiaan warga negara saja, apabila melihat laporan-laporan lain terkait dengan indeks global seperti keadaan demokrasi dan hak-hak politik, tingkat korupsi paling rendah, tingkat kepercayaan antar warga negara, kesetaraan gender, hingga pemerataan pendapatan, maka akan cenderung menemukan negara-negara Nordik di posisi teratas.
ADVERTISEMENT
Jika dibandingkan dengan laporan tahun 2020, posisi ini tidak jauh berbeda. Finlandia menempati posisi negara paling bahagia di dunia. Kemudian disusul oleh Denmark, Swiss, Islandia, dan Norwegia. Sedangkan Indonesia berada di rangking 84 dari 156 negara yang diteliti.
Sejak tahun 2013 hingga saat ini, setiap World Happiness Report mempublikasikan laporan tahunannya mengenai rangking negara paling bahagia di dunia, lima negara Nordik selalu mendominasi sepuluh besar jajaran teratas.
Namun, World Happiness Report 2021 cukup berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Laporan tahun ini berfokus pada efek yang ditimbulkan oleh COVID-19 terhadap nasib orang di seluruh dunia. Hal-hal yang diukur yaitu struktur dan kualitas hidup masyarakat serta bagaimana pemerintah di seluruh dunia menangani pandemi ini.
ADVERTISEMENT
Sementara tahun lalu, yang menjadi ukuran dalam riset ini yaitu kualitas lembaga, seperti tunjangan kesejahteraan, tingkat korupsi yang rendah, dan demokrasi serta lembaga negara yang berfungsi dengan baik.
Berikut poin-poin penting negara-negara Nordik bisa menjadi negara paling bahagia di dunia:
Kebebasan pers yang tinggi
Foto oleh Matt Chesin via Unsplash.com
Menurut Press Freedom Index 2020, empat negara Nordik juga masuk jajaran tertinggi kebebasan bermedianya di antara 180 negara yang diteliti. Di urutan pertama ditempati oleh Norwegia, kemudian diikuti oleh Finlandia, Denmark, dan Swedia. Hal ini menunjukkan bahwa kebebasan berpendapat bagi jurnalis di keempat negara tersebut sangat terjamin.
Beberapa faktor yang diukur dalam survei yang dilakukan oleh Reporters Without Borders tersebut yaitu pluralisme yang disajikan media, kemandirian media, kualitas konten media, dan keamanan jurnalis di setiap negara dan wilayah.
ADVERTISEMENT
Walaupun menurut laporan tersebut keadaan kebebasan pers global menurun akibat pandemi COVID-9, namun kebebasan bermedia di negara-negara Nordik terbilang sangat tinggi.
Work-life balance
Foto oleh Kevin Delvecchio via Unsplash.com
Mengutip dari Norden.org, negara-negara di Nordik sangat menjunjung tinggi work-life balance. Berdasarkan laporan Expert Market, masyarakat Norwegia rata-rata bekerja selama 1.424 jam per tahun (359 jam lebih sedikit dari Amerika), namun tetap memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita lebih tinggi dari Amerika.
Pada tahun 2015, beberapa perusahaan di Swedia mulai beralih durasi kerja selama enam jam per hari. Kebijakan ini kemudian membuahkan hasil yang menjanjikan.
Selain itu, cuti bagi orang tua di negara-negara Nordik juga dijamin oleh pemerintah. Tidak hanya cuti melahirkan bagi ibu, pemerintah juga memberikan cuti bagi ayah untuk merawat anaknya yang baru lahir. Tujuan adanya cuti bagi ayah ini adalah untuk mempromosikan kesetaraan gender bagi ayah dan ibu dalam mengurus anak. Selain itu juga untuk mewujudkan kesetaraan gender di tempat kerja dengan pemberian hak cuti untuk mengurus anak untuk ayah dan ibu.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari European Commission, pada tahun 2020, pemerintah Finlandia mengatur periode cuti bagi ayah dengan durasi maksimal 54 hari. Dalam masa pengambilan cuti tersebut, ayah dapat berada di rumah di waktu yang sama dengan ibu maksimal selama 18 hari kerja atau sekitar tiga pekan. Sama seperti ibu, selama masa cuti, ayah juga akan mendapatkan tunjangan.
Rendahnya angka korupsi
Foto oleh Klimkin via Pixabay.com
Negara-negara Nordik seperti Denmark, Finlandia, Swedia, dan Norwegia menempati 10 besar negara paling bersih dari korupsi di dunia menurut Corruption Perceptions Index 2020. Denmark menempati rangking pertama, Finlandia dan Swedia pada posisi ketiga, sedangkan Norwegia menempati posisi ketujuh. Ada satu negara lain yang juga menempati rangking pertama dalam laporan tersebut, yaitu New Zealand.
ADVERTISEMENT
Hal ini bukanlah yang pertama kalinya negara-negara Nordik masuk dalam jajaran sepuluh besar negara paling rendah angka korupsinya. Keempat negara ini sudah masuk dalam jajaran sepuluh besar indeks tahunan yang dikeluarkan oleh Transparency International ini sejak tahun 2010.
Indeks tersebut memberikan peringkat bagi 180 negara di dunia dan wilayah berdasarkan persepsi tingkat korupsi sektor publik menurut para ahli dan pebisnis dengan menggunakan skala nol sampai 100. Angka nol merepresentasikan sangat korup sementara 100 merepresentasikan sangat bersih dari korupsi. Denmark mendapatkan total skor 88. Finlandia dan Swedia memperoleh skor sama, yaitu 85. Sementara Norwegia mendapatkan skor 84. Dari 180 negara yang disurvei, dua per tiga dari mereka memiliki skor di bawah 50.
ADVERTISEMENT
Menurut Delia Ferreira Rubio, Ketua Transparency International, secara global, pandemi COVID-19 dinilai tidak hanya menyebabkan krisis dalam sektor kesehatan dan ekonomi saja, namun juga menyebabkan krisis korupsi.
Akses pendidikan dan fasilitas kesehatan gratis
Foto oleh Jcomp via Freepik.com
Seluruh warga negara wilayah Nordik dilindungi dengan sistem perawatan kesehatan komprehensif yang dibiayai publik. Akses ke fasilitas kesehatan berkualitas tinggi dengan biaya yang minim atau bahkan tanpa biaya sangat dijamin oleh pemerintah. Akses fasilitas kesehatan di kawasan Nordik ini juga dinilai tinggi oleh World Health Organization (WHO). Selain itu, life expectancy atau angka harapan hidup rata-rata di kawasan Nordik dinilai dua hingga tiga tahun lebih lama dari Amerika Serikat.
Selain akses ke fasilitas kesehatan yang dijamin pemerintah, pendidikan di negara-negara Nordik juga sering kali menjadi role model bagi negara-negara lain. Negara-negara Nordik seperti Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia, dan Swedia menyediakan pendidikan tinggi gratis bagi warga negara mereka dan pelajar internasional. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lisbeth Lundahl pada tahun 2016, pendidikan telah menjadi elemen penting dari sistem kesejahteraan kawasan Nordik. Pendidikan dianggap sebagai instrument penting untuk menciptakan keadilan dan keamanan sosial. Hal ini diwujudkan dengan menyediakan sekolah yang berkualitas tinggi dan setara bagi seluruh warganya tanpa memandang kelas sosial, jenis kelamin, dan asal.
ADVERTISEMENT
Referensi
Einhorn, Eric S. 2019. Healthcare in the Nordic. https://nordics.info/show/artikel/healthcare-in-the-nordic-region/ diakses 26 Maret 2021
Greve, 2017. State of democracy and political rights (Freedom House, 2019), lack of corruption (Transparency International, 2019), trust between citizens (Delhey & Newton, 2005), felt safety (Gallup Inc., 2018), social cohesion (Delhey & Dragolov, 2016), gender equality (WEF, 2017), equal distribution of incomes (OECD, 2019), Human Development Index (UNDP, 2019).
Helliwell F, John. Et al. 2020. World Happiness Report 2020. Happiness Research Institute. https://worldhappiness.report/ed/2020/ diakses 26 Maret 2021
Helliwell F, John. Et al. 2021. World Happiness Report 2021. Happiness Research Institute. https://worldhappiness.report/ed/2021/ diakses 26 Maret 2021
Helliwell F, John. Et al. 2021. Happiness, trust, and death under COVID-19. Happiness Research Institute. https://worldhappiness.report/ed/2021/happiness-trust-and-deaths-under-covid-19/ diakses 26 Maret 2021
ADVERTISEMENT
Kronvall, Alf. Facts about the Nordic countries. https://www.norden.org/en/information/facts-about-nordic-countries#:~:text=The%20Nordic%20Region%20consists%20of,Islands%2C%20Greenland%2C%20and%20%C3%85land diakses 26 Maret 2021
Reporters Without Borders. 2020. 2020 World Press Freedom Index. https://rsf.org/en/ranking_table diakses 26 Maret 2021
Rosenberg, Anna. Work-life balance the Nordic way. https://www.norden.org/en/information/work-life-balance-nordic-way diakses 26 Maret 2021
Transparency International. 2020. Corruption Perception Index. https://www.transparency.org/en/cpi/2020/index/nzl diakses 26 Maret 2021
Transparency International. 2021. CPI 2020: Global Highlights. https://www.transparency.org/en/news/cpi-2020-global-highlights diakses 26 Maret 2021
Valimaa, Jussi. 2015. Why Finland and Norway still shun university tuition fees-even for international student. https://theconversation.com/why-finland-and-norway-still-shun-university-tuition-fees-even-for-international-students-36922 diakses 26 Maret 2021