Konten dari Pengguna

Eksistensi Pkbm Pada Implementasi Kurmer Dalam Meningkatkan Critical Thinking

Adzka Awaliyah Putri
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Prodi Manajemen Pendidikan
23 November 2023 10:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adzka Awaliyah Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Siswa PKBM Budi Daya
zoom-in-whitePerbesar
Siswa PKBM Budi Daya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) adalah sebuah wadah dari berbagai kegiatan pembelajaran yang bersifat nonformal dan terbuka untuk masyarakat umum yang membutuhkannya. Menurut Sihombing dan Gautama, PKBM adalah wadah di mana seluruh kegiatan belajar masyarakat dalam rangka peningkatan keterampilan/keahlian, pengetahuan, hobi, maupun bakat yang dikelola dan diselenggarakan sendiri oleh Masyarakat. Sementara itu, Menurut Kamil bahwa definisi dari PKBM ini adalah Sebuah lembaga pendidikan yang terbentuk atas pemikiran pentingnya kedudukan dan keikutsertaan masyarakat dalam upaya membangun pendidikan nonformal.
ADVERTISEMENT
Adapun Tujuan dari PKBM itu sendiri adalah untuk memberikan kesempatan kepada Masyarakat yang terhenti dalam melanjutkan jenjang Pendidikan nya dan dengan adanya PKBM ini guna membantu memberikan pengetahuan, keterampilan, serta pengembangan diri. Pkbm dengan tujuan lainnya juga memberikan pelayanan pendidikan nonformal yang berkualitas, meningkatkan kinerja pengelola, serta memperluas relasi.
Kurikulum Merdeka (KurMer) adalah Upaya pemulihan pembelajaran demi mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik. Kurikulum Merdeka (KurMer) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Implementasi Kurikulum Merdeka (KurMer) belajar berfokus pada kegiatan praktik berbentuk proyek dengan konsep yang bertemakan Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Selain itu dengan dibentuknya Profil Pelajar Pancasila dapat menghasilkan lulusan yang berkarakter tinggi.
ADVERTISEMENT
Pengembangan Soft Skill adalah Upaya meningkatkan kemampuan diri dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Setiap orang perlu meningkatkan daya skill yang dimilikinya agar mampu berkembang menjadi pribadi yang lebih produktif, aktif, dan memiliki jiwa kepemimpinan. Pengembangan soft skill sangat luas cakupannya yaitu dengan mengembangkan jiwa kepemimpinan, berpikir kritis, berinteraksi dengan yang lainnya, berkomunikasi, dan sebagainya. Tidak hanya itu saja, tetapi Manajemen Waktu juga termasuk dalam pengembangan soft skill yang tentunya setiap orang mampu me-manage waktu pada setiap aktivitas nya. Soft skill Manajemen waktu sendiri adalah merencanakan, mengatur, dan menggunakan waktu secara efektif untuk meningkatkan produktivitas, dan memenuhi tenggat waktu dengan baik. Mengatur waktu dengan baik akan membantu aktivitas tertata dengan seimbang, jika tidak bisa mengatur waktu maka akan sulit karena harus mengorbankan aktivitas lain demi satu aktivitas yang sedang dikerjakan.
ADVERTISEMENT
Pkbm sebagai suatu Lembaga yang nonformal memiliki eksistensi yang signifikan dalam menyediakan ruang pembelajaran yang fleksibel, dan responsive terhadap kebutuhan Masyarakat setempat. Pkbm hadir untuk memberikan akses Pendidikan kepada Masyarakat yang sulit terjangkau oleh Lembaga Pendidikan formal. Pkbm sebagai entitas alternatif yang memiliki peran penting dalam mendukung implementasi kurikulum Merdeka (KurMer). Pkbm memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam kurikulum Merdeka (KurMer), bukan hanya mampu berpikir kritis tetapi juga dapat melatih kekompakan melalui metode pembelajaran diskusi dan kolaboratif.
Kurikulum Merdeka (KurMer) ini bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang mampu berpikir kritis, mandiri, kreatif, dan juga memiliki keterampilan. Pada penerapan kurikulum inilah dapat mengembangkan soft skill siswa dalam meningkatkan Critical Thinking. Critical thinking atau berpikir kritis perlu dibangun sedini mungkin karena kompetensi ini dapat membantu keterampilan siswa serta dapat mempersiapkan masa depannya. Dalam implementasi kurikulum Merdeka (KurMer), pengembangan soft skill ini sangat diperlukan guna mempermudah siswa dalam menyerap ilmu pengetahuan dan menyikapi keadaan secara kritis. Siswa pkbm tidak ada Batasan usia yang di mana siswa nya mempunyai berbagai profesi kerja dan mendaftar sesuai dengan jenjang Pendidikan nya. Maka dari itu, critical thinking salah satu soft skill yang sangat penting untuk dimiliki oleh pekerja agar dapat mengembangkan kemampuan membuat keputusan rasional serta menyelesaikan masalah secara efektif. Pengembangan berpikir kritis berperan penting untuk pertumbuhan pribadi dan professional. Dalam dunia kerja, berpikir kritis sangat membantu dalam menyelesaikan masalah dan membangun strategi yang lebih baik untuk ke depannya. Selain meningkatkan critical thinking, siswa pkbm yang profesi nya bekerja juga perlu dalam meningkatkan manajemen waktu karena sulit membagi waktu antara bekerja dengan aktivitas belajar nya. Sebagai contoh, siswa pkbm Budi Daya sudah banyak yang profesi nya bekerja sehingga sangat sulit mengatur waktu dan dapat mengakibatkan ketertinggalan dalam mengikuti aktivitas pembelajaran bahkan tidak bisa mengikuti ujian yang sudah terjadwal.
ADVERTISEMENT