Apakah Tuhan Sengaja Menciptakan Orang Miskin?

Anis Saadah
Founder of Innocircle Initiative
Konten dari Pengguna
27 September 2017 15:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anis Saadah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apakah Tuhan Sengaja Menciptakan Orang Miskin?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tuhan tidak menetapkan takdir seseorang menjadi orang kaya atau miskin di dunia ini. Ia tidak membuat skenario dimana ada manusia yang berderma, sementara ada manusia yang meminta-minta. Dia tidak menciptakan manusia yang hidup enak, juga manusia yang hidupnya blangsak.
ADVERTISEMENT
Saya meyakini, setiap kelahiran seorang bayi di bumi ini memiliki misi penciptaannya masing-masing. Ada orang yang diciptakan sebagai pedagang, ilmuwan, serdadu atau atau politikus, atau penulis. Setiap peran tidak ada yang lebih rendah, juga tidak ada yang lebih tinggi. Karena seperti janji Tuhan, semua manusia itu setara.
Dan sepanjang hidupnya, manusia harus menemukan misi penciptaan yang ada pada dirinya. Karena hidup adalah pencarian untuk mencari kesejatian. Ia harus menemukan perannya dalam kehidupan.
Manusia diciptakan dengan peran yang berbeda, karena bumi terlalu luas jika diurus orang dengan pekerjaan yang sama . Sebagai khalifah, manusia harus menjaga dan merawat bumi sebaik-baiknya dengan cara berbagi peran antara satu dengan yang lain.
ADVERTISEMENT
Setiap peran kerja memiliki konsekuensi ekonomi masing-masing. Para pengusaha bisa memiliki harta yang lebih banyak ketimbang sastrawan, misalnya. Tapi bukan berarti sastrawan lebih rendah posisinya dari pedagang. Atau sastrawan lebih penting dari pedagang. Bukan, ini bukan soal siapa yang lebih tinggi atau siapa yang lebih penting. Ini soal pembagian peran dalam mengurusi semesta.
Dalam agama Hindu, dikenal sistem kasta. Ada Brahmana, Ksatria dan Sudra. Kaum Brahmana adalah pemuka agama, perannya adalah pengasuh rohani dan penjaga moral masyarakat. Golongan ksatria adalah penjaga dan penjamin ketertiban di masyrakat. Dan kaum Sudra bekerja sesuai keahliannya masing-masing, misal bertani atau berdagang.
Tapi sejak kolonialisme masuk ke India, sistem kasta dirubah. Ia tidak lagi sistem pembagian kerja, tapi menjadi sistem kelas sosial. Manusia dibuat bertingkat-tingkat berdasarkan pekerjannya. Kaum Brahmana lebih tinggi dari kelompok Ksatria. Dan Sudra berada di bawah Ksatria.
ADVERTISEMENT
Semua ini dilakukan agar orang India terpecah-belah. Sehingga mudah dijajah.
Kaya dan miskin itu adalah kelas sosial yang dibuat oleh masyarakat. Manusialah yang menggolongkan manusia satu dengan manusia lainnya berdasarkan kepemilikan harta benda. Sementara Tuhan menciptakan manusia setara. Dia hanya membedakan manusia berdasarkan peran kerjanya, bukan status sosialnya.
Dan dalam peran yang diterima setiap manusia, Tuhan telah menjamin hidup dan matinya.
bersambung...