news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gunkanjima, Pulau Hantu Bersejarah Kelam di Selatan Jepang

Mahayel Zinaurain Akbarullah
hobi saya ngaji, main bola, dan nyanyi lagu indie, saya adalah mahasiswa fakultas ilmu budaya studi kejepangan, Universitas Airlangga.
Konten dari Pengguna
11 Oktober 2022 14:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mahayel Zinaurain Akbarullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pulau Gunkanjima (Source: Pixabay/JordyMeow)
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Gunkanjima (Source: Pixabay/JordyMeow)
ADVERTISEMENT
Di selatan Jepang, sekitar 15 Km dari Kota Nagasaki, Prefektur Nagasaki, sebuah pulau tua berdiri kokoh ditengah lautan. Pulau Hashima yang umumnya disebut Gunkanjima, merupakan salah satu dari 505 pulau tak berpenghuni di prefektur Nagasaki, Pulau Hashima mencuri perhatian dunia karena memiliki kesan angker dan menyeramkan, pada akhirnya tidak sedikit yang menyebutnya sebagai pulau hantu.
ADVERTISEMENT
Dulunya adalah pusat industri dan merupakan tempat yang sangat padat. Tetapi kemudian para penghuninya meninggalkan pulau ini, kini pulau Gunkanjima kosong dan hanya Gedung-gedung tinggi dan tua yang tersisa.
Pada tahun 1890, perusahaan Mitsubishi membeli pulau ini untuk proyek tambang batu bara di bawah laut, sehingga pulau ini merasakan kejayaannya. batu bara sendiri ditemukan di kawasan pulau pada awal tahun 1800-an. Lewat penemuan tersebut, pulau ini berpengaruh terhadap perekonomian Jepang pada saat itu, orang berbondong-bondong datang ke pulau ini karena banyak lapangan pekerjaan yang tersedia.
Pada tahun 1959 terjadi pembengkakan penduduk, untuk ukuran pulau yang tidak terlalu besar membuat pulau ini mengalami salah satu ledakan populasi terbesar dalam sejarah dunia. Namun itu semua berubah ketika bensin datang dan menggantikan bahan bakar, sehingga batu bara mulai ditinggalkan dan membuat industrinya tidak dapat bertahan karena harga yang terus turun. Hal itu membuat orang-orang meninggalkan pulau tersebut, hingga pada akhirnya pada tahun 1974, pulau tersebut resmi tidak berpenghuni.
ADVERTISEMENT
Orang Jepang sendiri menyebut pulau ini Gunkanjima, yang artinya Pulau Kapal Perang dikarenakan bentuk pulau itu sendiri yang menyerupai kapal perang. Pada tahun 2015, UNESCO menetapkan pulau ini sebagai warisan sejarah dunia, meskipun terlihat mencekam dan menakutkan. Karena selain tempat yang menjadi warisan sejarah dunia dan pulau industri besar, pulau ini juga menjadi saksi kerja paksa tawanan perang Korea Selatan dan China.
Penetapan pulau tersebut sebagai warisan sejarah dunia menimbulkan perdebatan, dikarenakan terkuak fakta bahwa pulau tersbut sempat menjadi tempat untuk menahan tawanan perang Korea dan China dan menjadikan mereka sebagai korban sistem kerja paksa. Diperkirakan 4 sampai 5 pekerja paksa di pulau tersebut tewas tiap bulannya dikarenakan prosedur yang tidak aman. Pemerintah Jepang yang awalnya seakan menutupi hal tersebut, tidak mengelak setelah munculnya isu tersebut.
ADVERTISEMENT
Karena hal tersebut sudah menjadi bagian dari sejarah, banyak orang-orang yang sudah melupakan dan bahkan tidak tahu sama sekali tentang cerita tersebut.
Karena keunikannya, Pulau Hashima menjadi sebuah objek wisata di masa kini, banyak pengunjung lokal dan internasional tertarik mengunjungi pulau Gunkanjima, untuk mengabadikan momen mereka bersama pulau bersejarah tersebut. Ketika memasuki pulau ini akan terlihat sisa-sisa bangunan yang berdiri dengan ditumbuhi rumput-rumput liar di segala sisi. Beragam hewan liar pun menempati pulau ini karena terlalu lama tak berpenghuni.
Jika dilihat secara rasional memang pulau ini bisa dibilang sangat mengerikan. Banyak bangunan yang strukturnya sudah rapuh dan bisa runtuh kapan saja. Hal itu menjadi resiko berbahaya bagai wisatawan yang berkunjung. Maka dari itu tidak semua area pulau ini bisa ditelusuri karena alasan keamanan. Selain itu perairan Nagasaki menuju pulau juga terkenal berbahaya. Ketika cuaca buruk ombaknya sangat tinggi dengan angin yang besar.
ADVERTISEMENT