Peran Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Generasi Muda di Bidang Arsitektur

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tentang integritas pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah wajib bagi pendidikan dasar, menengah, dan tinggi menunjukkan bahwa disiplin ilmu ini mempunyai posisi yang strategis dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional negara. Arah pengembangannya harus fokus pada menjadikan siswa agar menjadi orang Indonesia yang dapat berfikir kritis dan memiliki wawasan serta memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Sebab pendidikan kewarganegaraan mengajarkan sikap saling menghargai keragaman, pembelajaran kolaboratif, dan kreatifitas. Pendidikan kewarganegaraan merupakan program pendidikan yang mempunyai lingkungan interdisipliner yang didasarkan pada teori disiplin ilmu sosial, yaitu interdisipliner dan multidimensi, dan disiplin ilmu yang didasarkan pada disiplin ilmu politik yang terstruktur. Secara keseluruhan pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk mewujudkan nilai-nilai dan akhlak setiap warga negara dalam Pancasila, nilai dan norma UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Peran pendidikan kewarganegaraan sangat penting bagi generasi muda, yaitu untuk :

1. Pendidikan kewarganegaraan membantu membentuk karakter generasi muda menjadi warga negara yang baik, bertanggung jawab, dan memiliki rasa cinta tanah air.

2. Pendidikan ini membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan berdemokrasi, seperti pemilu dan pemilihan kepala daerah.

3. Mencegah radikalisme dengan memahami nilai-nilai kebangsaan dan toleransi, generasi muda dapat terhindar dari pengaruh paham radikal yang dapat memecah belah bangsa.

4. Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan pentingnya hidup berdampingan dengan perbedaan, sehingga dapat tercipta masyarakat yang harmonis dan saling menghormati.

5. Pendidikan ini mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global dan menjadi pemimpin yang berkualitas. Siswa diajarkan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan pentingnya partisipasi aktif dalam masyarakat. Dengan memahami keragaman budaya dan perspektif global, generasi muda dapat mengembangkan sikap toleransi dan kolaborasi.

Dalam konteks bidang arsitektur, pendidikan kewarganegaraan memiliki peran yang sangat krusial dalam membentuk arsitek yang tidak hanya memiliki keahlian teknis, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan sosial dan budaya masyarakat.

Gambar diambil dari dokumen pribadi

Arsitektur bukan hanya sekadar bangunan fisik, tetapi juga cerminan dari kebutuhan, nilai, dan aspirasi masyarakat. Dengan memahami nilai-nilai kewarganegaraan, arsitek dapat merancang bangunan yang sesuai dengan konteks sosial budaya masyarakat, sehingga menciptakan ruang publik yang inklusif dan berkelanjutan.

Bangunan bersejarah seperti candi, masjid, atau rumah adat dapat menjadi media pembelajaran tentang sejarah dan budaya bangsa. Dengan mengunjungi dan mempelajari bangunan-bangunan ini, generasi muda dapat menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap tanah air. Menciptakan ruang publik seperti alun-alun, taman, atau plaza dirancang untuk menjadi tempat berkumpul dan berinteraksi bagi masyarakat. Dengan merancang ruang publik yang nyaman dan menarik, kita dapat mendorong terbentuknya komunitas yang solid dan saling menghormati. Dan membangun sekolah dan universitas yang dirancang untuk menjadi tempat belajar dan mengembangkan diri. Arsitektur yang mendukung kegiatan belajar mengajar dan interaksi sosial dapat membentuk karakter siswa menjadi lebih disiplin, kreatif, dan mandiri. Ini merupakan peran arsitektur pada pendidikan kewarganegaraan yaitu membentuk karakter dan nilai-nilai moral pada generasi muda.

Nama : Zahwa Deana Allea

NIM : 24051530051

Kelas : G/2024

Prodi : Arsitektur